Have fun!!!^^
Jika ada penyamaan alur cerita secara tidak sengaja. Maka saya tidak akan melanjutkan cerita ini dan menghapusnya, jangan lupa vote ya!
Asahi berniat membawakan makanan buatannya khusus Noya, tapi ia harus merapikan rumahnya karena sudah lama ditinggal Noya di rumah sakit.
"Aku tidak sabar melihat Noya sembuh kembali dan kita bercanda ria di ruangan ini..." ucap Asahi memandangi kamar yang akan mereka gunakan berdua. Tetapi tanpa sadar, disana sela ucapannya, Asahi sedang menahan tangisannya.
"Kenapa harus Noya... hiks... padahal aku sangat mencintainya tuhan..."
"Sayang... kamu sudah sarapan?" Tanya Asahi duduk disamping Noya yang tengah mendengarkan lagu, "belum, kamunya?"
"Nanti saja, Eh Aku tadi habis bikin bubur kamu mau?" Asahi mengeluarkan kotak makan dan membukanya. "Hmm... mau, bubur dari mana ini?"
"Pas aku di Indonesia, kenalanku ngajarin cara bikin bubur buatan indonesia. Jadi ya aku coba coba bikin dan berhasil, coba kamu makan sayang" Asahi meniup buburnya agar tidak panas saat dimakan Noya.
"Buka mulutnya... aaaa..."
"Aemm... humm enak banget Asahi san, sepertinya kekasihku pintar memasak ya" Noya mengusap pipi Asahi lembut dan tersenyum pelan.
"Namanya bubur ayam, jadi aku perlu mencari daging ayam terlebih dahulu tadi maaf ya jika lama" Noya menggeleng pelan, "ngga kok kamu ngga lama".
"Makasih... sayang" Asahi menyatukan dahinya ke dahi Noya.
"Aku ingin segera menikahimu" bisik Asahi mencium punggung tangan Noya, pemilik tangan pun mengusap kepala Asahi dengan lembut.
"Nikahi aku saat aku sudah sembuh nanti, Asahi san. Kau berjanji kan?" Noya menunjukkan jari kelongkingnya dan tersenyum lagi.
"Aku berjanji padamu"
"Hahaha eh Asahi san, aku boleh minta sesuatu ngga?"
"Hmm? Mau minta apa?"
"Aku pengen bakpao yang selalu kita beli setelah pulang sekolah dulu, apakah tokonya sudah tutup?" Wajah Noya malu karena meminta kekasihnya untuk membelikan makanan untuknya.
Asahi mencium dahi Noya lembut, dan berbisik pelan "Anything for you"
"Thank's ^^"
Asahi keluar dari kamar Noya dan mendapati Daichi sedang duduk di kursi, "Aku kira kamu sudah pulang"
"Suga belum selesai ngajarnya, dan belum ada tugas patroli" Asahi menganguk menanggapi temannya itu, Daichi sekarang berprofesi sebagai polisi Jepang dan Suga menjadi guru.
"Butuh tumpangan?" Tanya Daichi menepuk pundak temannya, " tidak, lebih baik kau jaga Noya terlebih dahulu, aku akan segera kembali" Asahi melangkah menjauh dan keluar dari rumah sakit.
Siang hari, matahari begitu terik dan Asahi kegerahan berjalan dari rumah sakit menuju toko dekat SMA Karasuno. Demi kekasihnya, Asahi akan selalu melakukannya.
"Fyuh... tokonya tidak rame, aku beli banyak sekalian buat besok." Ucap Asahi mengambil dompet di sakunya.
"Permisi pak saya mau beli bakpao nya 25 biji, dan mochi nya 5" Asahi memesan pada bapak bapak yang berjualan di toko bakpao. " Heee kamu bukannya Asahi ya?"
"Eh iya, saya Azumane Asahi, anda mengenal saya?" Tanya Asahi bingung.
"Aku adiknya kakakku yang menjual bakpao disini, katanya kau setiap pulang sekolah selalu membeli bakpao dengan yuu. O iya, di mana yuu? Aku rindu sama senyum konyolnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender [[AsaNoya]] (END)
FanfictionSemua karakter disini adalah milik Haruichi Furudate, saya hanya meminjamnya. Karena jarang banget ada yang bikin fanfic AsaNoya, jadi aku bikin aja. Maklumi jika ada typo atau kesalahan kata, karena saya amatiran. "Between Ace and perfect Libero" H...