24. Mas?!

40.8K 2.3K 58
                                    

Jatuh cinta itu sakit atau senang??
-Unknown-

Shasa memperhatikan beberapa anggotanya yang sedang mendekor sebuah gedung. Hari ini Shasa memutuskan untuk kembali bekerja. Ia juga sudah mendapatkan izin dari suami dan ibu mertuanya.

"Wah kesempatan bagus dong kalau gitu." Rani menepuk bahu bos sekaligus sahabatnya ini. Ia tersenyum sumringah saat mendengar cerita bahwa Shasa dan Arkan sudah ada perkembangan dalam hubungan mereka walau hanya seorang teman saat ini.

Shasa menelungkupkan kepala keatas meja dihadapannya. Ia merosot kan bahu lesu. Pernyataan gila kemarin tercetus begitu saja tanpa adanya persiapan.

"Gue nggak tau harus gimana." Shasa mengacak rambutnya frustasi.

"Ya udah sih biasa aja. Kayak gue sama Lo gini. Temenan," Shasa menatap Rani jengah. Jelas berbeda. Arkan itu laki-laki yang berstatus sebagai suaminya dan mereka tidak dekat dari awal. Bahkan pertemuan mereka tidak bisa dibilang baik.

"Apa?" Rani mengerutkan kening saat melihat Shasa menatap dirinya memelas.

"Ck. Gue bantu sebisa gue." Shasa memeluk Rani saat kata itu terucap.

Karena sudah terlanjur terucap maka akan ia lakukan. Mari ikuti saran-saran dari Rani dulu.

"Hp Lo." Shasa langsung memberikan ponselnya ketika melihat tangan Rani terulur kearahnya.

Shasa memperhatikan Rani yang mengutak-atik ponselnya.

"Beres. Nih" Shasa menerima ponselnya kembali.

Matanya melebar ketika melihat layar ponselnya. Layarnya menampilkan percakapan dirinya dan Arkan.

Shasa
Mas bisa minta tolong?

Arkan
Apa?

Shasa
Jemput aku di tmpt kerja ya😊

Arkan
Jam brpa?

Shasa
Sekitar jam 5-an

Read

"Lo gila?" Shasa menatap tajam kearah Rani. Dan ini sejak kapan aku manggil Arkan dengan sebutan "mas".

"Ya udah sih terima aja. Udah gue bantuin juga," jawaban itu terlontar dengan santai.

"Ya tapi nggak gini caranya. Gue malu lah kalau kayak gini."

"Malu kenapa sih. Sama suami sendiri juga." Shasa menghela napas kesal.

"Mbak ini bunganya ditaro bagian mana lagi." Shasa mendongak kearah pegawainya.

Shasa berjalan kearah tempat yang akan di dekor. Ia membantu beberapa pegawai yang sedikit kesulitan dalam mendekor.

"Sha. Pak suami ngirim pesan nih." Shasa berbalik kearah Rani. Ia melihat Rani menunjuk kearah ponselnya.

Shasa meminta pegawainya melanjutkan pekerjaan. Ia melangkah kearah Rani lalu mengambil ponselnya yang terletak diatas meja.

Arkan
Saya sdh diparkiran

Shasa melihat jam dipergelangan tangannya.

Shasa
Ok. Aku keluar sekarang

Pengantin Sementara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang