Kini Salsha sudah berada di atas motor milik Iqbaal , ia kembangkan senyum kemenangannya , akhirnya sang calon pacar mau mengantarnya pulang , fikirnya dalam hati.
Lain halnya dg Iqbaal, ia justru menampakan raut sebaliknya , hanya karena wanita dibelakangnya ini mungkin ia akan pulang sedikit petang mengingat rumah ke 2 nya yang berlawanan arah .
Senja telah tiba , Salsha bahkan melupakan banyak beban hidupnya saat ia berada dibelakang pria dengan seragam abu-abunya ini .
“ baal.” pria itu tak menoleh sedikitpun, walaupun begitu Salsha tak peduli ia hanya ingin mengobrol dg pria yg tengah ia peluk erat ini.
“ kenapa sih kamu gak suka sama aku ? , Aku kan baik , cantik , pinter walaupun ngak banget , rajin menabung lagi ” ocehan Salsha membuat Iqbaal terkekeh kecil , percaya diri sekali gadis ini , fikirnya dalam hati .
“ ko malah ketawa sih ?”
“ siapa yg bilang kalo Lo cantik ?”
“ banyak , ayah aku , om aku , teruuus mang Udin satpam sekolah , semua orang di rumahku bilang aku cantik ”
“ kalo gitu pacaran aja sama mang Udin ”
“ iih ko jadi mang Udin sih ?”
“ kan dia yg bilang kamu cantik , bukan aku ”
“ diih ko gitu ”
“ gitu gimana ?”
“ aku gak mau ya pacaran sama mang Udin , maunya sama kamu .” kini Iqbaal kembali terkekeh , gadis ini sangat lucu dan polos , lagi pula memangnya mang Udin mau menjadikan gadis yg bahkan seumuran dg anaknya ini sebagai pacar ? , Yg benar saja , dasar bodoh .
“ aku seneng deh liat kamu ketawa ” suara itu terdengar sangat tulus terucap dari bibir mungil milik Salsha .
“ kenapa ? ” Salsha mengendus kesal , lelaki ini benar-benar menguras kesabarannya , kenapa katanya ? , Jelas karena selama ini dia tak pernah melakukan hal itu dihadapan Salsha , wajar bukan jika Salsha bahagia mendengar tawanya ?.
“ ya karna kamu gak pernah ketawa kalo sama aku , yg ada marah-marah Mulu , jelek tau ”
“ biarin , biar Lo gak suka lagi sama gue”
“ sehebat apapun kamu menghindar , kamu gak akan pernah bisa lepas dari aku , inget itu ”
“ terserah ”
Obrolan panjang tadi rupanya harus ditutup karena kini ke 2 nya sudah berada di pelataran rumah Salsha, Salsha menuruni motor Iqbaal dan tersenyum manis pada sang pemilik .
“ makasih ya udah anterin aku pulang , mau mampir ngak ?”
“ sama - sama , ngak usah udah mau Maghrib ”
“ justru itu , sholat dulu disini ”
“ ngak usah , nanti aja di jalan ”
“ ih udah ayo masuk , sholat dulu baru pulang ”
Iqbaal kembali menuruti ucapan gadis dihadapannya ini memang seharusnya ia melakukan sholat terlebih dahulu , ia sudah melewatkan waktu asarnya tadi , karna pertandingan selesai jam 5 sore , dan harus mengantar Salsha pulang , jadi sebelum waktu Maghrib tiba ia harus segera melakukan sholat asar , dan itu tidak akan terkejar bila ia harus pulang .
“ assalamualaikum ayaah Salsha pulang” suara melengking milik Salsha memenuhi ruang tamu dan mungkin siapapun yg berada didalam rumah akan mendengarnya .
“ waalaikum salam , dari mana aja jam segini baru pulang ?”
“ iih ayah nanti dulu marah - marahnya ya , nih ada calon pacarnya Salsha , malu dong ”
“ calon pacar ?”
“ iya calon pacar , yah calon pacar akubmau numpang solat bentar ya ” pria paruh baya itu hanya mengangguk setuju , walaupun masih dg tanda tanya besar .
“ ya udah aku ganti baju dulu , Iqbaal kamar mandinya disana , kamu bisa sholat di ruangan itu ” Iqbaal mengangguk saja , ia bahkan menjadi sangat canggung saat ayah Salsha memandanginya .
Salsha berlalu , ia menaiki satu persatu anak tangga yg menuju kamarnya , sesekali ia pastikan kalau Iqbaal dan ayahnya sudah tak memperhatikannya, ya mereka sudah raib dari pandangan Salsha .
Salsha mencengkram erat dada kirinya , ia rasakan jantungnya yg berdetak tak normal , ia seakan ingin meledak didalam sana , rasa sakit menyebar dg cepat hingga kini tubuhnya tersungkur didepan pintu kamarnya .
Dengan segera ia menggapai laci nakas yg berada di samping tempat tidurnya , dg tertatih ia menghampiri nakas tsb , tangannya mulai bergetar hebat membuatnya kesulitan membuka tutup obat yg harus segera ia minum saat ini juga .
Salsha menenggak obat dg dosis tinggi itu tanpa air , obat adalah makanan sehari- harinya jadi ia sudah biasa . Kini rasa beri pada dada nya sudah berkurang , namun jangan tanyakan keadaannya saat ini , Salsha terkulai lemah diatas marmer putih dg nafas yg tersengal , ia berusaha mempertahankan kesadarannya agar tak direnggut oleh kegelapan .
Sementara itu hasdi menatap lekat lelaki yg kini menjadi makmumnya , ada hubungan apa dia dan sang putri ? .
“ om saya pamit dulu ” hasdi tersadar dari lamunannya .
“ sebentar ” kini hasdi menahan tangan Iqbaal yg hendak mencium punggung tangannya .
“ iya kenapa om ?”
“ kamu ada hubungan apa sama Salsha ” selidiknya , Iqbaal hanya tersenyum ke arah hasdi , ia bisa tau bahwa hasdi adalaah ayah yg protektif .
“ saya hanya temannya om , tadi Salsha bilang dia minta diantar pulang , jadi saya antarkan ”
“ terus kenapa tadi dia bilang kamu ..”
“ itu udah biasa om , dia emang suka panggil saya calon pacarnya , dia bahkan bakal marah-marah kalo ada cewe deketin saya ”..
“ kalo gitu maafin anak om ya , dia emang begitu , kalo belum dapet bakal berusaha terus sampe dapet , kamu yg sabar aja ngadepinnya , maaf kalo dia selalu bikin kamu malu ” ya benar sekali yang hasdi ucapkan gadis itu memang selalu membuat Iqbaal malu , ingin rasanya mengubah namanya saat Salsha selalu meneriaki namanya .
“ gak apa - apa om ” dusta Iqbaal padahal apa - apa , dia merasa segan jika ayah Salsha sudah meminta maaf sepertiini.
“ ya sudah biar om panggil Salsha dulu ”
Iqbaal hanya mengangguk setuju , lakukanlah sesuka hati , dia hanya tamu disini , tak bisa mengatur tuan rumah.
Hasdi mengetuk pintu sang putri namun tak ada respon dari dalam , dg inisiatif tinggi kini hasdi membuka kenop pintu dan memasuki kamar sang putri .
“ Salsha .. ” pekik hasdi saat mendapati Salsha tengah tergeletak di bawah dg tangan yg tengah meremas kuat dada kirinya .
“ sayang , kamu kenapa ?” hasdi menyandarkan kepala anaknya di dada milik nya , membiarkan Salsha menemukan posisi nyamannya .
“ gak apa - apa yah , sal - sha cu- cuma lupa mi-mi-num obat ”
“ kan ayah bilang , kamu ceroboh sih ”
“ jangan ma- rah yah , da-da a-ku sa-kit” ujar Salsha terbata-bata karna nafasnya memang belum kembali normal .
“ kita kerumah sakit ya ” dengan cepat Salsha menggelengkan kepalanya , ia tidak mau bermalam disana .
“ yah , iq-baa-l ?" Hasdi meruntuki dirinya sendiri , bagaimana ia bisa lupa dg pemuda itu .
“ ayah ke bawah dulu ” ujarnya sembari menyelimuti tubuh anaknya yg sudah terkulai diatas ranjang .
Dilihatnya hasdi dg wajah yg panik menuruni tangga , Iqbaal yg sedikit menunggu lama kini terbangun dari duduknya.
“ Iqbaal salshanya udah tidur , kamu pulang aja ya ”
“ iya om gak apa-apa ”
“ makasih udah anterin Salsha pulang” Iqbaal berlalu dan menaiki motornya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Jantung Terakhir ( IDR ×SA )
Fantasíajika mencintai adalah hal terakhir yang bisa ku lakukan maka sekuat tenaga aku akan mencintaimu , dg sisa debaran yg masih ku punya , kau akan jadi milikku, catat itu akan terjadi.