Shasa masih saja setia duduk berhadapan dengan laptopnya padahal jam sudah menunjukkan pukul 1 subuh. Dengan ditemani secangkir kopi ia masih terus melanjutkan pekerjaannya.
Pada pukul 5 pagi akhirnya pekerjaan telah selesai. Shasa mematikan laptopnya lalu beranjak dari duduknya menuju ke kasur kesayangannya.
Baru saja ia ingin memejamkan matanya handponenya bebunyi dan itu berhasil mengganggu tidurnya. Shit!! Siapa yang mengganggunya pagi-pagi begini. Dengan keadaan malas ia mengambil handphonenya diatas nakas
"Halo?" sapa Shasa dengan nada yang malas
"Halo Sha, apakah kau sudah selesai mengerjakan semua rencana kita untuk pernikahan besok? Aku harap kau sudah menyelesaikannya" Tanya orang diseberang sana
"Ya ampun Rani kenapa kau meneleponku jam segini. Kau tau kau mengganggu waktu istirahatku." kata Shasa sedikit kesal
"Maafkan aku, tapi aku sangat panik karena pernikahan itu akan dilaksanakan besok. Kau tau andai saja aku punya penyakit yang parah mungkin sekarang aku akan masuk rumah sakit karena stress" ucap Rani yang lebaynya sejagat
"Kau sangat lebay Rani. Aku sudah menyelesaikan semuanya. Kita akan berangkat nanti siang untuk mendekor pernikahan itu digedung yang telah ditentukan. Kau tenang saja, oke?" ucap Shasa
Rani menghembuskan nafas lega. Dia sangat beruntung mempunyai bos sekaligus sahabat seperti Shasa "Hahh..syukurlah, tapi apa kau yakin kita bisa menyelesaikan semua dalam sehari. Kau tau aku dengar orang yang akan menikah sangatlah kejam. Kalau sampai dia tau tentang hal ini maka habislah kita" ucap Rani
"Tenanglah tidak akan terjadi apa-apa pada kita. Sebaiknya kau tutup teleponnya aku butuh istirahat sekarang" kata Shasa yang sudah dihinggapi rasa ngantuk sedari tadi
"Baiklah sampai jumpa nanti siang. Istirahatlah yang cukup, bye" Rani memutuskannya teleponnya
Shasa menaruh kembali ponselnya diatas nakas. Lalu ia memejamkan matanya dan mulai memasuki alam mimpinya
_________________________Sinar matahari menembus masuk melalui celah jendela sehingga membuat seisi kamar terkena sinarnya. Arkan mengerjapkan matanya karena sinar matahari tepat mengenai wajahnya. Dia bangun dari tidurnya lalu turun dari tempat tidur. Dia menuju kekamar mandi.
Setelah beberapa menit ia keluar dari kamar lalu menuju lemarinya dan mengambil pakaiannya. Sekarang Arkan terlihat sangat tampan dengan menggunakan pakaian formal. Ia berjalan menuju nakas lalu mengambil handphonenya, ia mencari nomor seseorang lalu meneleponnya.
Setelah dering ketiga akhirnya telepon tersebut diangkat.
"Halo Arkan, ada apa??" tanya orang diseberang sana dengan suara khas bangun tidur"Halo sayang, aku akan menjemputmu sebentar lagi jadi bersiaplah" kata Arkan dengan senyum menawannya
"Oke, aku akan segera bersiap" ucap orang tersebut yang tak lain adalah Karla
"Oke, bye sayang" kata Arkan lalu memutuskan sambungan telepon setelah mendengar balasan dari Karla
Kini Arkan ada didalam mobilnya. Ia menuju rumah Karla untuk menjemput sang kekasih. Tak butuh waktu lama Arkan telah tiba didepan rumah Karla. Ia turun dari mobil lalu menuju kedepan pintu rumah Karla.
Didalam kamar Karla telah selesai bersiap dan ia mendengar suara bel berbunyi. Ia tau siapa yang datang, ia segera keluar kamar lalu menuju pintu utama.
Karla membuka pintu rumahnya dan sudah ada Arkan berdiri disitu untuk menjemputnya. Karla memeluk Arkan begitupula dengan Arkan.
Mereka melepaskan pelukan mereka. "Ayo kita berangkat sekarang sayang" kata Arkan
"Tunggu sebentar aku mengambil tasku dulu dikamar" kata Karla lalu berjalan meunuju kamarnya
Beberapa menit kemudian Karla kembali. Mereka memasuki mobil lalu Arkan menjalankan mobilnya.
Mereka sampai disebuah butik ternama. Mereka turun dari mobil dan memasuki butik tersebut. Mereka berjalan beriringan.
"Permisi, ada yang bisa saya bantu Tuan" kata seorang pegawai butik itu"Saya ingin mencari baju pengantin" kata Arkan terkesan dingin dan tegas
"Baiklah lewat sebelah sini Tuan" ucap pegawai itu menunjukkan jalan menuju kearah area khusus baju pengantin
"Silahkan di lihat-lihat dulu Tuan" kata Pegawai tersebut
"Sayang pilihlah gaunmu, aku akan melihat jas dibagian sana" kata Arkan seraya mengelus lembut rambut Karla
"Baiklah, mbak bisa bantu saya untuk mencobanya nanti" ucap Karla
"Bisa Nona, mari ikuti saya" kata pegawai tersebut
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Hai haiii!! Maaf baru bisa update sekarang soalnya lagi sibuk
Seperti biasa sorry kalau banyak typo dan gaje maklum pemula. Ini itu karya pertama saya semoga kalian suka ya readers. Jangan lupa ya readers
VOTE DAN KOMENNYAI LOVE YOU READERS😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sementara (END)
RomanceKenapa harus aku yang kau pilih menjadi penggantinya Gimana rasanya ketika kita menikah dengan orang yang tidak dikenal dan menjalani sandiwara sebagai pasangan yang berbahagia didepan umum, yap itulah yang dirasakan oleh gadis berusia 25 tahun bern...