Have fun!!!^^
Jika ada penyamaan alur cerita secara tidak sengaja. Maka saya tidak akan melanjutkan cerita ini dan menghapusnya, jangan lupa vote ya!
Time skip Pertandingan Musim Dingin
"Waahh... bahkan saat menggunakan seragam kedua kita, Noya san terlihat seperti bintangnya"
"Iya kan!" Noya berseru senang karena dipuji adik kelasnya.
"Enaknya... Bagaimana mereka bisa sesantai itu?" Asahi menuli nulis mantra anti gugup di telapak tangannya. "Tapi, Hinata sekarang sudah tidak pernah gugup lagi, ya." Ucap Suga di sebelah Asahi yang tengah gugup.
"Hei Asahi san, kau jangan sampai gugup ya! ^^" Noya memberi semangat kepada Asahi yang memperhatikannya sedari tadi, "Baiklah" Asahi tersenyum lembut kearah Noya dan membuatnya merona. Asahi sebenarnya bukan gugup karena pertandingan ini tetapi ia khawatir dan gugup pada kesehatan Noya, tengah malam kemarin ia batuk dan mengeluarkan darah yang lumayan banyak. Ia sudah membujuk Noya untuk pergi ke rumah sakit, tetapi Noya menolaknya dan beralasan bahwa itu hanya batuk biasa.
"Aku khawatir dengan Nishinoya" Ennoshita tiba tiba muncul di dekat Asahi, ia sudah mengetahui hubungan antara Asahi dan Noya. "Ya, aku juga" Asahi mengekkan tubuhnya dan menatap Ennoshita, "Aku harap saat diriku lulus nanti, sementara kutitipkan Noya padamu" Asahi menepuk bahu Ennoshita pelan dan pergi menyusul yang lainnya. "Akan kujaga Noya dengan sepenuh hati, Asahi san"
"Apa orang tuamu tidak datang hari ini?" anak laki laki yang ditanyai hanya menganguk dan menunduk. "Baiklah, tidak apa apa kok tolong ditingkatkan lagi belajarnya ya " wanita bergelar guru itu mengelus pelan kepala anak didiknya yang sepertinya memiliki masalah dengan keluarganya. "Heiii... ada apa denganmu, dimana Noya maniak senyum ini?"
"Ennoshita?"
"Kenapa? ibumu tak datang lagi?" tanya Tanaka merangkul tubuh Noya yang begitu lemas.
"Ibu sepertinya sibuk, jadi pesanku tidak dibaca olehnya... Uhuk uhuk"
"Sepertinya kau kelelahan, istirahat saja dulu kita akan mengizinkanmu ke Kurokawa san" Ucap Kinnoshita memperhatikan temannya yang begitu kelelahan.
"Uhuk... Uhuk..." Darah keluar dari mulut Noya dan ia pun oleng dan di tangkap Tanaka.
"AYO KE UKS CEPAT!!!"
'Sejak kejadian itu, Aku begitu khawatir denganmu walaupun kau menutupnya dengan senyum dan tingkah konyolmu tiap hari. Kau begitu kuat Noya, orang sepertimu sangatlah jarang ditemukan, sepertinya aku membenci ibumu yang selalu memukulimu tanpa alasan' Ennoshita melirik kearah Noya yang begitu kelelahan mendapatkan service beruntun dari lawan.
Istirahat
"Apa kau kuat?" Tanya Asahi dengan khawatir, ia melihat wajah Noya yang seperti sangat kelelahan.
"Aku kuat kok Asahi san"
"Baiklah, minum vitaminmu dulu, aku takut dirimu tidak kuat dan pingsan di tengah tengah pertandingan" Asahi berjalan mendekati Shimizu meminta vitamin yang ia titipkan padanya.
"Ini, minumlah" Asahi menyodorkan vitamin dan air putih ke Noya.
"Arigatou Asahi san" Asahi menganguk dan mengelus puncak rambut Noya lembut.
"Hei Samu, kupikir libero lawan kita memiliki kekasih yang garang"
"Kenapa kau tidak membawa kacamu, Aho..."
"Aku terlalu tampan untuk mengaca, Omi omi pun memuja ketampananku"
"Ewh..."
"PFFT..."
"Hei kau anak tukang nyabu gausah ketawa ye!"
"Kalian bisa tenang tidak?" Laki laki bersurai hitam abu itu membuat ketiganya ketakutan, walaupun wajahnya begitu tenang tetapi menurut anak Inarizaki ia harus dihormati dan ditakuti.
Dengan hasil akhir 2-1 dalam pertandingan tiga set, Karasuno memenangkan pertandingan yang menegangkan dan membuat keduanya merasakan hawa kemenangan dan kekalahan bercampur di gimnasuim.
Malam hari seluruh anggota berkumpul di ruang tv, suara gelak tawa mereka terdengar menyenangkan. Tak lupa mereka juga akan menyusun strategi untuk pertandingan besok, ya, lawan mereka adalah Nekoma. Hinata sangat senang karena akan bertanding melawan sahabatnya.
"Asahi san..." Suara bisikan itu membuat Asahi terbangun, didapatinya Noya yang tersenyum disampingnya.
"Kau tidak tidur? Besok ada pertandingan dan sebagai Libero kau harus istirahat total" Asahi mengusap kepala Noya berhenti di pipi gembulnya dan mencubitnya.
"Aku hanya mau tidur bersama Asahi san" Noya memeluk tubuh besar Asahi wajahnya ia tenggelamkan di dada bidang Asahi. Pemilik tubuh pun membalas pelukan mungil dari Noya, Asahi mencium dahi Noya. "Good Night" "Night too".
Haii guys ^^
Terima Kasih sudah mau mampir dan membaca fanfic AsaNoya ini jika ada kesalahan pengetikan (typo) dan alur yang tidak jelas, kalian boleh ngasih kritik dan sarannya love you all ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender [[AsaNoya]] (END)
FanfictionSemua karakter disini adalah milik Haruichi Furudate, saya hanya meminjamnya. Karena jarang banget ada yang bikin fanfic AsaNoya, jadi aku bikin aja. Maklumi jika ada typo atau kesalahan kata, karena saya amatiran. "Between Ace and perfect Libero" H...