Sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit
Iya kaya dosa kamu:)
-Nggak Tau-"Bunda, kok ikan Ravin nggak gerak?"
"Ikan kamu mati."
"Nggak kok. Kemarin baru aku kasih makan."
"Kan kemarin. Sekarang udah mati."
"Tante Sarah bohong."
"Kalau nggak percaya yaudah."
Ravin memandang ikan ditangannya dengan lesu.
"Astaga Ravin. Kamu apain ikannya?" Arkan mendatangi Ravin dengan tergesa-gesa begitu melihat ikan digenggaman anaknya.
"Ikannya nggak gerak Yah."
"Gimana mau gerak kalau kamu pegang begitu. Kembalikan ke akuariumnya."
"Tapi Ravin mau main sama ikannya, kalau di dalam akuarium kan Ravin nggak bisa masuk."
Arkan mengusap wajahnya. Anaknya ini turunan siapa sih otaknya.
"Bunda mana?"
Ravin menunjuk ke taman belakang, "Bunda kasi makan ayam."
"Kamu kenapa kesini?" tanya Arkan begitu sadar ada Sarah yang duduk anteng bermain ponsel.
"Main," jawab Sarah santai tanpa melirik kearah Arkan.
"Tante Sarah nggak ada pacar, makanya main kesini Yah." Dengan polos Ravin berujar.
Sarah mendelik kesal kearah anak berumur lima tahun itu. Bisa-bisanya anak sekecil itu menyindir dirinya.
"Ikannya taruh Ravin," perintah Arkan ketika Ravin masih asyik menggenggam ikan peliharaan Shasa.
"Ravin mau main Ayah." Dengan cemberut Ravin menatap Arkan.
"Ikan Bunda kamu apain?" Shasa datang dari arah belakang terkejut ketika ikan kesayangannya di genggam Ravin.
"Mau Ravin ajak main Bunda."
"Ikannya nggak bisa hidup tanpa air sayang." Shasa berujar lembut seraya mengambil ikan dalam genggaman anaknya.
"Nah kan, ikan Bunda mati lagi."
"Ikannya payah, masa nggak bisa hidup kayak Ravin sih."
"Anak siapa sih?" tanya Shasa kearah Arkan.
Arkan mengedikkan bahu.
"Kamu kok nggak bikinin Sarah minum sih mas."
"Dia udah gede, bisa bikin sendiri."
"Suami kamu itu mana tau cara melayani tamu."
Arkan mendengus kesal. Padahal biasanya Sarah main nyelonong saja ambil makanan.
"Buruan nikah sebelum jadi perawan tua. Umur udah kepala tiga tapi belum dapat pasangan."
"Sewot amat."
"Tante Sarah jelek, makanya nggak ada yang mau." Dengan santai Ravin berjalan melewati Sarah menuju ruang bermainnya.
"Sialan," umpat Sarah.
"Sarah, Ravin masih kecil jangan sering ngumpat."
"Au ah, aku mau jalan-jalan aja. Disini malah bikin bad mood."
"Sepupu kamu kok sensitif banget sih."
"Biasa. Kelamaan jomblo," sahut Arkan menanggapi perkataan Shasa.
****
Sarah berjalan dengan kesal. Ia butuh refreshing, tapi malah makin mumet. Dengan santai ia berjalan di trotoar jalan.
Meneliti satu persatu bangunan yang ia lewati. Menendang beberapa kerikil di depannya, ia bersenandung kecil.
"Mbak, bisa minta tolong nggak?"
Sarah terkejut ketika seorang pria muda mencekal tangannya. Ia menatap bingung kearah pemuda ini.
"Ha?"
Sarah hanya mengerjapkan mata bingung. Semakin terkejut ketika pemuda itu menyeret dirinya. Eh, dia lagi di culik nih?
"Mas lepasin saya." Sarah memukul tangan yang mencekal pergelangan tangannya.
"Saya butuh bantuan mbak, tolongin saya ya. Nanti mbak bisa minta apa pun sama saya." Pemuda itu menatapnya memohon.
Belum sempat menjawab, seorang perempuan dengan pakaian minim menghampiri mereka. Pemuda di hadapan Sarah gelapan, ia terlihat panik.
"Saya minta maaf mbak."
Sarah melototkan mata terkejut ketika pemuda tersebut mencium bibirnya. Sialan, ciuman pertamanya di rebut orang tidak kenal. Kan Sarah ingin bibirnya tetap suci sampai bertemu jodohnya.
Sarah ingin mengumpati pemuda dihadapannya.
"Kamu-" lagi belum selesai Sarah bicara. Pemuda dihadapannya kembali mencium dirinya, kali ini lebih lama.
-TAMAT-
Gimana? Gimana?
Hayoloh Sarah di sosor berondong😗Pesan kalian dong buat aku, mau kritik atau saran terserah. Supaya aku bisa memperbaiki kepenulisan aku ke depannya. Kritik dan saran kalian bermanfaat banget buat aku.
Kesan kalian sama:
Arkan
Shasa
Sarah
Rani
Bethrys
Karakter pendukung lainnya
Kesan kalian tentang cerita ini juga ya
Apa yang buat kalian bisa bertahan baca cerita ini sampai akhir
Terakhir, Gimana kalian nemuin cerita ini
Dan kita berpisah dari cerita ini🤧.. jangan lupain aku ya (lebay), biasalah aku mau melow-melow dulu🙂
Apaan sih gaje banget diriku ini:)
Udah segitu aja deh, jangan lupa vote dan komennya
Bye-bye
See you on the next story😘😘IG : skjysh__
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sementara (END)
RomanceKenapa harus aku yang kau pilih menjadi penggantinya Gimana rasanya ketika kita menikah dengan orang yang tidak dikenal dan menjalani sandiwara sebagai pasangan yang berbahagia didepan umum, yap itulah yang dirasakan oleh gadis berusia 25 tahun bern...