Have fun!!!^^Pagi ini Asahi sudah dibangunkan dengan silaunya matahari pagi rambutnya yang tidak ia kucir menutupi wajah sangarnya, pendapat orang orang sih, tetapi sebenarnya ia memiliki hati layaknya hello kitty. Ia berjalan menuju kamar mandi dan membasuh dirinya, setelah mandi 5 menit Asahi segera merapikan tempat tidurnya dan memakai seragam.
'Aku harus bersyukur masih memiliki wajah walaupun banyak yang takut padaku' Batin Asahi melangkah menjauhi cermin.
Sarapan pagi hanya ditemani roti panggang dan susu, ia langsung memakai sepatunya untuk segera menuju sekolahnya.
"Osu..." Sapa Daichi yang langsung menyamakan jalannya dengan Asahi. "Osu" Sapa balik Asahi.
"Bagaimana hubungamu dengan dia kemarin?" Tanya Daichi sambil membenarkan letak tas yang ia tenteng. Asahi seketika Blush, ya Asahi tak ingin mengingat hal yang memalukan kemarin.
Flashback
"Asahi san a-aku menyukaimu" Suara pelan dari pemilik surai rambut 4 inci itu membuat jantung Asahi berdegup kencang, laki laki yang hampir memiliki tinggi 160 cm itu menatap Asahi dengan senyum manis. Ia memegang lengan kiri nya menanti respon dari laki laki bertinggikan 180 cm didepannya.
"Apakah kau serius mengatakan itu?" tanya Suga yang masih tidak percaya dengan pernyataan kouhei di depannya. Wajahnya yang merona menatap langsung wajah Asahi yang ikut merona. Suga yang mengerti keadaan langsung mengajak Daichi pergi dari tempat itu, dan menyisakan Asahi dengan raut tak senang ditinggal seenak jidat dengan kouheinya.
"Ayo duduk di taman itu saja" Usul Asahi sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, laki laki di depannya menganguk menyetujui usulan Asahi. Mereka duduk bersampingan dengan wajah yang merona dan jantung mereka berdegup kencang. Setelah 10 menit mereka tidak berbicara, Asahi mencoba membuka pembicaraan.
"Nee, kenapa dirimu menyukai ku Noya?" Tanya Asahi sambil tesenyum. Noya menatap langit yang menjelang senja.
"Karena aku suka, Asahi san'' ucapnya sambil menunduk tersenyum. Asahi mencoba menenangkan jantungnya yang berolahraga, entah kenapa Asahi memerhatikan wajah Noya yang terkena semburan matahari tenggelam begitu indah.
"Asahi san sangat menarik, kau memiliki hati yang baik yah walaupun teman temanku bilang kau begitu menyeramkan" Noya tertawa pelan, Asahi yang mendengar itu langsung merasa down. 'Kenapa semua orang masih mengira diriku menyeramkan'
"Dan aku ingin bersama Asahi san hingga kita mencapai mimpi bersama" Ucapan itu terlontar dari mulut Nishinoya yu, Asahi mengerjap dengan mata berkaca kaca. Noya langsung memeluk Asahi dengan kasih sayang, merasa diperlakukan dengan baik Asahi membalas pelukan Noya dengan melingkarkan tangan besarnya ke pinggang Noya.
"Aku mencintaimu Asahi san, melebihi matahari senja ini" Tangis Asahi pecah dipelukan Noya ia tersenyum manis kearah Asahi nya. "Aku juga mencintaimu Nishinoya yu" Asahi mengusap bibir pink dan mungil itu. Noya menganguk, memberi tanda setuju untuk menciumnya merasa diberi lampu hijau Asahi langsung merebut ciuman pertama Noya.
"Baiklah, ciuman pertamaku telah direbut dari sang Ace hebat dari Karasuno" Noya tersenyum kearah Asahi, merasa sangat gemas melihat Noya yang tersenyum begitu manis ia memluknya dengan erat.
Flashback off
"Kalian sudah jadian??!!" Ucap Daichi dan Suga bersamaan, padahal Suga baru datang dan bergabung dengan mereka. Asahi menganguk dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal,Suga dan Daichi tersenyum senyum aneh.
"Sekarang yang menyeramkan kalian tahu!" Ucap Asahi ketakutan melihat kedua temannya tersenyum seperti iblis.
"Traktir ya" Ucap Daichi dan Suga sambil menepuk punggung Asahi keras.
Hai gais, ini pertama kalinya aku membuat fanfic di Wattpad dan itupun tentang AsaNoya jika ada penyamaan alur cerita secara tidak sengaja. Maka saya tidak akan melanjutkan cerita ini dan menghapusnya, jangan lupa vote ya! ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender [[AsaNoya]] (END)
FanfictionSemua karakter disini adalah milik Haruichi Furudate, saya hanya meminjamnya. Karena jarang banget ada yang bikin fanfic AsaNoya, jadi aku bikin aja. Maklumi jika ada typo atau kesalahan kata, karena saya amatiran. "Between Ace and perfect Libero" H...