Pagi ini Salsha sudah diperbolehkan bersekolah , sudah satu Minggu lebih setelah kejadian menegangkan tsb ia harus menginap dirumah sakit , selama itu juga iqbaal selalu menemuinya , sungguh perkembangan yg baik bukan ? .
Iqbaal berjalan menyusuri kantin , pagi ini ia tak sempat kerumah sakit karna bangun terlalu siang , ia memutuskan untuk menengok Salsha setelah jam pulang sekolah saja, akhir-akhir ini mereka memang dekat , setelah kejadian yg membuatnya sedikit bimbang , kini ia membiarkan hatinya bertindak , membiarkan semuanya berjalan seperti air yg seringkali melukiskan garis senyum di pipinya, kenyataannya ia juga bahagia , bohong jika dia risih berada di samping Salsha , karna faktanya ia nyaman .
" woy bro !!" sapa seorang pria dg seragam abu-abunya yg sedikit berantakan .
" sini " sambungnya, Iqbaal duduk berdampingan dg pria dg name tag Andrean, yg tentunya tak sendiri , ia bersama 5 pria lainnya, mereka memang kerap berkumpul bersama saat jam istirahat atau waktu-waktu kosong lainnya ." eh gimana keadaan manager kita ? , Udah baikan ?" tanya seorang yg berada dihadapan Iqbaal , dia adalah Kevin anak 11 IPS 2 dan salah satu pemain inti di tim basket SMA purnama , ia cukup friendly , dan tentunya sudah sangat dekat dg Salsha , mengingat sifat keduanya yg sama ' sama-sama sering membuat malu ' maksudnya .
Iqbaal hanya mengangguk singkat sembari menyantap batagor dihadapannya , entah milik siapa , yg jelas ia lapar .
" katanya pelatih nggak mau nolongin dia ya? Eh tapi gimana sih ceritanya baal ?" kini giliran Sandy yg bersuara.
" lu kan yg nolongin dia , lu pasti tau kronologi nya kan ?" sambung Andrean .
" nggak terlalu pagi ya buat ngegosipin pelatih sialan itu ?" suara berat milik Aldi memecah keriuhan yg terjadi di meja kantin tsb . Aldi adalah anggota tim basket termuda , ia masih kelas 10 IPA 2 tapi ia sudah dijadikan tim inti disetiap pertandingan , tehnik yg ia kuasai juga tak kalah dg kaka-kaka kelasnya . Selain memiliki keahlian di bidang olahraga , ia juga memiliki aura mistik yg bisa membuat semua kawannya membisu saat ia berbicara , jika Iqbaal terkenal dg manusia es , maka Aldi adalah rajanya . Lirikan matanya , tatapan tajamnya membuat siapapun yg melihatnya ketakutan .
Iqbaal hanya terkekeh kecil melihat semua kawannya diam tak bergeming , setelah menerima tamparan kata dari Aldi .
" karna Aldi udah ngomong , biar gue jelasin" ujar Iqbaal setelah selesai menghabiskan sepiring batagor dan menyeruput minuman dingin dihadapannya .
" anjir batagor gue abis " celetuk Helmi dg suara pelannya , menahan amarah yg akan meledak saat itu juga , namun ia tahan karna ia lebih penasaran dg cerita Iqbaal dibanding batagor yg harganya 10 rb tsb.
" salsha emang lagi kurang sehat pas jam pelajaran pak Herman , Dan kalian tau guru itu kan ? No excuse , right ??" semuanya mengangguk faham .
" gila aja ya pak Herman,gak ada yg bantuin dia ?"
" gak ada yg bisa lewatin batas yg udah dibuat pak Herman kan ?"
" bener juga tuh si kunyuk , eh bal terus gimana keadaannya sekarang ? , Kangen juga gue sama si cantik "
" dia udah baikan , kalo gak ada penurunan lagi hari ini dia pulang , mungkin sore " jawab Iqbaal
" lu makin Deket aja sama dia ? , Mulai move on bro ?" celetuk Andrean yg membuat Iqbaal tersenyum sinis .
" wah jangan-jangan iya lagi " Kevin memusingkan jari telunjuknya ke arah Iqbaal , Iqbaal tak bergeming , ia tetap pada pandangan kosongnya . Sampai sebuah siluet wanita berparas elok muncul dihadapannya dg senyum yg mengembang menambah kecantikannya .
" pagi calon pacaaaar "
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Iqbaal masih menatap Salsha dg penuh tanda tanya , gadis ini sudah berada dihadapannya , ingin rasanya menumpahkan jutaan amarah pada gadis yg berada dihadapannya ini , namun apalah daya bahkan melihat senyumannya pun Iqbaal sudah lupa dg dunia .
" nah yang ini buat ka Andrean " ujar Salsha sembari memberikan sebotol mineral pada Andrean .
“ makasih loh sal , btw lu dari rumah sakit jadi tukang ketring ?” semua yg berada dimeja hanya terkekeh geli mendengar pertanyaan Andrean .
“ apaan sih ka , ini aku tuh bawa ini buat kalian tau , aku tau kalian pasti kangen sama aku ” ujarnya dg penuh percaya diri .
“ iih PD abis lu sal ” kini Kevin mulai bersuara, sembari melahap kotak nasi goreng yg dibawakan Salsha .
“ eh tapi gak ada Lo , kita berantakan bgt tau ca, baju gak pernah sama , jadwal latihan lupa Mulu , dan yg paling menjengkelkan adalah gak pernah ada latih tanding ”
“ tuh kan udah kecanduan sama aku kalian tuh” kekeh Salsha sembari menikmati pemandangan langka dihadapannya, apa lagi kalau bukan senyuman manis Iqbaal . Sementara itu Aldi yg melihat dua manusia yg saling tersipu berdecak kesal , pasalnya matanya sangat terganggu dg kebucinan yg hakiki .
“ bisa gak usah senyum - senyum ngak ?!” ucap Aldi frontal , ia tak melihat kondisi dan situasi kantin yg tengah hening , sehingga kini meja mereka menjadi sorotan . Aldi kembali melahap nasi goreng dihadapannya tanpa mempedulikan tatapan bingung dari para kawannya , sementara Iqbaal dan Salsha yg merasa ditegur hanya menelan ludah dan kembali terkekeh geli mengingat tingkah ke 2 nya beberapa menit lalu , kenapa juga mereka saling tersipu ? , Bukankah mereka berdua biasa berdekatan ? Fikirnya masing-masing .
“ bal kita duluan ya , udah mau masuk nih ” Iqbaal mengangguk demikian juga dg Aldi , sementara Andrea dan 3 orang lainnya hengkang dari kantin.
“ Al mau bareng nggak ?” ajak Salsha pada Aldi yg masih menikmati sebotol mineral ditangan kanannya . Aldi hanya terdiam tak bersuara kemudian bangkit dari duduknya .
“ gue duluan bang ” pamit Aldi pada Iqbaal , Iqbaal mengangguk singkat kemudian memukul pelan pundak Aldi .
“ jangan bolos ” Aldi tersenyum kecut mendengar nasihat Iqbaal yg terdengar sangat biasa itu , namun menurut Aldi itu bukan hal yg biasa . Aldi melangkah meninggalkan kantin, kini siluetnya tertelan oleh halu lalang siswa yg keluar dari kantin .
“ si Aldi tuh kenapa sih ?, Dia tekanan batin ya ?” tanya Salsha polos , ia bahkan tak peduli jika Iqbaal menertawakan nya ,atau memarahinya sekalipun, mengingat Iqbaal dan Aldi sangat lah dekat , mungkin manusia es akan lebih memahami manusia es lainnya .
“ ke kelas bareng ?” tawar Iqbaal yg membuat Salsha membulatkan matanya . Apa benar ini Iqbaal yg ia sukai ? , Kenapa akhir akhir ini dia berubah ? .
“ hey .. ” tegurnya , Salsha mengerjapkan matanya berkali-kali menyadarkan dirinya dari lamunan .
“ ayo ” Iqbaal mengulurkan tangannya dihadapan Salsha , wajah Salsha seketika memerah , lihatlah betapa tersipu ya ia . Salsha menyambut uluran tangan Iqbaal dg senang hati , membuat jantung nya berdetak lebih kencang dari biasanya, ya ampun Salsha jangan terlalu panik, batinnya .
“ kenapa sih senyum Mulu ?” Iqbaal melirik wajah manis Salsha yg masih merona , hanya sekilas namun sungguh mempesona, Iqbaal kembali mengarahkan pandangannya lurus , ia tak mau berlama lama menatap Salsha , karna ia tau efeknya sangat tidak baik bagi jantung dan kejiwaannya, seperti nya ia sedang mabuk pesona Salsha .
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Jantung Terakhir ( IDR ×SA )
Fantasijika mencintai adalah hal terakhir yang bisa ku lakukan maka sekuat tenaga aku akan mencintaimu , dg sisa debaran yg masih ku punya , kau akan jadi milikku, catat itu akan terjadi.