21. I Am Yours

296 34 23
                                    

Malam ini Junhui sulit untuk terlelap; semua hal yang Wonwoo katakan tadi siang memenuhi ruang pikirannya, membawanya pada kesedihan terjebak antara dua pria yang sama-sama mencintainya.

Wonwoo memperalat Junhui demi menghapus rasa bersalahnya pernah membuat Mingyu hampir mengakhiri hidup ...

Tapi apa Junhui merasa diperalat jika kenyataannya, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri akan selalu ada untuk Mingyu?

Junhui juga tak bisa menyalahkan Wonwoo; karena dengan membiarkan dirinya jadi kekasih Mingyu, pasti Wonwoo didera rasa perih dan cemburu.

Wonwoo rela berbagi orang yang dicintai walau itu berarti menyakiti dirinya sendiri....

Tahu takkan mampu mengubah keadaan, Junhui lantas bertekad untuk selalu berhati-hati dalam bersikap supaya hubungan gelapnya takkan diketahui oleh Mingyu.

Iya, Junhui jahat. Tapi apa dirinya punya pilihan lain? Tidak punya. Wonwoo yang memegang kendali atas dirinya. Junhui tak mungkin bisa melepaskan diri dari kendalinya.

Keesokan harinya, Junhui menjalani segala aktivitas diikuti rasa kantuk yang tak kunjung lenyap. Maklum, ia kurang tidur karena semalam overthinking.

Oleh karena itu, saat jam makan siang tiba, Junhui memilih makan di ruangannya saja daripada di sebuah restoran.

"Tidur dulu, nanti baru makan." Gumamnya setelah makanan berderet rapi di atas meja.

"Tapi memangnya bisa tidur dalam keadaan lapar?" Ia bertanya pada dirinya sendiri. "Harus bisa, Junnie. Daripada makan dulu baru tidur? Kan itu tidak baik untuk kesehatan." Ocehnya di depan makanan.

Saat dilanda kegalauan itu, ponselnya tiba-tiba bergetar, menandakan panggilan masuk dari Mingyu.

Yeay! Kekasihnya menelepon.

"Haloooo~"

"Sudah makan?"

"Belummm."

"Mau aku suruh Seokmin untuk belikan?"

"Ehh! Jangan! Ini makanannya sudah ada, kok. Aku hanya bingung, tidur dulu atau makan dulu. Hehe."

"Kau mengantuk?"

"Hu'um. Daritadi aku menguap terus. Hoamm~"

"Kenapa? Memangnya semalam kau kurang tidur?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Overthinking. Hehe."

"Karena?"

Dengan berat hati, Junhui menyampaikan kebohongan pada sang kekasih tinggi. "Memikirkan sepupuku yang akan menikah itu ... Aku merasa bersalah takkan bisa menghadiri pestanya."

"Hmm. Ya sudah kalau begitu. Tunggu hadiah dariku supaya nanti malam kau bisa tidur nyenyak."

"Wow! Aku akan diberi hadiah lagi?"

"Iya."

"Asyiiiik! Terima kasih, Mingyu~"

Gara-gara menerima telepon dari sang kekasih serta diberi tahu akan segera mendapat hadiah lagi, rasa kantuk Junhui jadi mendadak lenyap.

Ia pun menyantap makan siangnya dengan sangat lahap.

Tepat setelah makanannya habis, pintu tiba-tiba ada yang mengetuk tiga kali, sebelum sosok Wonwoo muncul di area penglihatan Junhui.

Oh.

Wow.

Sang pria tampan membawa sebuah paper bag berlogo toko permen paling terkenal di daerah itu. Sebelum menghampiri Junhui, seperti kemarin, ia menutupi CCTV dulu, kali ini dengan meletakkan sebuah beanie.

Look at Me [WONHUIGYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang