Part 7

82 9 0
                                    

Happy Reading▪

........

Tay terdiam, ketika mengingat perubahan wajah Newwie, beberapa jam lalu.

'Aku harap, semua akan membaik setelah ini. Hubunganmu, kedekatan kita.'

_________

Terjebak di-dalam lift, bukanlah hal yang menyenang kan. Dan kini, Jasmie harus mengalami nya.

Jasmie semakin merasa tak nyaman, karena ia terjebak didalam lift bersama kakak ipar nya, Arkie.

"Aku tau, kamu kurang nyaman dengan situasi sekarang," ucap Arkie, menengok pada Jasmie, yang begitu menjaga jarak dengan-nya.

"Kalau lo udah tau, kenapa ga berusaha nyari bantuan, untuk ngeluarin kita dari lift sialan ini!" Jasmie menyahutinya dengan ketus.

Arkie berdecak, apa adik ipar nya ini tak lihat, bagaimana dia sudah berusaha menelepon panggilan darurat?

"Jasmie Arshavina, bisa sabar enggak? Saya pusing dengerin gerutuanmu," celetuk Arkie menggeleng pelan setelah itu.

'Jika saja lo bukan suami mbak Shafa, sudah habis lo, Arkie!'

___________

Hari ini, Luke tengah memberi makan hewan peliharaan, yang telah ia rawat sejak kecil.

Diberi nama belang, sesuai dengan corak tubuh dari hewan kesayangan-nya tersebut.

"Makan yang banyak ya, belang!" Luke memandang belang, dari balik jeruji besi.

Setelah memastikan belang menghabis-kan makanan-nya, Luke bergegas pergi dari kandang si belang.

"Gue kangen sama lo, Mie." Luke bergumam pelan, melangkah-kah kaki memasuki rumah yang sudah ia tinggali, sedari kecil.

÷÷÷÷÷÷÷÷

"Iqbal, bantuin gue turun!"

Dengan segera, Iqbal mengulurkan tangan-nya, membantu Jasmie turun dari lift.

Sedang di sebelah sana, ada seseorang yang menarik kembali tangan-nya, saat Jasmie memilih Iqbal dan bukan diri-nya.

"Kakak ipar, gue bareng sama Iqbal pergi nya, boleh?" tanya Jasmie yang nyaris melupakan jika sekarang ia sedang bersama Arkie.

Arkie hanya mengangguk, mengizin kan Jasmie untuk pergi bersama Iqbal.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

Setelah menempuh perjalanan panjang, Tay akhir nya bisa mengistirahat kan tubuhnya di atas tempat tidur yang nyaman.

Rasa letih lah, yang membuat-nya enggan, walau untuk sekedar berganti pakaian. Hingga mata-nya terpejam, dan terlelap.

*
Sinar mentari pagi dan suara alarm yang telah di setting sebelum-nya, membangun-kan Tay dari tidur lelap nya.

"Pegal banget leher ku, tuhan." Tay merenggang kan otot otot nya, sebelum beranjak dari tempat tidur nya, menuju kamar mandi.

Butuh waktu 20+ menyelesaikan ritual nya di kamar mandi.

Kini, Tay berdiri didepan cermin seraya merapikan rambut nya, memakai arloji di tangan serta menyemprot parfum untuk menunjang rasa percaya diri-nya.

STREAKS OF LOVE TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang