Wen Junhui sudah berusia 25 tahun, namun dirinya tak kunjung memiliki seorang kekasih. Selain karena orang tuanya belum mengizinkan, Junhui juga menyadari bahwa orientasi seksualnya yang dianggap menyimpang adalah hambatan terbesarnya dalam menemukan pasangan.
Meskipun hampir tidak mungkin, tapi Junhui seringkali berkhayal mengenai datangnya seorang pangeran yang mampu meluluhkan hati kedua orang tuanya sehingga mereka mengizinkan Junhui untuk menjalin hubungan dengan sang pangeran.
Dan tiap kali khayalan itu muncul, Junhui otomatis langsung memaki mantan kekasihnya semasa SMA dulu. Karena perbuatan si brengsek itulah yang mengakibatkan Junhui menjadi "tahanan" orang tuanya sendiri.
Walaupun demikian, sebenarnya sekarang hati Junhui ada yang memiliki. Namanya Kim Mingyu, seorang gitaris salah satu band papan atas di Korea. Sayangnya, Junhui tahu betul bahwa Mingyu bukanlah sosok pangeran dalam khayalannya. Sebab, tidak mungkin superstar seperti Mingyu akan tertarik kepadanya; dan terlebih lagi, Junhui yakin Mingyu bukanlah seorang gay.
Kisah pertemuan mereka berawal ketika Kwon Soonyoung --teman pertama Junhui di Korea-- datang ke toko bersama Mingyu.
Rupanya, Soonyoung sedang menepati janjinya pada Mingyu yakni membelikan sebuah gitar elektrik sebagai tanda terima kasih karena Mingyu sudah merekomendasikan Soonyoung kepada CEO agensinya. Berkat kebaikan Mingyu, sekarang Soonyoung sudah memiliki pekerjaan yakni menjadi Choreographer di salah satu agensi hiburan ternama di Korea.
Soonyoung yang berharap mendapat diskon saat membeli gitar pun menjadikan toko milik orang tua Junhui sebagai tujuan utamanya.
Iya, Soonyoung ingin diberi harga teman.
Di satu sisi, Junhui harus bersikap profesional. Namun di sisi lain, ia begitu kesulitan menghentikan kebiasaan mencuri pandang ke arah Mingyu. Alasannya sudah jelas; Kim Mingyu jauh lebih tampan dari yang terlihat di layar kaca.
Saat Junhui berpikir bagaimana caranya mengajak sang superstar bersalaman, tiba-tiba Soonyoung berbisik di telinganya, "Junnie, kalau kau memberiku diskon 30%, ingatlah gitar ini akan menjadi milik seorang Kim Mingyu. Memangnya kau tak mau barang yang kau jual nantinya akan dimiliki oleh seorang musisi terkenal?"
Entah Soonyoung yang terlalu pandai melakukan penawaran atau Junhui yang terlalu lemah pendirian, harga tersebut pun akhirnya disepakati.
Junhui tahu nanti dirinya akan dimarahi sang ayah, namun itu tidak masalah! Karena yang terpenting, Kim Mingyu tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepadanya sebelum pulang.
Malamnya, Junhui menerima chat berisi ledekan dari Soonyoung. Junhui malu setengah mati karena tak dapat menutupi rasa sukanya terhadap orang lain. Untung saja yang tahu hanya Soonyoung; yang memiliki orientasi seksual yang sama dengannya. Bagaimana jika orang lain? Junhui pasti akan dipandang menjijikkan seperti yang pernah dialaminya di China dulu.
Soonyoung bilang, Mingyu juga gay seperti mereka. Ini sangat mengejutkan! Tapi sayangnya Mingyu baru putus sebulan yang lalu karena orang tuanya ingin ia memiliki pasangan seorang wanita, jadi kemungkinan besar Mingyu takkan membuka hati lagi untuk seorang pria.
Oh ... Beruntung Junhui adalah orang yang sadar diri; ia tidak pernah berniat untuk merebut hati seorang Kim Mingyu. Karena sudah jelas, Mingyu adalah superstar sedangkan Junhui? Hanya bulan yang tidak mampu menciptakan sinarnya sendiri. Kim Mingyu hanya untuk dikagumi, bukan untuk dimiliki.
Hari-hari pun berlalu namun Junhui tak mampu berhenti memikirkan gitaris terkenal itu. Apalagi setelah Mingyu mem-follow akun social medianya dan mempromosikan toko alat musik orang tua Junhui kepada para followers-nya, Junhui pun seakan tidak diberi kesempatan oleh Mingyu untuk berhenti mengaguminya.
Lalu suatu hari di hari yang membosankan ... Junhui tiba-tiba mendapat sebuah broadcast message dari Soonyoung.
"Hello, gays! Apakah ada yang sedang single dan mencari pasangan?
Silakan hubungi aku, soalnya aku memiliki seorang teman yang ((sangat)) tampan yang juga sedang mencari pasangan^^
Semoga kalian dipersatukan oleh keajaiban yang aku ciptakan❤️"Teman yang dimaksud Soonyoung pasti Kim Mingyu, 'kan? Iya 'kan?
Junhui tidak memiliki keinginan untuk melakukan kencan buta dengan Mingyu. Namun apa salahnya bila merespon pesan dari Soonyoung dengan jujur? Lagipula, Soonyoung belum tentu akan memilih Junhui untuk dijodohkan dengan gitaris terkenal itu.
Junhui
Aku😊Soonyoung
Junnie!!!!!!!!!!
Aku tak menyangka kau akan membalas pesanku
Huhu aku senang sekali
Jujur, yang barusan bukan broadcast message tapi pesan yang memang khusus aku kirim untukmu hehe
Terima kasih sudah membalas, Junnie^^
Dia pasti akan sangat menyukaimuuuPipi Junhui merona akibat isi pesan yang tak terduga itu. Lantas wajahnya dibenamkan ke bantal supaya tak ada orang lain yang mendengar teriakan histerisnya.
Junhui
Kenapa kau bilang dia akan menyukaiku?Soonyoung
Firasatku bilang begitu hehehe
Oh iya maaf aku tak diperbolehkan memberikan nomor ponselnya
Aku bahkan tak diperbolehkan untuk menyebutkan namanya kepadamu
Dia memang segitunya karena sulit percaya pada orang asing
Maaf ya, Junnie
Kalau kau tak tertarik pada orang yang sangat tertutup seperti itu, kau boleh mundur kok
Jangan merasa tak enak hati padakuBalasan Sonyoung membuat Junhui termenung.
Jujur, Junhui merasa sedikit sakit hati karena Mingyu menganggapnya sebagai orang asing padahal mereka sudah pernah bertemu bahkan Mingyu yang duluan mem-follow akun social media milik Junhui.
Tapi bila dipikir-pikir lagi ... Untuk superstar seperti Mingyu, orang biasa seperti Junhui yang baru sekali bertemu dengannya pasti tak lebih dari sekadar orang asing. Maka, Junhui harus bisa memahami.
Junhui
Aku mengerti
Itu tak masalah bagikuSoonyoung tak membalas lagi. Entah kenapa, Junhui tak tahu. Mungkin Soonyoung berubah pikiran jadi tak mau mengenalkan Mingyu pada Junhui? Entahlah.
Soonyoung baru mengirim pesan balasan pada pukul delapan pagi keesokan harinya.
Sang choreographer mengirimkan lokasi yang harus Junhui datangi pada pukul sembilan malam nanti. Dengan begitu, Junhui baru tersadar bahwa dirinya akan berkencan dengan seorang Kim Mingyu malam ini!
Meskipun tak memiliki kepercayaan diri untuk menemui pria tampan itu, Junhui tetap meneguhkan hati untuk datang ke lokasi kencan mereka --setelah berdandan serta bercermin selama berjam-jam tentunya.
Tapi sialnya, tak lama kemudian Junhui merasa tertampar oleh kenyataan.
Pasalnya di sebuah restoran cepat saji tempat ia dan "Mingyu" seharusnya berkencan, yang ia temukan bukanlah sang superstar; melainkan seorang pria berkaca mata yang menatap datar kepadanya.
Kwon Soonyoung sialan!
Kenapa dia tidak bilang kalau temannya yang dimaksud itu bukan Kim Mingyu?//
//
//To be continued...
//
//
//*Yeay happy birthday, Jeon Wonwoo!!!!!✨😻✨
*Haloooo aku bawa cerita baru meskipun cerita aku yg sebelumnya (Don't Blame Me) belum tamat hehehe^^
*Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk membaca karya aku✨
*Once again, happy birthday to our gorgeous idol Jeon Wonwoo!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me [WONHUIGYU]
FanfictionYang Junhui tahu, dirinya hanya menyukai Mingyu. Di sisi lain, Wonwoo mengetahui apa yang Junhui sebenarnya tidak ketahui. _______ _____ Junhui tentu merasa bersalah pada Wonwoo. Namun ia sendiri tak mampu membayangkan bila Wonwoo lah yang lebih dul...