05. Mengapa Harus Aku

58.6K 2.9K 23
                                    

Jangan biarkan rasa sakit ini            menguasai hatimu karena rasa sakit ini yang akan membuat hatimu menyesal telah mengambil keputusan yang salah
-Author-

Author's POV

Arkan duduk diatas ranjang kamar yang sempat ditempati Karla sebelum ia pergi meninggalkan surat yang menyakitkan hati Arkan. Arkan menunggu kabar dimana keberadaan Karla sekarang dari para suruhannya. Apakah mereka sudah menemukan Karla?? Pertanyaan itu terus muncul dalam pikiran Arkan sejak tadi.

Tok..tok...tok..

Salah satu bodygard Arkan mengetuk pintu kamar yang sekarang ditempati Arkan.

" Tuan " panggil bodygard tersebut.

" Bagaimana? Apakah kalian menemukannya?? " tanya Arkan tanpa menatap sang bodygard.

" Maaf Tuan, kami sudah mencari kemanapun tapi nona Karla tak ditemukan. Kami juga sudah mencari keseluruh bandara yang ada dinegara ini, tapi tak ada keberangkatan atas nama Karla Syavira " jelas bodygard tersebut sambil menundukkan kepalanya.

" Periksa lagi dengan benar. Saya tidak mau tau kalian harus menemukan dia dan bawa dia kesini sebelum acara pernikahan ini dimulai " kata Arkan tegas.

" Baik Tuan " kata bodygard itu lalu berlalu pergi darisana.

Arkan menghela hapas berat. Ia tak tau kenapa Karla pergi disaat seperti ini. Karka benar-benar mengecewakan Arkan, tapi ia tak bisa membenci Karla saat ini. Hati Arkan sudah terikat dengan Karla.

Bagi Arkan Karla adalah orang yang bisa membuat hidupnya penuh warna selain ibunya. Karla yang bisa membuat ia tersenyum. Karla yang bisa membuat Arkan melupakan lelahnya disaat ia pulang kerja. Hanya Karla yang Arkan butuhkan, tapi kenapa Karla malah meninggalkan dirinya disaat hari penting ini. Arkan menutup wajahnya dengan tangannya dan berusaha menenangkan diri sejenak.

Disisi lain Shasa terus memperhatikan kamar dimana ada Arkan didalamnya. Inilah yang membuat ia enggan untuk menikah. Karena setiap manusia memiliki sikap egois.

Kejadian yang dia alami 3 tahun yang lalu seperti berputar kembali dikepala. Perceraian orang tuanya. Ia benci dengan kata pernikahan. Ia benci kata cinta dalam kehidupan. Masa lalu yang kelam membuat Shasa menghindari semua itu.

Egois. Itulah kata yang membuat Shasa enggan memiliki hubungan dengan lawan jenisnya. Jika mereka hanya mementingkan ego mereka untuk apa sebuah hubungan, untuk apa ada cinta dan untuk apa adanya kata pernikahan. Lalu untuk apa ia menjadi seorang WO, semua ini bukanlah keinginannya melainkan keinginan seseorang yang berarti bagi dirinya.

Amanda Sanjani, itulah nama orang yang membuat Shasa bangkit seperti sekarang. Inilah cita-cita Amanda ingin menjadi seorang WO yang hebat. Bagi Shasa itu adalah kewajibannya meneruskan dan mewujudkan impian Amanda.

Shasa beranjak dari tempatnya berdiri. Ia berjalan menghampiru para pegawainya.

" Keke tolong lihat hiasan lampu yang dekat tangga sepertinya ada sedikit masalah " Shasa menunjuk hiasan lampu kelap-kelip yang dibagian tangga

" Oke Mbak " Keke segera berjalan kearah tangga.

Shasa berjalan kearah lain. Sebelum ia melangkahkan kakinya ia merasa ada yang mencekal tangannya dari arah belakang.

Shasa berbalik dan langsung bertatapan pemilik mata biru itu. Arkan menatap  tanpa ekspresi kepada Shasa.

" Bawa dia kekamar " perintah Arkan tegas. Bodygard yang diperintah lansung membawa Shasa kearah kamar.

Pengantin Sementara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang