Vol I 18 『Armor Berbobot』

18 4 5
                                    

Aku berjalan di kota.

"Rord itu, kemana perginya dia...? Meninggalkanku sendirian begini dan pergi lebih dulu begitu saja, tidak seperti biasanya..."

Aku berjalan di dalam keramaian dan menyatu dengan sendirinya.

Jalanan kota terlihat sangat ramai, seperti biasanya.

Sejak aku tiba di dunia ini, situasi kota belum pernah berubah. Yah, lagi pula tempat ini adalah kota besar sih. Jadi wajar saja, jika tiap hari selalu ramai rasanya.

Pandanganku tertuju pada mereka, manusia-manusia yang ada di dunia ini. Mereka bisa terbilang unik, memiliki warna rambut yang tidak biasa, rambut yang sangat berwarna. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan jika bisa saja mereka dengan sengaja mewarnainya karena alasan tertentu.

Untuk ukuran dunia fantasi, hal ini mungkin sudah dibilang biasa, tetapi, untuk orang baru sepertiku mungkin bisa dibilang untuk sulit 'beradaptasi' dengan lingkungan sekitar.

Telinga hewan: telinga anjing, telinga kucing, dan telinga kelinci, sering kali kulihat setiap harinya, termasuk sekarang ini.

Aku keluar dari keramaian dan memerhatikan seorang wanita bertelinga kelinci sedang memindahkan barang. Sepertinya, ia ingin memindahkan barang tersebut untuk menambah persediaan tokonya.

Barang tersebut kelihatannya berat, dan ia terlihat kesulitan saat sedang mencoba untuk memindahkannya.

Menyadarinya, aku dengan segera menghampiri wanita bertelinga kelinci tersebut, " Biar kubantu, kak."

"Ah, terima kasih. Aku sangat terbantu."

Tidak hanya orang-orang kemonomimi saja yang ada di dunia ini, makhluk yang benar-benar berbentuk seperti hewan pun juga dapat ditemukan. Hanya saja, mereka berdiri dengan kedua kakinya, dan berbicara layaknya seorang manusia.

Aku biasanya menemukan mereka di tempat konstruksi, sedang membangun bangunan baru di kota. Mungkin mereka melakukannya, karena memiliki fisik yang lebih kuat daripada manusia biasa.

Aku melihat mereka yang berada di ketinggian, sedang menaiki bangunan yang tinggi itu hanya dengan tangan dan kakinya tanpa bantuan satu alat pun, sepertinya mereka sedang membangun penginapan baru.

Saat sedang memerhatikannya, tanpa kusadari butiran air dari cat yang salah satu orang itu bawa pun terjatuh dan mengenai wajahku.

Di luar sangat aman karena tidak ada monster yang mengancam keselamatan, jadi anak-anak pun diperbolehkan untuk berkeliaran ke sana kemari.

Dunia yang sedang krisis ya...

Siapa juga yang akan bisa menduga jika dunia ini sedang dalam kondisi krisis saat sedang melihat pemandangan yang penuh dengan kemadaian seperti ini...?

"... Tidak buruk juga."

Tanpa kusadari, wajahku tersenyum saat mengatakannya. Dan aku pun bergegas untuk pergi ke tempat tujuan.

Saat sedang berjalan di keramaian, pandanganku secara tidak sengaja tertuju pada sebuah gang kecil yang ada di sana.

Aku menghentikan langkahku, dan keluar dari keramaian.

Diam selama beberapa detik, di dalam gang tersebut, aku dapat melihat seorang perempuan sedang duduk dan bersandar pada dinding gang.

Aku menggesek-gesek kedua mataku karena merasa tidak percaya dengan apa yang kulihat.

"... Seorang wanita...?

Aku berjalan mendekat ke wanita tersebut dan menghampirinya.

Kelihatannya dia tidak sadarkan diri...

LOROLOJO: Lord Rord Lort JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang