Tak ada kata yang mampu melukiskan perasaan Junhui ketika menyadari bahwa pria yang ia sukai tengah mencium bibirnya. Bahkan jika dirinya boleh jujur, momen ini sulit dipercaya. Dirinya ... begitu bahagia.
Namun momen manis itu tidak berlangsung lama. Karena saat Junhui mulai membalas, Wonwoo melepas ciumannya dan bangkit dari posisinya untuk duduk bersandar pada headboard.
Meraih ponsel di nakas, Wonwoo mengoperasikan benda pipih itu sejenak lalu menunjukkan layarnya pada Junhui yang masih berbaring --sambil mengerucutkan bibir, kecewa tidak dicium lebih lama.
"Ini pesan dari Nenekku. Beliau menyampaikan, orang tuamu sudah memberi izin padamu untuk menginap bersamaku."
"Tidak mungkin!" pekik Junhui dengan mata membulat sempurna.
"Itu kenyataannya."
Junhui mengubah posisi jadi ikut bersandar pada headboard. "Tapi bagaimana bisa?"
"Nenek bilang pada Ayahmu bahwa kau tertidur di sofa ruang rawat inapnya, dan di sisi lain, aku dan Nenek tidak tega untuk membangunkanmu. Maka Ayahmu tak punya alasan untuk menolak memberimu izin menginap di sana bersamaku malam ini."
Penjelasan yang baru Junhui dengar membuatnya sejenak membuka dan menutup mulut tanpa mampu berkata-kata, saking kagetnya.
Sedangkan Wonwoo hanya menatap datar, seolah tak pernah melakukan dosa apa-apa.
"S-sebentar ... Jadi Papa mengira aku tidur di Rumah Sakit?"
Wonwoo mengangguk singkat sebagai jawaban.
"K-kau berbohong pada Papa dibantu Nenekmu?"
"Begitulah."
Junhui menarik napas secara dramatis, mata membola, kedua tangan memegangi dada. "Wow! Aku bingung harus kesal atau kagum padamu karena lagi-lagi berhasil menipu orang tuaku."
"Setidaknya aku mewujudkan keinginanmu untuk terus bersamaku malam ini."
"Oh ... Hehehe ...." Junhui tersipu malu. "Jeon Wonwoo memenuhi keinginanku adalah suatu hal yang langka! Terima kasih!" pekiknya dengan mata berbinar.
"Hmm. Sama-sama."
"Yuk lanjut lagi yang tadi!" ia hampir naik ke atas pangkuan Wonwoo ketika pria tampan itu menahan pundaknya untuk tetap diam di tempat.
Bibir Junhui kembali mengerucut kesal tidak diizinkan naik ke atas pangkuan sang pria tampan kesukaannya.
Namun Junhui tak berani melayangkan protes sebab wajah Wonwoo menampakkan raut keseriusan.
"Moon Junhui, apa kau percaya padaku?"
Kepala Junhui sontak mengangguk kuat tanpa sedikitpun tersirat keraguan.
"Aku akan membawamu ke suatu tempat. Jika kau memang percaya padaku, kau harus membuktikannya dengan tidak banyak bertanya."
"Jangan hotel!" pekik Junhui dengan lantang. "Aku tak mau kau menghamburkan uang untukku."
Senyuman lebar seketika menghiasi wajah Wonwoo. Jujur, ia begitu tersentuh atas apa yang diucapkan teman kencannya itu.
"Bukan hotel."
"Oooh. Oke. Oke. Bawa aku ke mana pun kau mau~"
Hening.
Junhui, dengan mata bobanya yang menyorotkan kepolosan serta senyum manisnya yang tiada henti mengembang membuat Wonwoo menghela napas panjang --jujur, rasanya Wonwoo seperti sedang bersama anak kecil padahal Junhui jelas-jelas merupakan seorang pria dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me [WONHUIGYU]
FanfictionYang Junhui tahu, dirinya hanya menyukai Mingyu. Di sisi lain, Wonwoo mengetahui apa yang Junhui sebenarnya tidak ketahui. _______ _____ Junhui tentu merasa bersalah pada Wonwoo. Namun ia sendiri tak mampu membayangkan bila Wonwoo lah yang lebih dul...