19. Changes

213 36 6
                                    

Di sela-sela ciuman mesranya dengan sang gitaris, Junhui berulang kali tersenyum senang mengetahui tidak salah memilih idola.

Maka saat Mingyu memberinya kesempatan menghirup napas, Junhui lekas berseru riang disertai mata yang berbinar.

"Kau memang idola terbaik di dunia! Kau selalu mencintai para penggemarmu sepenuh hati! Kau hebat! Aku jadi semakin mencintaimu!"

Mingyu tertawa pelan, namun sorot matanya menunjukkan kekecewaan. "Naif sekali."

"Huh? Maksudnya?"

Tanpa menjelaskan, Mingyu menuntun Junhui menuju ruang makan. Di sana, di sebuah meja panjang sudah tersedia steak --yang tampak menggiurkan, disajikan di atas hot plate-- ditemani strawberry cheesecake sebagai makanan penutup dan cranberry juice sebagai minuman.

"Waaah ini kelihatannya lezat sekali~" Mata cantik Junhui berkilau, menandakan betapa antusias dirinya sekarang.

Mingyu lekas memundurkan sebuah kursi, mempersilakan Junhui duduk di sana, kemudian mendudukkan diri di depannya.

"Maaf aku hanya sempat membuatkan masakan sederhana untuk menyambutmu."

"Serius steak ini buatanmu?!" Mata Junhui membulat sempurna, bibir merahnya juga terbuka lebar.

"Iya."

Berdasarkan dari konten Steen, Junhui tahu bahwa Kim Mingyu pandai memasak, tapi tak pernah terlintas sedikitpun dalam imajinasinya bahwa Kim Mingyu akan memasakkan sesuatu untuknya.

"Ini pasti rasanya enak!"

Terlalu antusias untuk mencoba, Junhui lekas memotong steak miliknya kemudian memasukkannya ke mulut, tanpa menyadari betapa panas makanan tersebut.

"Aaah hanas hahuuuh hanaaas!" Matanya berair, tangannya bergerak liar mengipasi mulutnya yang terbuka. Misi Junhui saat ini hanya satu; mempertahankan steak itu di dalam mulutnya.

Ah, sial! Susah sekali bersikap elegan di depan Kim Mingyu.

Di sisi lain, Mingyu tak dapat menahan tawa; inilah yang sangat ia rindukan dari Junhuinya, tingkah lakunya selalu apa adanya, tanpa pernah dibuat-buat.

Untunglah kehebohan Junhui tak berlangsung lama. Setelah mampu mengunyah dan menelan, ia memberi pujian berulang kali pada sang pria di hadapan dengan mengatakan ini adalah steak terlezat yang penah ia santap seumur hidupnya.

Mingyu hanya tertawa, segala hal berlebihan yang Junhui lakukan justru menggemaskan di matanya.

Puas memberikan pujian, Junhui melanjutkan aktivitas menyantapnya dengan penuh keseriusan.

Padahal Mingyu inginnya mereka mengobrol sambil makan malam, tapi kalau melihat tingkah Junhui serius begini, Mingyu jadi tak sampai hati untuk mengganggunya.

Alhasil, Mingyu menunggu sampai makan malam selesai.

Setelah hot plate-nya bersih, strawberry cheesecake dan cranberry juice-nya tak tersisa, bibir merah Junhui menyunggingkan senyuman lebar. Ia mengucapkan terima kasih berkali-kali pada Mingyu sebelum bangkit berdiri dan berusaha membereskan meja.

Tentu Mingyu mencegahnya.

"Biar ART yang membereskannya."

Junhui tak punya kesempatan menyampaikan ketidaksetujuan sebab Mingyu menuntun tangannya menuju sebuah ruangan.

Junhui tak punya kesempatan menyampaikan ketidaksetujuan sebab Mingyu menuntun tangannya menuju sebuah ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Look at Me [WONHUIGYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang