Part 16.

39 6 0
                                    

Kesibukan kembali dalam keseharian Newwie, sejak dia memutuskan terjun lagi ke dunia model.
Seperti saat ini, Newwie baru tiba di rumah, di saat pukul 11.30 malam.

Tubuhnya lelah, meski hanya berpose tapi itu sangat menguras energi-nya.

"Istirahat-lah," pinta sang manager, pada Newwie seusai pria itu mengisi perut dengan segelas susu.

Newwie hanya melirik sekilas, tak berniat membalas perintah manager-nya tersebut.

"Kalau lapar, gue masih punya stok nugget sosis sama nasi! Lo bisa olah, sesuka lo."

Newwie menunjuk bahan yang di-maksud, sebelum berjalan memasuki kamar untuk beristirahat. Tubuh-nya sungguh lelah.

________________


Tay berjongkok didepan seorang anak laki laki, yang tak sengaja menjatuhkan ponsel miliknya hingga terjebur di kubangan lumpur.

"Maaf om doktel." Anak itu melihat Tay, takut takut.

"Ck, gausah takut. Om ga gigit kok, dek."
Tawa Tay pecah, ketika melihat tubuh anak laki laki tersebut gemetar saat ia memegang kedua lengannya.

"Hp om..." cicit si anak, menunjuk benda persegi berwarna gold, layar si hp sampai retak karena ulahnya.

Tay lagi lagi ketawa, membuat anak itu menatap dirinya bingung. "Om kenapa ketawa?"


"Ck, om bisa ganti hp baru, om kan kaya,"ucap Tay mengacak rambut si bocah.

Si anak tadi, hanya manggut manggut kemudian melirik pedagang ice cream, yang melintas di area rumah sakit.

"Huda mau?" ujar Tay tiba tiba.

Huda noleh, menatap mata dokter itu dengan binar indah. "Mau om doktel."

"Beli sendiri!"

Ucapan Tay, membuat Huda menunduk, wajahnya menekuk sebal.

Dasar pelit!

"Baperan lo cil! Udah ayo, om dokter beliin!" Tay menggendong tubuh Huda, sambil berjalan ke-arah penjual ice cream yang ada di seberang rumah sakit.


____________

Tubuhnya gemetar hebat, ketika di-hadapkan langsung pada sepasang hewan peliharaan Luke.

"Lo gila!" gerutu Jasmie, beringsut ke belakang tubuh Luke, ketika sepasang hewan tersebut, mendekati jeruji pembatas.

"Tenang bi, mereka baik kok." Luke mengusap punggung tangan Jasmie, berniat menenangkan gadis tersebut.

"Baik mata lo! Sebaik apapun menurut lo, mereka tetap hewan buas njir!" dumel Jasmie tak terima akan pernyataan Luke.

Luke menggeleng, kembali fokus memberi makan hewan peliharaan-nya itu.

Jasmie merasa mual, ketika mencium aroma anyir, yang bersumber dari makanan si belang.

"Belang nama asli mereka?"

Luke mengernyit, sebelum gelengan di berikan. "Nama asli-nya Thunder dan Trixie, ya sesuai dengan mereka berdua."

"Gaaaa!" jerit Jasmie, ketika Luke menarik-nya mendekat ke pembatas jeruji.

"Ga mau! Luke gue ga mau!"Jasmie berteriak histeris, ketika Thunder dan Trixie mulai berjalan mendekat kearah keduanya.

Luke tetaplah Luke, masih dengan menggenggam pergelangan tangan sang gadis. Iapun menjulurkan tangan, dan mulai mengusap sayang kepala Thunder.

Ekspresi Jasmie pucat pasi, saat jarak hanya berbataskan pada jeruji besi di-depannya.

"Ok." Luke akhirnya mengalah, lalu menjauhkan tangan Jasmie dari kepala si Thunder.

Jasmie beranjak pergi, meninggalkan Luke yang masih tertawa lepas didepan kandang hewan peliharan-nya.

"Luke ga waras! Masih banyak hewan peliharaan, si Luke malah melihara hewan sejenis Trixie dan Thunder. Ya Tuhan," gerutu Jasmie, setelah masuk ke-dalam taxzi.

Taxzi yang Jasmie tumpangi, melaju cepat, meninggalkan kediaman Luke.

________________________

"Ganti posisi!" teriak kameramen, yang mengarahkan pose sang model.

Newwie memasang senyum terbaik-nya, seraya merangkul pundak patner nya kali ini.

"Kita serasa pasangan h*mo ga sih, kalo berpose kayak gini?" bisik sang patner.

Newwie tertawa pelan,  mendengar bisikan tersebut.

"Kau berpikiran seperti itu?"

"Iya!" jawabnya gamblang.

"Jika kau berpikir seperti itu, kau dan saya, akan mengambil peran apa?"

Sang patner berpikir sejenak, sebelum menunjuk seraya menyebut peran yang Newwie maksud-kan tadi.

"Sudah sudah, kita harus segera ber-pose, sebelum dia mengaum seperti tadi," ujar Newwie, ketika kameramen kembali menghadap mereka.

÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷

See you next part.

STREAKS OF LOVE TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang