khawatir

181 15 0
                                    


Salsha tengah terkulai lemah di ranjangnya , terlihat alat pernafasan telah melingkar di wajah Salsha, mata sayunya mulai merotasi , mencari keberadaan seseorang diruang tsb , namun ia hanya melihat dokter rafi dan ayahnya yg tengah berbincang .

“ penyakitnya semakin parah , jika tidak segera dilakukan tindakan maka nyawa Salsha taruhannya .” ujar Rafi dg penuh kecemasan , walaupun ia sudah menangani banyak pasien namun beda dg pasien yang satu ini , ia akan sangat menyesal jika sampai terjadi apa-apa pada Salsha , pasalnya ia sudah menganggapnya sebagai anak perempuannya.

“ lalu saya harus bagaimana ? , Dokter tau sendiri anak itu keras kepala , dia akan selalu merasa baik-baik saja , dan dia akan menolak apapun yg dokter rekomendasikan ” keluh hasdi , ia juga tau akan hal itu , namun putri nya memang tidak akan pernah meng iyakan perkataan ayahnya ataupun dokternya. Memang keras kepala , dan hasdi tak bisa menyalahkan siapa-siapa karna itu juga wataknya yg ternyata turun pada anak semata wayangnya ini .

“ donor jantung untuk nya belum siap , dan ingat Salsha memilik penyakit autoimun sejak lahir, saya tidak bisa menjamin Salsha akan bertahan lama , kemungkinan hidupnya sangat tipis jika dia tetap melakukan aktifitas nya , dia butuh istirahat dan perawatan yg intensif , dia harus tetap berada disini ”

“ ayah ” suara lirih Salsha membuyarkan obrolan hasdi dan Rafi , keduanya menghampiri Salsha dan menatap lekat ke dua manik coklat milik Salsha .

“ kenapa sayang ? , Ada yg sakit ? Hm?” tutur hasdi yg hanya di sambut gelengan halus oleh Salsha . Hasdi menggapai tangan sang putri yg terasa sangat dingin , ia mengecupnya dan membawanya di pipi kanan milik hasdi .

“ iqbaal? , Tadi dia yg anterin Salsha kesini , dia mana ?”

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

“ assalamualaikum ” teriak seorang pemuda dg baju olahraga nya yg masih berlumuran darah , pasalnya saat diperjalanan menuju rumah sakit Salsha kembali memuntahkan sejumlah darah ditambah mimisan yg secara bersamaan keluar dari hidungnya .
Iqbaal menatap bajunya yg masih ia kenakan , pemuda itu perlahan membuka bajunya dan kembali menatapnya nanar .

“ Lo udah bangun belom ya ?” lirihnya , iqbaal ingat betul saat Salsha kehilangan kesadarannya, saat perlahan ia menutup mata indahnya dan ditelan keheningan .

“ sal ?

“ Hem ”

inget jangan tutup mata Lo ”

“hem ”

“ bentar lagi sa

“aku gak kuat , aku ngantuk ”

“ bentar lagi , tunggu ”

“ a.. uhuuk .. uhuuk ...” Salsha menyengkeram dadanya kuat , rasa sakit tak bisa ia sembunyikan sama sekali

Tes ..

Darah segar telah membasahi hidung Salsha , rongga hidungnya terasa pedih dan tidak nyaman , Salsha mengusap kasar darah tsb , sembari terus memukul-mukul dada kirinya agar rasa sakitnya berkurang , namun bukannya menghilang , rasa sakit itu semakin menjadi .

saa Ki t” rengek salsha yg tak berhenti memukuli dada kirinya. Iqbaal menarik Salsha dalam dekapannya , membawa kepala gadis ini kedalam dadanya dan membiarkan Salsha mendapatkan kenyamanan disana , namun tak berselang lama Salsha kembali terbatuk dan mengeluarkan darah kental dari dalam mulutnya, saat itu pula mata salsha terpejam .

“ ya Allah anak bunda kenapa ?”

“ ini apa , kamu berdarah ka ”

“ mana yg luka , biar bunda obatin ”

“ ya Allahah ini juga bajunya , kenapa banyak bgt sih , kamu abis berantem ka ?”
Pria itu hanya menggeleng menjawab pertanyaan sang bunda yg bertubi tubi tsb , bundanya pasti sangat khawatir karena penampilan kacau dari Iqbaal bisa menggambarkan kalau dia sedang tidak baik baik saja .

“ tadi Kaka nganterin temen Kaka ke rumah sakit Bun ”

“ dia kecelakaan ? Atau tabrak lari ?”

“ nggak bunda , dia cuma sakit biasa ”

“ tapi darah ini ?”

“ tadi dia mimisan , sama .. muntah darah  ” Iqbaal kembali menatap darah yg masih mewarnai telapak tangannya . Jujur sekarang Iqbaal merasa sangat khawatir . Iqbaal memejamkan matanya , dan menyenderkan kepalanya di sofa sambil menghirup udara segar yg terasa sangat sulit untuk masuk kedalam paru-parunya .

“ ya udah Kaka mandi dulu , abis itu bunda siapin makan , kalo udah beres kita jenguk temen Kaka ya ”

“ ngak usah Bun , dia gak apa-apa ko ”

“ bunda itu ibu kamu , bunda hafal anak bunda , ayo cepetan mandi ”

☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

“ iya sayang ayah janji , ayah bakal minta maaf sama Iqbaal .” hasdi mengelus rambut coklat milik anaknya dg kasih sayang , terukir senyum tulus dibibir hasdi , ia sangat menyukai wajah sang putri jika tengah merajuk seperti ini .

“ ayah mah gituu , Salsha lagi serius yah , ayah malah senyum senyum gini , males deeeeeh ” rengek gadis manis yg tengah memalingkan pandangannya dari sang ayah . Setelah mendapatkan sedikit energi dari cairan infus nampaknya tenaganya digunakan hanya untuk merajuk pada sang ayah yg telah tega mengusir calon pacarnya , astaga .. dasar anak durhaka .

“ kamu itu lucu sayang , liat ini ” hasdi meraih bibir Salsha yg tengah mengerucut , “bibir kamu kayak gini , gimana ayah gak ketawa , Hem ?” hasdi menggoda sang putri .

“ iih ayaah ” Salsha merengek sambil meraih tangan hasdi yg masih mengelus pipi tembamnya.

“ jangan berubah ya sayang , tetap jadi Salsha nya papah ” hasdi beranjak mengelus pucuk kepala milik sang putri , Salsha menengok sekilas kemudian tersenyum manis pada sang ayah .

“ aku sayang ayah ” ujarnya memeluk erat tubuh hasdi , hasdi dg segera membalas pelukan Salsha .Keduanya saling menumpahkan kasih sayang dalam pelukannya , membuat percikan rasa nyaman dan damai .

Tak lama kemudian terdengar suara decitan pintu , dan menampilkan sosok wanita dg rambut terurai hitam , yang melemparkan senyum pada hasdi dan Salsha .

“ assalamualaikum , maaf ini benar ruang rawat Salsha ?” Salsha hanya menatapnya dg tatapan bingung , dan sedetik kemudian mengangguk pasti . Wanita tsb memasuki ruangan dg menggandeng tangan seseorang dibelakangnya. Betapa terkejutnya Salsha saat mengetahui bahwa Iqbaal adalah seseorang yg membuntuti wanita tsb , wajah ke duanya nampak mirip , mungkin ia adalah ibunda Iqbaal atau tantenya bisa jadi juga makanya , wajah nya nampak muda tanpa guratan halus disana .

Wanita tsb mendekat kearah Salsha sembari melemparkan senyuman yg sedari tadi belum luntur .

“ gimana keadaannya sayang ?” tanya mesya sembari mengelus surai sutra milik Salsha .

“ eem , itu Tante , eh Kaka eh aku panggilnya apa ya ?” mesya hanya tertawa ringan , baru kali ini ada orang yg bingung dg sebutan .

“ kamu ini bisa aja sih , oh iya, saya bundanya Iqbaal , tadi Iqbaal pas pulang  ..” mesya melirik Iqbaal dg senyuman jailnya.

Detak Jantung Terakhir ( IDR ×SA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang