Chapter 23 Kami Bertemu dan Ini Berbeda

55 8 1
                                    

Sudah hampir sebulan aku masih belum mendapatkan pekerjaan sejak aku selesai di Syakira.

Tiba-tiba aku mendapat telepon dari Mita, entah ada apa tiba-tiba dia menghubungiku lagi.

"Halo Mba Risa, 2 hari yang lalu aku mampir ke Syakira tapi mba udah gak kerja disana yah, kenapa mba?" tanya Mita ketika baru saja aku menggeser tanda angkat di ponselku.

"Halo Mita, iya udah gak kerja disana lagi," jawabku singkat.

"Ih aku kepo lho mba, ada masalah disana?" tanya Mita lagi.

"Gak ada apa-apa Mit, ada pergantian karyawan aja," jawabku seperlunya.

"Sekarang mba kerja dimana?" tanya Mita lagi.

"Aku lagi nyari kerja lagi sih ini, tapi belum dapet," jawabku lagi.

"Kamu telepon aku buat nanya itu aja? Atau ada yang lain, ada kabar dari D....?" dengan pelan aku menyebutkan nama itu.

"Aku mau ketemu mba aja, mau ngobrol-ngorol juga, coba deh aku ada beberapa kenalan siapa tau ada lowongan buat Mba Risa nanti aku kabarin yah, Mba gak nanya soal Pak Dana?" jelasnya lalu dia menyebutkan nama Dana.

"Huh! Eh enggak, iya gak ada kabar mungkin masih di Jakarta yah Dana nya," jawabku. "Boleh banget Mita, makasih udah bantu, kalau ada boleh tapi kalau gak ada pun gak apa-apa jangan ngerepotin temen-temen kamu," jawabku lagi.

"Iya Mba, Pak Dana masih di Jakarta," "Iya mba aku gak maksa kok, kalau ada nanti aku kabarin yah, semoga dapet kerjaan baru lagi yah," jawabnya sedikit melegakanku.

Semenjak tahu bahwa Dana masih berada di Jakarta dan bahkan saat ini dia belum mengabariku dan membalas pesanku. Apakah dia sudah melupakanku, sebelumnya sepertinya dia sungguh-sungguh mengatakan ingin menikah lagi denganku. Apakah aku kepedean dengan memasukan hati apa yang ia katakan.

Aku akan mencoba mengiriminya pesan lagi, mumpung kegiatanku saat ini tidak banyak, dengan berani ku coba mengiriminya pesan lagi melalui kontak yang sama, jika tidak di balas ya sudah, aku akan angat tangan saja menyerah, betul-betul menyerah.

Masih dengan pesan yang sama:

Halo, Dana

Ini pesan ketiga ku, namun kamu tidak pernah membalas. Apa kabar? Semoga kamu disana baik-baik saja. Bisakah aku menanyakan bagaimana kabar kamu saat ini?, kapan kamu berencana untuk pulang ke Bandung?, ada hal yang ingin aku bicarakan. Tolong kabari aku.

Risa

Namun, tetap tidak di balas. Bahkan tanda dibaca pun tidak terlihat, ada apa dengannya, sungguh aku kecewa, segitu marahnya kah dia padaku. Lihat saja, jika suatu hari nanti aku bertemu dengannya akan ku jambak rambutnya karena telah mengabaikan pesanku. Setidaknya balas saja, walaupun aku ditolak ya sudah.

Ngototku dalam hati, membuatku marah.

"Udah ah, aku nyerah, awas aja Dana, awas kalau ketemu arkkkk," omelku.

1 minggu kemudian

Aku mendapat telepon lagi dari Mita, ketika aku melihat nama nya di layar ponselku seketika aku bahagia, mungkin dia membawa kabar tentang lowongan perkerjaan untukku.

Dan benar saja, katanya perusahaan tempat di bekerja saat ini sedang membutuhkan seorang Admin. Perusahaan start up ini baru akan memulai lagi setelah sebelumnya berhenti karena kendala perusahaan.

Kebetulan sedang memerlukan admin, tidak dipermasalahkan berpengalaman atau tidak yang penting mau belajar dan mau bekerja. Tentu aku yang berpengalaman bekerja cukup pede akan hal ini.

Marriage AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang