Bab 4

1.3K 170 30
                                    

Have fun!!!^^

Jika ada penyamaan alur cerita secara tidak sengaja. Maka saya tidak akan melanjutkan cerita ini dan menghapusnya, jangan lupa vote ya!





"Kau di skors?" Asahi khawatir melihat kekasihnya yang murung setelah keluar dari kantor guru ia menganguk sambil mengusap wajahnya pelan, Asahi memegang kedua tangan Noya "Lihat aku Nishinoya yu, aku tahu aku salah karena tidak menghadiri klub dan membuatmu di skors" Asahi menangkup wajah Noya agar memperhatikannya.

"Do you forgive me please?" Tanya Asahi, Noya menggembungkan pipinya yang membuat Asahi gemas ingin menciumnya, tetapi mereka berada di depan kantor guru. "Asahi jangan sampai selingkuh" ucap Noya menyillangkan kedua tangannya di dada. Asahi yang mendengar itu langsung terkekeh dan mencium hidung Noya cepat, agar tidak ketahuan guru.

"Ngapain aku selingkuh, kan ada Nishinoya yu pacar terbaikku" Ucapan Asahi membuat Noya tersenyum lebar dan menghambur memeluk Asahi.





"Ada 2 adik kelas kita yang mendaftar di klub kita" ucap Daichi yang membaca lembar kertas data siswa ditangannya, "Hey Daichi, aku mendapatkan 2 orang lagi yang mendaftar" ucap Suga memberikan 2 lembar lagi data tentang adik kelasnya yang ingin masuk ke klub voli mereka.

"Semoga mereka tidak ada yang menyeramkan" ucap Asahi mengganti kaosnya. "Sayangnya Noya tidak bisa bertemu adik kelasnya" tambah Asahi, Daichi hanya tersenyum dan segera menuju gym, dimana dia akan bertemu anggota tim barunya.

"Hey Asahi kau tidak ikut?" tanya Suga yang melihat Asahi menenteng tas nya keluar ruangan. "Aku ikut Suga san" ucapTanaka.

"Gomen aku ada janji dengan Noya hari ini, kalian saja yang menemui mereka dulu" Suga, Daichi, dan Tanaka mengerti dan langsung pergi menuju gym. Asahi keluar dari sekolah  dan mendapati Noya yang sudah menungguinya. "Asahi san!" Noya memeluk Asahi dengan kasih sayang Asahi membalas pelukan Noya.

"Aku pulang terlebih dahulu dan mengganti bajuku, kau mau mampir ?" Tanya asahi, Noya masih belum melepas tangannya dari pinggang Asahi padahal banyak orang yang memperhatikan mereka, "Baiklah Asahi san".

"Apakah orang tuamu tidak ada dirumah Asahi san?" Tanya Noya yang memandangi seisi rumah Asahi karen ini pertama kalinya Noyaa mengunjungi rumah Asahi ditatapnya punggung Asahi yang lebar dan mengikuti arah laki laki itu. "Ibuku sedang bekerja di luar Miyagi dan ayah ada tugas menjaga juga" Asahi meletakkan tasnya di kasur, Asahi menyuruh Noya untuk duduk.

"Akan kuambilkan minuman terlebih dahulu kau nikmati dulu kamarku" Asai berlalu keluar kamar dan menuju kamar, sedangkan Noya memerhatikan kamar Asahi yang begitu rapi ia tertarik melihat rak buku milik Asahi Noya beranjak dan mengambil beberapa buku dan membacanya.

"Apakah kau tertarik dengan berkeliling dunia?" Tanya Asahi sambil menaruh minuman di meja, Noya mengembalikan buku tadi dan ikut duduk di bawah bersama Asahi, "Aku ingin kita berkeliling dunia dan menikmatinya bersama" Noya meminum air jeruk dingin yang dibuatkan Asahi.

"Baiklah, aku mandi terlebih dahulu ya jika kau bosan di ruang keluarga kau bisa memainkan game" Noya menganguk menanggapi Asahi, sebelum Asahi pergi ia mencium dahi Noya dan berlari meninggalkan Noya yang ngeblush ditempat.

Asahi menghampiri Noya yang tengah memainkan game di ruang keluarga, "Hei Asahi san rambutmu belum kamu keringkan" Asahi mengalungkan handuk di lehernya dan duduk dibelakang Noya, ia menenggelamkan wajahnya di bahu Noya. "I love you my keeper" bisik Asahi di bahu Noya, Noya tertawa pelan dan mematikan gamenya ia merangkul kekasihnya mencium bibir Asahi lembut.

"Love you too my Ace" Noya mengalungkan kedua tangannya di leher Asahi, Laki laki bersurai coklat kegelapan itu menciumi wajah Noya dari mata, dahi, pipi, hidung, dan  kembali ke bibir mungil Noya. Tangan besarnya menyelip di kaos Noya yang kelihatan kendor, lidah Asahi memaksa bibir Noya agar terbuka dan akhirnya mengalah ia mengabsen deretan gigi milik Noya yang lengkap mereka memainkan lidah mereka hingga terdengar suara.

Noya mulai kehabisan nafas dan mencoba untuk menghentikan ciuman ganas dari Asahi, Asahi yang mengerti langsung melepas ciuman mereka. Benang saliva mereka terulur keluar, mata Noya begitu sayu dan membuat jantung Asahi berdegup kencang.

"Hei Asahi san, lebih baik kau keringkan dulu rambutmu" Ujar Noya melepas pelukan dari Asahi dan menarik handuk Asahi yang mengantung di lehernya, Noya duduk di sofa melihat Asahi yang menyuruhnya untuk duduk di dekatnya. 

"Rambutmu sangat halus Asahi san" Puji Noya mengeringkan rambut Asahi, ia tersenyum sambil memegang paha Noya dan menaruhnya di bahu kekar Asahi.

"Asahi san"

"hmm?"

"Apakah Asahi san pernah melakukan sex?"

















Haii guys ^^

Terima Kasih sudah mau mampir dan membaca fanfic AsaNoya ini jika ada kesalahan pengetikan (typo) dan alur yang tidak jelas, kalian boleh ngasih kritik dan sarannya love you all ❤️❤️❤️

Surrender [[AsaNoya]] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang