Part 13.

52 10 2
                                    

*Happy Reading*

.
'Jika kau mengingin-kan sesuatu, jangan ragu untuk menggapai keinginanmu itu.
Dengan atau tanpa restu sekali-pun.' -Newwie Prachaya.

......

Setelah melalui serangkaian proses panjang, dan tentu menyakitkan, New akhirnya bisa terbebas dari teman-nya itu.

Sang dokter memberikan kabar gembira tersebut, tepat 6 bulan masa kemoterapi yang dijalani Newwie.

"Dokter tidak sedang bercanda kan?" tanya Newwie dengan mata yang sudah mengembun.

Dokter itu tersenyum tipis, sembari memberikan hasil tes pemeriksaan terakhir Newwie.

"Laporan medis ini menyatakan jika temanmu itu sudah mati."

Si dokter tersenyum hangat, "Tugas kamu saat ini adalah, menerapkan pola hidup sehat, New." Sang dokter berpesan.

Binar bahagia itu tak bisa disembunyukan. Rasa sakit, doa serta pengorbanan yang selama ia lakukan, akhirnya terbayar lunas hari ini.

'Terima kasih, Tuhan.'

___________________

Berbulan bulan tinggal di Indonesia, tak membuat Tay mengenal baik tanah pertiwi.
Karena hampir kesehariannya, Tay habiskan di rumah sakit. Bahkan saat hari libur, sekalipun.


"Lo kenapa?" tanya Rio, rekan seprofesi Tay dan mereka bersahabat cukup dekat.

"Lo tahu bukan, sejak gue bertugas di Indonesia, gue belom pernah sekali-pun memiliki kesempatan untuk liburan."

Tay menarik nafas dalam dalam, lalu menghembuskannya perlahan.

"Kau mengeluh?"

Tay menggeleng, "bukan seperti itu, tapi aku juga pengen mengenal lebih dalam, kota yang aku tinggali saat ini."

Decakan seseorang, berhasil menarik atensi Tay dan Rio.

"Kau?"

"Kau ingin mengenal Jakarta dari sisi mana? Gue bisa sedikit memperkenalkan kota Jakarta, pada orang asing sepertimu."

Tay menghela nafas, lalu berdiri dengan posisi satu tangan berada di saku celana-nya.

"Menarik juga. Berarti nanti malam lo bisa donk, temanin gue keliling kota Jakarta? Kebetulan, gue nganggur malam nanti."

Mata Jasmie membulat untuk sesaat, sebelum kembali menormalkan ekspresi nya, "gue ga bisa!"

Tay mengernyit, "kenapa? Bukankah lo sendiri yang bilang, akan membantuku mengenal lebih dalam tentang Jakarta?" tanya-nya menaik turunkan alis.

Jasmie berdecak, "Tapi enggak malam ini juga. Gue udah ada janji sama Luke."

Rio menggeleng, melihat obrolan dua manusia yang jarang sejalan tersebut.
Baik Tay maupun Jasmie, keduanya tak pernah sejalan, ada saja yang mereka perdebatkan.

STREAKS OF LOVE TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang