Setelah mengumpulkan keberanian, Eunha meraih pundak Jungkook, Jungkook secara spontan menolehkan kepalanya ke arah Eunha.
"Ada apa?" tanya Jungkook.
"Sepertinya kau tidak mendengarkan percakapanku dengan Taehyung oppa barusan, jadi aku akan menjelaskannya secara singkat padamu," ucap Eunha.
"Hm?"
"Eonni pingsan di depan apartemen orangtuamu..."
"Mwo??? Kenapa itu bisa terjadi?"Jungkook menatap mata Eunha, setelah Eunha terdiam cukup lama, Jungkook menyimpulkan sesuatu.
"Apa kau memberitahunya tentang orangtuaku?" tanya Jungkook.
Dengan ragu Eunha menganggukkan kepalanya, Jungkook langsung menghela napasnya.
"Aku kan sudah melarangmu untuk memberitahunya," ucap Jungkook.
"Masalahnya aku rasa dia harus tahu, dia akan sedih jika kita tidak memberitahunya," ucap Eunha.
"Tapi kau kan tahu dia fobia terhadap api! Kau bahkan tidak memberitahunya bahwa orangtuaku sudah ada di rumah sakit..."
"Kenapa kalian semua hanya menyalahkanku?? Aku sudah bilang, dia yang langsung mengakhiri panggilannya, ketika aku ingin meneleponnya lagi, ponselnya sudah dimatikan!"
"Ya... kau belum mengatakan itu padaku..."
"Apa hanya eonni yang penting bagi kalian? Tiba-tiba aku ingin menghilang saja dari dunia ini..."
"Eunha-ya... jangan berkata seperti itu..."
"Padahal aku sudah menemanimu di sini dari tadi, harusnya kau berterimakasih padaku, tapi kau malah..."Eunha menghela napasnya dan segera beranjak dari kursi tunggu rumah sakit.
Sebelum membalikkan badannya dan pergi, Eunha memutuskan untuk menanyakan suatu hal sembari menatap mata Jungkook tajam, "Sebenarnya aku ini apa bagimu?"
Setelah itu, dengan cepat ia berlari pergi meninggalkan Jungkook.
Jungkook menghela napasnya kasar dan menundukkan kepalanya, setelah beberapa detik berlalu, ia memutuskan untuk beranjak dari kursi dan mengejar Eunha.
Eunha terus berjalan dengan cepat, ia tidak tahu harus ke mana, ia hanya akan berhenti jika ia menjauh dari semua orang, air matanya terus menetes, sesekali telapak tangannya mengusap air matanya.
"Eunha-ya!" teriak Jungkook.
Eunha menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya perlahan, dalam kondisi nafas yang masih terengah-engah, Jungkook tersenyum dan berjalan menghampiri Eunha.
"Apa kau cemburu?" tanya Jungkook.
"Tentu saja! Bukankah kau pacarku? Kenapa kau hanya memedulikan eonni?" tanya Eunha.
Jungkook tersenyum dan segera mendorong kepala Eunha ke arahnya, kemudian ia mendekatkan bibirnya ke bibir Eunha, tentu saja Eunha kaget, matanya terbuka lebar, namun perlahan ia memejamkan matanya, ia bisa merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya.
---
"Yerin-ah..."
Secara spontan Yerin menoleh dan menatap Taehyung, setelah mengambil suapan selanjutnya, Taehyung memasukkannya ke mulut Yerin.
"Kenapa kau bisa memiliki fobia terhadap api?" tanya Taehyung.
"Ah.. ceritanya panjang, aku akan menceritakannya padamu setelah kau selesai menyuapiku," ujar Yerin.
Taehyung tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Setelah Yerin akhirnya selesai makan, Taehyung langsung menanyakan pertanyaan yang sama dengan beberapa menit yang lalu, itu berhasil membuat Yerin tertawa gemas.
"Apa kau sangat menantikan ceritanya?" tanya Yerin.
"Iya, cepat ceritakan," ucap Taehyung.
Sebelum mulai bercerita, Yerin menghela napasnya dan menghadapkan kepalanya ke arah Taehyung.
"Dulu.. ketika aku masih sangat kecil, eomma-ku meninggal.. karena terjadi kebakaran di apartemen kami, waktu itu aku sedang bermain dengan Eunha..."
[15 tahun yang lalu ㅡ hari kematian ibu Yerin dan Eunha]
Ibu Yerin yang sedang mengelap piring sembari menunggu masakannya matang mendengar bel berbunyi, secara spontan ia menghadap ke arah pintu.
"Akhirnya orangnya datang," gumamnya.
Kain itu diletakkan di atas kompor, dengan cepat ia berlari ke arah pintu dan membukanya, tapi ternyata yang datang bukanlah orang yang ia tunggu.
"Kau.. siapa?" tanyanya.
Orang itu memakai masker yang membuat wajah orang itu tidak terlihat, ibu Yerin langsung merasa sedikit takut.
"Jika tidak ada keperluan dengan saya, pergilah," ujarnya.
Ketika ibu Yerin hendak menutup pintunya, orang itu segera membuka maskernya dan menghentikannya sembari tersenyum.
"Tenang, saya bukan orang jahat, saya hanya ingin memperbaiki AC," ucapnya.
Setelah orang itu menunjukkan tasnya, ibu Yerin tersenyum lega dan mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Untuk apa kau memakai masker, kau membuat orang takut saja," ucap ibu Yerin.
Ibu Yerin pun membiarkan orang itu masuk, setelah itu ia membawa orang itu ke kamarnya dan melupakan masakannya.
Taehyung baru saja selesai belajar dengan temannya dan ingin pulang, namun ia menghentikan langkahnya karena mencium bau yang tidak sedap, lalu ia lanjut melangkahkan kakinya karena ia tidak peduli.
Ketika Taehyung hendak menekan tombol tanda panah yang mengarah ke bawah di samping lift, ledakan terjadi, ia terhempas jauh dan mengenai dinding.
"AH!" teriaknya.
Karena kepalanya terbentur dengan keras, ia pun tak sadarkan diri, semua orang yang ada di apartemen itu berlari-larian untuk mengevakuasi diri, namun tidak ada yang memedulikan Taehyung.
Ketika Yerin mendengar bahwa terjadi ledakan di apartemennya, ia segera berlari tanpa mendengar siapa pun yang berusaha menghentikannya.
"Eomma!!!"
Tangisan Yerin tidak bisa berhenti, ia terus berlari sembari meneriaki ibunya dan menangis.
Ketika ia sudah sampai di depan pintu apartemennya, ia membukanya dan bergeming di sana. Api sudah memenuhi unit apartemen itu, kemudian ia mendengar seseorang bersuara dan menghadap ke arah suara itu.
"Tolong.. selamatkan aku..."
Yerin memutuskan untuk berlari mendekati anak itu dan menjulurkan tangannya, anak itu menatap tangan Yerin dan tersenyum.
"Akhirnya ada yang ingin menyelamatkanku.."
"Ayolah, jangan berbasa-basi, peganglah tanganku, dengan erat," ucap Yerin.
Setelah Taehyung dan Yerin berhasil keluar dari apartemen itu, Yerin terjatuh dan menatap apartemen itu.
"Eomma, mianhae, aku tidak bisa menyelamatkanmu," gumam Yerin.
Taehyung mengeluarkan sebuah kalung yang diberikan ibunya dan memberikannya pada Yerin.
"Ini untukmu, ambillah," ucap Taehyung.
"Untuk apa?" tanya Yerin.
"Karena kau sudah menyelamatkanku..."
Yerin terdiam sejenak dan tersenyum, setelah ia mengambil kalung itu, ibu Taehyung meneriaki namanya.
Taehyung mendengarnya dan berkata, "Sepertinya mereka sudah mendengar beritanya, aku pergi dulu, ah namamu siapa?"
Sebelum Yerin memberi tahu namanya, ibu Taehyung datang, "Taehyung-ah! Ternyata kau di sini, ayo kita pulang."
"Sebentar.."
"Ayolah, ayahmu sangat khawatir..."
"Bagaimana dengan Minjae?" tanya Taehyung.
"Dia dan keluarganya baik-baik saja, ayo kita pergi dari sini..."
"Tapi..."
Setelah Taehyung dan ibunya pergi, Yerin bergumam, "Namaku.. Yerin... Kau?"
---
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME [KTH × JYR] ✅
Fiksi Penggemar[end]✓ 🍒[𝕗𝕗+𝕣𝕠𝕞𝕒𝕟𝕔𝕖+𝕞𝕪𝕤𝕥𝕖𝕣𝕪] ㅡ 𝕥𝕒𝕖𝕣𝕚𝕟 × 𝕖𝕦𝕟𝕜𝕠𝕠𝕜 × 𝕤𝕠𝕨𝕛𝕚𝕟 ㅡ𝚋𝚊𝚔𝚞✨ Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidup mereka, sama halnya dengan Taehyung dan Yerin. Taehyung memiliki masalah dengan hidupnya yang sek...