20. Gengsi

37.5K 2.1K 43
                                    

Kalau rindu bilang rindu
Kalau suka bilang suka
Jangan gengsinya digedein
Diambil orang jangan nyesel
-AUTHOR-

Happy Reading🤗🤗....

Sarah mengangkat alisnya bingung saat melihat Shasa mondar-mandir dihadapannya. Sedangkan yang ditatap saat ini merasa resah.

"Bisa diam tidak." Langkah Shasa berhenti ketika ia mendengar seruan kesal dari Sarah.

"Antar aku kerumah sakit." Sarah langsung bangkit saat ia mendengar ucapan Shasa. Ia menempelkan tangan dikening Shasa lalu meneliti tubuh Shasa.

"Kau sakit apa?" Shasa mengarahkan tangan Sarah ke dadanya lebih tepat dimana jantungnya berada.

"Disini. Sepertinya ada masalah dijantungku." Sarah menatap horor perempuan dihadapannya ini.

"Sejak kapan?" Mengerjapkan mata Shasa menatap Sarah.

"Baru tadi. Entah kenapa jantungku berdetak tidak seperti biasanya. Debarannya lebih cepat." Sarah memutar bola mata malas.

"Kau bodoh atau bagaimana??" Sarah kembali berjalan ke tempat tidurnya dan merebahkan dirinya disana.

"Aku tau ada masalah dengan jantungku. Ayo Sarah antar aku kerumah sakit." Shasa menarik tangan Sarah hingga bangkit dari tempat tidur.

Bukannya mengikuti kemauan Shasa, Sarah malah tetap berdiri di samping ranjang dan menghilangkan tangannya. Ia menatap Shasa lalu menggeleng.

"Kau pernah pacaran?" Shasa mengernyit saat pertanyaan itu dilontarkan Sarah.

Tentu saja tidak. Bukankah ia sudah pernah mengatakan bahwa dia tidak ingin menjalin hubungan seperti itu dengan lawan jenisnya. Lantas ia menggeleng untuk menjawab pertanyaan Sarah.

"Astaga. Pantas saja kau jadi seperti orang bodoh begini. Kau tau bahkan tanpa kerumah sakit pun aku sudah tau kau kenapa." Shasa masih menanti kelanjutan yang akan dikatakan Sarah.

"Kau sedang jatuh cinta." Sarah menepuk pundak Shasa sambil tersenyum.

Oh. Jangan harap reaksi Shasa akan sama seperti Sarah. Karena saat ini wajahnya seperti melihat hantu. Matanya bahkan seakan ingin keluar dari tempatnya.

"Jangan bercanda Sarah. Kalau kau bercanda ini tidak lucu." Sarah memutar bola mata malas.

"Apa aku terlihat seperti sedang bercanda." Setelah mengatakan hal itu Sarah mengusir Shasa dari kamarnya.

Sepanjang jalan menuju ke dapur Shasa menggerutu. Apanya yang jatuh cinta? Cih!

"Ada masalah?" Pertanyaan itu membuat Shasa terlonjak.

"Oh Ibu. Tidak ada masalah apapun bu." Shasa menampilkan senyumnya kearah sang mertua.

"Ingin membantu ibu?" Shasa mengangguk sebagai jawaban.

Shasa mengambil sayuran lalu memotongnya menjadi bagian-bagian kecil.

"Ibu penasaran seperti apa kalian saat pacaran dulu. Apa Arkan masih tetap dingin padamu?" Shasa meneguk ludah saat pertanyaan itu terlontar untuknya.

Apa yang harus dia jawab? Pacaran? Kenal saja sewaktu Arkan ingin menikah lalu bagaimana bisa tiba-tiba mereka pacaran. Sepertinya Arkan pengarang yang hebat sampai menciptakan cerita yang sangat mustahil terjadi.

Pengantin Sementara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang