Baik dan buruknya kehidupan tetap aku jalani tapi mengapa takdir selalu membawaku untuk menjalani kehidupan yang berkaitan denganmu
-Author-Happy Reading....
Author's POV
Matahari telah menampakkan dirinya dan sinarnya menyebar keseluruh ruangan. Shasa mengerjapkan matanya karena terkena sinar matahari yang masuk melalui celah jendela kamarnya.
Ia bangun dari tidurnya dan melirik jam yang ada dinakas. 06:45 Shasa langsung melebarkan matanya. Ia terlambat bangun.Shasa segera turun dari tempat tidurnya dan sedikit berlari menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit ia keluar kamar mandi dan menuju meja rias untuk menyisir rambutnya.
15 menit kemudian Shasa turun ke ruang makan. Ia melihat makanan telah tersaji dimeja makan. Banyak pelayan yang sedang berjalan kesana kemari untuk melaksanakan tugas mereka.
Shasa melihat belum ada makanan yang tersentuh itu artinya Arkan belum makan. Kalau dia belum turun untuk makan kemana dia.
" Selamat pagi Nona " sapa salah satu pelayan. Pelayan ini terlihat lebih tua dari yang lainnya, mungkin dia kepala pelayan dirumah ini.
" Selamat pagi emm... Aku tidak tau namamu " kata Shasa
" Namaku Marry nona. Silahkan nona makanan telah kami siapkan sebaiknya anda sarapan " Marry menuntunku menuju meja makan.
" Marry, apa Arkan sudah sarapan? " tanya Shasa lalu duduk disalah satu kursi yang ada disekitar meja makan.
" Tuan belum keluar kamar nona. Mungkin dia masih beristirahat " Marry berjalan mendekatiku lalu ingin mengambilkan makanan untukku.
" Tidak perlu Marry, aku bisa mengambilnya sendiri." kataku. Marry beranjak dari tempatnya menuju kearah dapur.
Shasa sarapan hanya seorang diri saat ini. Hanya terdengar dentingan antara piring dan sendok yang beradu. Keadaan dirumah ini sangatlah sepi. Sebenarnya ini rumah atau kuburan sih? Batin Shasa.
Shasa telah selesai sarapan tapi Arkan sama sekali belum keluar kamar. Shasa berjalan kearah dapur ia mencari keberadaan Marry. Saat tiba didapur ia hanya melihat dua pelayan wanita yang belum ia kenal.
" Hmm... Apa kalian melihat Marry? " kata Shasa membuat mereka sedikit terkejut lalu membalikkan badan mereka kehadapan Shasa.
" Marry ada dihalaman belakang nona " kata salah satu diantara mereka sambil menunjuk pintu yang ada disebelah dapur ini.
" Terimakasih. Siapa nama kalian? " tanya Shasa sopan
" Nama saya Laura dan dia Sinta " kata pelayan yang menunjukkan pintu tadi
" Oke nama saya Shasa " kata Shasa memperkenalkan diri.
Shasa berjalan kearah pintu yang ditunjuk oleh Laura tadi.
Arkan's POV
Aku mengerjapkan mataku saat sinar matahari menerpa wajahku melalui celah jendela kamarku. Aku melirik jam yang ada dinakas 7:15 astaga aku kesiangan. Aku langsung turun dari tempat tidurku lalu bergegas menuju arah kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Sementara (END)
Storie d'amoreKenapa harus aku yang kau pilih menjadi penggantinya Gimana rasanya ketika kita menikah dengan orang yang tidak dikenal dan menjalani sandiwara sebagai pasangan yang berbahagia didepan umum, yap itulah yang dirasakan oleh gadis berusia 25 tahun bern...