Keesokan harinya, Junhui hanya menjalani waktunya dengan berbaring di ranjang. Selain masih merasa sedikit perih di bagian bawah tubuhnya saat berjalan, aktivitasnya di hari minggu memang hanya berupa malas-malasan.
Papa pergi main golf, mama pergi arisan, Junhui menonton drama seharian; rutinitas hari minggu yang tak pernah terlewatkan.
Pikiran Junhui lantas melayang ke momen dirinya berkaca tadi pagi saat hendak mandi. Tubuhnya bersih, tanpa satupun jejak kepemilikan dari Wonwoo semalam.
Seminggu lalu, ia merasa aneh mengapa Wonwoo tak meninggalkan kissmark di tubuhnya sama sekali. Sekarang ia paham, itu Wonwoo lakukan supaya Mingyu tidak menyimpan kecurigaan.
Lamunannya berakhir ketika ponselnya bergetar. Notifikasi panggilan masuk dari Mingyu muncul di layar.
"Halooo~"
"Apa kau di rumah?"
"Iya. Memangnya kenapa?"
"Kebetulan kegiatan hari ini selesai lebih awal dari perkiraan. Jadi aku ingin memanfaatkan waktu luangku untuk bertemu denganmu."
"Waaah! Tunggu, ya, aku akan siap-siap--"
"Tak perlu. Aku yang akan ke rumahmu. Orang tuamu ada di rumah?"
Junhui tersenyum nakal, kedua alisnya naik-turun seolah Mingyu bisa melihatnya. "Kenapa menanyakan mereka? Hehehe."
Mingyu tersenyum lebar, mengerti arah pembicaraan sang kekasih manja. "Aku merasa wajib membawa hadiah untuk mereka jika mereka sedang di rumah."
"Ooh~ Hehehe." Malu salah menebak, Junhui membenamkan wajah pada perut boneka beruang pemberian kekasihnya. "Aku kira kenapa. Hehe."
"Jawab, Moon Jun."
Junhui mengangkat wajah, dahinya mengernyit dalam. "Jawab apa?"
"Pertanyaanku, orang tuamu ada di rumah atau tidak?"
"Ooh. Hehe. Lupa jawab. Tidak ada, kok. Papa main golf, Mama arisan tiap hari minggu. Mereka pulangnya sore."
"Ah, baiklah kalau begitu. Kau mau kubawakan apa?"
"Tidak usaaaaah~ cepat ke sini. Aku rindu~"
"Manja sekali. Ya sudah, aku matikan teleponnya."
"Okeee. Mwah."
Setelah telepon ditutup, Junhui segera merapikan tempat tidur, membuang bekas camilan, memakai bb cushion, mengenakan lip balm rasa apel, lalu mengenakan parfum.
Untuk pakaian, Junhui memilih mengenakan oversized sweater warna kuning yang dipadukan dengan celana jeans warna hitam.
Alasan ia memilih pakaian tersebut karena ... entahlah ... pada Kim Mingyu, Junhui masih dihantui insecurity dan rasa malu, sehingga tak berani tampil terbuka di hadapannya.
Apa mungkin ... alam bawah sadar Junhui masih menganggap Mingyu adalah idolanya, sehingga ia merasa perlu untuk menjaga sikap di depan pria itu?
Entahlah. Yang jelas, Junhui akan berusaha menjadi kekasih terbaik untuk Mingyu, mengesampingkan fakta bahwa ia telah berkhianat dengan Wonwoo.
Sang kekasih tiba tiga puluh menit kemudian. Dengan senang hati, Junhui menyambutnya di ambang pintu.
Namun Mingyu tampak biasa saja bertemu dengannya, tidak antusias seperti yang Junhui sempat harapkan.
Sedih.
Tapi kesedihan Junhui pupus setelah Mingyu masuk dan pintu ditutup; sang kekasih memeluknya dan meminta maaf barusan bersikap dingin karena khawatir ada sasaeng yang mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me [WONHUIGYU]
FanfictionYang Junhui tahu, dirinya hanya menyukai Mingyu. Di sisi lain, Wonwoo mengetahui apa yang Junhui sebenarnya tidak ketahui. _______ _____ Junhui tentu merasa bersalah pada Wonwoo. Namun ia sendiri tak mampu membayangkan bila Wonwoo lah yang lebih dul...