Part 9

67 9 0
                                    

•Happy Reading•
.
.

Hari ini merupakan hari special bagi Arkie.
Dan sebagai istri, Shafania ingin memberi perayaan termanis, untuk sang suami.

"Jasmie, mbak bisa minta tolong enggak?"

Jasmie yang sibuk dengan laptop dan maraton series nya, tentu terkejut akan kedatangan sang kakak.

"Mbak Jasmie kapan disininya? Astaga, ngagetin tau enggak." Jasmie menggerutu, kemudian mempause acara yang tengah di tonton-nya.

"Ada yang mau mbak bicarain sama kamu. Kamu ada waktu?" Shafania lalu duduk di ranjang, tepat di sebelah sang adik.

"Kalo pun aku bilang sibuk, apa mbak bakal pergi?"

"Jas."

"Canda mbak. Apa yang mau mbak bicarain? Kayaknya serius banget." Jasmie duduk menyamping, agar bisa berhadapan dengan kakak perempuan-nya itu.

"Kamu tahu hari ini, hari special buat mas Arkie..." Shafania menatap ragu ke Jasmie, kemudian menggenggam tangan adik perempuan-nya tersebut.

"Mbak..."

Tiba tiba feeling Jasmie tidak enak, ia merasa Shafania akan meminta sesuatu yang susah untuk ia terima, dan juga tolak.


Dan ketakutan Jasmie terbukti, setelah Shafania melanjutkan ucapannya, yang membuat Jasmie membeku di tempat.

"Mbak mohon, mbak cuma ingin, hari ini menjadi salah satu moment special buat Mas Arkie."

••••••••••○○○○○○○•••••••••


"Lo sadar ga sih, sama apa yang baru saja lo katakan, Jas?" cerca Ajeng, yang tak habis pikir dengan sahabat nya satu itu.

"Jasmie."

Jasmie menoleh, "iya?"

"Terus lo terima gitu saja, permintaan dari kakak lo itu?"

Jasmie menghela nafas kasar, "terus gue harus gimana? Menolak pun, pasti-nya gue ga sampai hati, Iqbal."

"Tapi setidaknya pikirkan dulu, sebelum lo mengiyakan permintaan dari Shafania itu. Seharian penuh lho ini, bukan waktu yang singkat." Luke menimpali.

Pemuda itu sudah gemas dengan apa yang Jasmie ceritakan.

Apa gadis itu tak sadar, jika keputusan-nya, bisa memicu hujatan bagi mereka yang tidak menyukai Jasmie.

"Dengerin gue dulu makanya, gue cerita ini ke kalian, buat minta tolong ke kalian bertiga."

Iqbal, Ajeng dan Luke saling melempar pandangan, "apa?" ucap mereka bertiga serentak.

Jasmie mengutarakan maksud-nya itu dengan detail.

Ketiganya terdiam selama beberapa saat, sebelum senyum bulan sabit Luke muncul, menciptakan sebuah adegan yang membuat ritme jantung Jasmie bekerja 2× lebih cepat.

'Yatuhan, jantung ku.'

.........

"Gue mau itu!" ujar Jasmie, menunjuk ke salah satu boneka yang terpajang.

STREAKS OF LOVE TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang