"Angkat," ucap Wonwoo seolah mampu membaca kebingungan yang tersirat pada wajah pria di bawahnya.
"T-tapi Won--"
"Angkat saja, tidak apa-apa."
Wonwoo menjauhkan diri dari Junhui kemudian berjalan santai menuju jendela yang kini sudah berganti model sehingga tak dapat dibuka lagi.
Junhui menatap kosong layar ponselnya untuk beberapa saat sebelum akhirnya menyelipkan benda tersebut di bawah bantal.
"Kau benar, Won. Kau adalah prioritasku."
Wonwoo yang tengah bersandar pada jendela langsung tersenyum lebar mendengar pengakuan tersebut.
"Sini, Won! Lanjut yang tadi," Junhui benar-benar sudah tak punya malu di depan Wonwoo, bahkan sampai berani terang-terangan minta dicium oleh pria itu. Moon Junhui si pemalu yang ditemui Wonwoo di kencan pertama mereka sepertinya sudah lenyap ditelan gairah bercumbu.
"Lebih baik sekarang kau ganti baju, aku akan menunggu di ruang tamu."
Dengan langkah pasti, Wonwoo bergegas menuju pintu, meninggalkan sang pemilik kamar yang melengkungkan bibir ke bawah karena merasa kecewa permintaannya diabaikan begitu saja.
Setibanya di ambang pintu, Wonwoo menoleh dulu pada Junhui.
"Tak usah pakai makeup," dan ia pun berlalu setelah mengatakannya.
Meski kecewa, Junhui tetap menuruti perintah Wonwoo: ia segera mengganti pakaian serta merapikan rambutnya yang kini berwarna ungu. Tak lupa, ia mengaplikasikan lip balm rasa strawberry untuk persiapan bila nanti sang teman kencan tiba-tiba mencium bibirnya. Bisa saja 'kan?
Setelah memasukkan dompet dan ponsel pada saku celana, ia melangkah riang menuju ruang tamu namun Wonwoo tak ada di sana. Apa pria itu pulang karena bosan menunggu? Anehnya, tak lama kemudian terdengar gelak tawa dari arah ruang keluarga.
Menoleh ke sana, ternyata Wonwoo ada di sana, duduk bersama para penghuni rumah.
Demi apapun, ini merupakan pemandangan baru bagi Junhui; ada seorang pria yang bercengkrama dengan orang tuanya. Bahkan Soonyoung yang sudah tujuh tahun mengenal pasangan suami istri itu masih sering tampak segan jika berada di hadapan mereka.
Sedangkan Wonwoo? Tampak akrab dan tidak canggung sama sekali. Mungkinkah Wonwoo akan berhasil jadi calon menantu idaman orang tua Junhui? Semoga!
Eh tunggu-- Junhui 'kan tidak menyukai Wonwoo, lantas kenapa ia berharap pria itu jadi calon menantu idaman orang tuanya? Aneh.
"Wonwoo."
Tiga pasang mata sontak menoleh ke arahnya. Junhui tersenyum malu-malu. Wajahnya memanas, pasti sekarang berwarna merah.
"Jaga dia baik-baik. Kami percayakan dia padamu malam ini," ujar Tuan Wen seraya menepuk pelan pundak sang tamu muda.
"Baik, terima kasih sudah mengizinkan saya untuk mengajak putra Paman dan Bibi keluar malam ini."
"Kami akan selalu mengizinkan bila kau yang mengajaknya pergi," kata Nyonya Wen sambil tersenyum ramah.
Kedua alis Junhui terangkat, ia sungguh terkejut melihat orang tuanya tampak begitu ramah di depan Wonwoo. Ini ada apa?
Setelah membungkuk sopan, Wonwoo menghampiri Junhui yang masih menerka-nerka apa yang tengah terjadi.
"Ayo, Jun-ah," Wonwoo melingkarkan sebelah tangannya di pinggang Junhui dan menekannya pelan, mengisyaratkan Junhui untuk segera melangkah.
"Bye!!!" Junhui melambaikan tangan pada orang tuanya sebelum mulai berjalan.
Setibanya di pekarangan rumah, Junhui berbisik pada Wonwoo, "Kau apakan orang tuaku? Kenapa mereka sampai bersikap baik sekali kepadamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me [WONHUIGYU]
FanfictionYang Junhui tahu, dirinya hanya menyukai Mingyu. Di sisi lain, Wonwoo mengetahui apa yang Junhui sebenarnya tidak ketahui. _______ _____ Junhui tentu merasa bersalah pada Wonwoo. Namun ia sendiri tak mampu membayangkan bila Wonwoo lah yang lebih dul...