Part 11

67 9 0
                                    

HAPPY READING♡

.
.
.

.............................

Berat rasanya menerima kenyataan, jika Newwie memilih untuk menyerah, serta pergi untuk selamanya, tanpa berpamitan.

"Tidak, ini bohong kan Pa? Katakan, ini tidak benar kan? Newwie!!"

Luruh sudah pertahanan sang mama, ketika melihat tubuh anak tunggal-nya kini terbujur kaku diblankar rumah sakit.

Warna kulit yang sudah putih, kini kian memucat. Senyum yang biasa terukir di wajahnya, kini sudah menghilang.
Wajah Newwie begitu damai, dalam tidur panjang nya.

Kini, putra tunggal keluarga Prachaya tak lagi merasakan sakit. Newwie telah melepas semua beban, yang selama ini ditanggung tanpa pernah ia mengeluh.

"Tugasku sudah selesai didunia ini, ayah. Kuharap setelah ini, tak ada lagi korban yang akan kalian persalahkan atas kepergian-ku."

Dari kejauhan, Newwie menatap pada keluarga Prachaya yang tengah menangis, dan mengelilingi raga-nya.

Terutama mama-nya, yang tak henti mengusap wajah-nya lembut. Newwie tersenyum miris, ketika tangan-nya tak bisa mengelus punggung sang mama.

__________

"Tidak."

Seseorang terbangun dengan nafas yang ter-engah engah, pandangannya pun ia edarkan ke sekeliling.

"Astaga, apa yang baru saja ku mimpi kan? Itu benar benar menakutkan, Tuhan."

Orang itu segera meneguk segelas air putih, hingga tandas. Menyekah bulir keringat, yang menetes pada dahi-nya.

Hingga suster mengetuk pintu, dan masuk kedalam ruangan-nya.

"Permisi, saya cuma mau mengingat-kan, jika 15 menit lagi, anda memiliki jadwal operasi."

"Saya ingat itu, ada lagi yang ingin di katakan?"

Susster tersebut menggeleng, lalu pamit undur diri.

__________________


Tay menghembuskan nafas lega, karena operasi berjalan lancar, sesuai dengan harapannya.

"Dokter Tay! Kau keliatannya bahagia banget, setelah operasi pasien tadi berjalan dengan lancar."

"Tentu saja, dokter Arif. Saya hampir saja jantungan, ketika pasien tadi hampir saja kehilangan nyawa karena saya."

Dokter Arif menggeleng, mendengar jawaban Tay. "Nanti malam saya akan mengadakan party, untuk merayakan ulang tahun keponakan saya. Apakah anda bersedia hadir?"

Tay terdiam sejenak, sebelum anggukan ia berikan, atas undangan dari dokter Arif tersebut. Lagi-pula ia tak memiliki jadwal apapun, malam ini.

_____________

Luke menarik tangan Jasmie, ketika gadis itu tengah mendekor taman di samping rumah.

"Are you oke?"

STREAKS OF LOVE TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang