jangan kasian

148 10 5
                                    

“ makasih ya calon pacar ” ujar Salsha dg nada manjanya , Iqbaal tak peduli , ia bahkan enggan melihat wajah pucat Salsha yg dibuat lucu .

“ gue kesini karna nyokap ” ujarnya datar, Salsha hanya mengendus kusal , manusia dihadapannya sangatlah pandai berbohong , mendengar cerita mesya sudah jelas jika Iqbaal mengkhawatirkan nya , namun gengsi lelaki ini lebih dari apapun .

“ udah deh akuin aja kamu tuh suka sama aku” celetuk Salsha yg langsung menyulut emosi Iqbaal .

“ ngayal Lo ketinggian” Salsha bangkit dari tidurnya dan merubah posisinya menjadi duduk, tangannya bergerak melepas masker oksigen yg menempel diwajahnya , namun sebelum itu terjadi , tangan Iqbaal lebih dulu mencegahnya .

“ mau mati ??! , Jangan depan gue , gue gak mau disalahin ” Salsha kembali mengenakan masker oksigennya dg sangat terpaksa .

“aku sama kamu tuh sama tau , kita sama - sama saling suka , bedanya aku udah jujur sama kamu dan kamu nggak , jangankan jujur sama aku tentang perasaan kamu , jujur sama diri kamu aja nggak , kamu tuh kebanyakan mikirin nanti , kalo gak ada waktu lagi buat ungkapin perasaan kamu sama aku ? , Kalo tiba-tiba aku pergi dan gak bakal balik , terus abis itu kamu baru sadar kamu suka sama aku ? , Kamu bakal nyesel nanti , coba deh biarin hati kamu yg bertindak jangan fikiran kamu ” Iqbaal hanya tersenyum remeh dg ocehan Salsha , walaupun terdengar samar karna masker oksigen yg ia kenakan , namun Iqbaal dapat mengerti apa yg Salsha utarakan .

“ PD gila lu ” sahutnya membuat Salsha semakin kesal saja .

“ huft .. , aku cape sama kamu bal , jujur aja susah bgt ” kini Iqbaal menatap Salsha lekat , hatinya bak dihimpit ribuan ton baja , terasa sangat sempit dan .... Sakit . Apa benar ia mulai mencintai gadis lain atau ini hanya bentuk kasihan nya terhadap Salsha , apa benar ia mengkhawatirkan gadis lain ? Atau semua hanya karna bentuk kemanusiaannya saja ? , Tapi jika hanya sekedar bentuk kemanusiaan mengapa rasa takut kehilangan timbul dihatinya , mengapa ia takut jika Salsha akan berhenti memperjuangkannya ? ,Mengapa ?, Atau benar bahwa ia terlalu naif untuk mengakui bahwa dia sudah jatuh hati pada Salsha .

“ gue gak suka sama Lo , selama ini gue bantuin Lo karna gue kasian ! , Cuma itu ! ” kini mata salsha memanas , pelupuknya telah penuh dg genangan air, ia merebahkan tubuhnya kembali dan membelakangi Iqbaal , berharap tak seorangpun melihat air matanya.

“ gak usah kasianin aku , aku gak butuh ” ucap Salsha dg nada yg amat sangat pilu.

“ kalo cuma karena kasian mending gak usah bantuin aku ”

“ kamu pulang aja , udah malem ” Iqbaal hanya terdiam , apa ucapannya salah ? , Apa itu menyakiti hati Salsha ? , Tapi kenapa ? , Bukannya bagus kalau memang iya Salsha membencinya ? , Tapi kenapa hatinya tak rela?.

“ pulang aja baal , kalo kamu disini juga cuma karna kasian sama aku ” Iqbaal menatap punggung Salsha yg mulai bergetar ,nampaknya gadis ini sedang menangis , Iqbaal tak tau harus berbuat apa , lidahnya seperti di ikat dan tak
tau harus seperti apa .

“ sal , bukan -..”

“ udah sana pulang ”

“ maaf ” hanya satu kata itu yg berhasil lolos dari mulut Iqbaal , Salsha membalikan badannya menatap Iqbaal lekat , dg sisa air mata di pipinya , ini pertama kali ia mendengarkan ucapan setulus itu dari mulut lelaki disampingnya . Iqbaal membalas tatapan Salsha dan sedetik kemudian tangannya terjulur menyentuh pipi Salsha yg sudah penuh dg air mata .

“ jangan pernah nangis lagi didepan gue , gue gak suka ” ucap Iqbaal tulus , kali ini dia membiarkan hatinya yg bertindak bukan fikirannya .

“ gue gak kasian sama lo, gue emang khawatir sama Lo , dan gue gak mau terjadi apa-apa sama Lo ” Salsha hanya membatu , ia tak tau harus seperti apa , lelaki dihadapannya sudah sangat membuatnya meleleh .

“ hati gue lagi bertindak sa, bantuin gue untuk seterusnya .” Salsha hanya mengangguk singkat , dan dibalas senyuman oleh Iqbaal .

“ istirahat , gue pulang dulu ” Iqbaal mendekatkan tangan Salsha yg sedang terpasang infus kebibirnya kemudian ia mengecupnya pelan , setelahnya ia tersenyum manis kearah Salsha dan mengelus rambut nya. Salsha tetap mematung , tak ada kata atau tindakan yg bisa ia lakukan , jujur ia salah tingkah.

“ jangan sering sering kaya gini , gue bisa mati kena serangan jantung” gumam Salsha sambil memegangi dadanya .

Detak Jantung Terakhir ( IDR ×SA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang