Have fun!!!^^
Jika ada penyamaan alur cerita secara tidak sengaja. Maka saya tidak akan melanjutkan cerita ini dan menghapusnya, jangan lupa vote ya!
Pagi ini Asahi menenggelamkan wajahnya di meja, ia tidak begitu tertarik dengan anak anak dikelasnya, ia hanya ingin Noya yang mendatanginya. Ia merasa bosan di sekolah Asahi ingin segera pulang dan bermain dengan Noya walaupun sekarang Noya sepertinya jarang menghubunginya dan ketika ia melewati rumah Noya, jendela kamarnya selalu tertutup.
"Sepertinya aku perlu bermain ke rumah Noya" usul Asahi mengangkat kepalanya menatap keluar jendela. Karena dirinya tidak pernah bermain ke rumah Noya Asahi merasa keputusan nya memang tepat, ia tidak sabar bermain kerumah Noya dan memberinya kejutan.
Setelah pulang sekolah Asahi langsung menuju warung langganannya membelikan bakpao varian kesukaan Noya dan kue coklat, Asahi mengganti seragamnya dengan kaos dan langsung membawa hadiah Noya. Asahi menyusuri jalanan dan berhenti di depan rumah Noya yang sunyi.
"Apakah Noya tidak ada dirumah?" Bisik Asahi pelan, ia mendekati pintu masuk dan mengetuknya.
"Tok tok"
Tak ada sahutan, Asahi mengetuk kembali pintu rumah itu dan tak ada sahutan lagi. Ia mulai khawatir ia dengan terpaksa mencoba membuka pintu dan memasukinya, Aroma tembakau menguar keluar dan membuat Asahi sedikit sesak dengan bau itu.
Asahi POV
Kurasakan lantai begitu hangat, sepertinya ada yang baru saja melewatinya dan rumah Noya begitu rapi. Aku mencoba naik ke tangga dan kutemukan seseorang tergeletak di lantai dan itu seperti.
"NOYA!!" Kuletakkan barangku dan berlari menghampiri Noya yang terbaring lemas di lantai, wajahnya begitu pucat dan ada bekas lebam di pipi kirinya, tak hanya di pipi ternyata di paha dan perutnya begitu banyak lebam kurasakan tubuh Noya panas. Kugendong Noya dengan bridal style menuju kamar yang menurutku sepertinya kamar Noya.
Kubaringkan Noya perlahan dan segera mencari air hangat di dapur, kulihat tumpukan sampah seperti obat penenang di ujung dapur dan botol alkohol yang sudah kosong aku mencari handuk kecil di kamar mandi, dan kulihat puntung rokok bertebaran di dekat kamar mandi.
"Ada apa ini?" Ucapku dengan wajah gelisah, siapa yang melakukan ini semua?.
Aku segera berlari ke atas mengompres Noya yang sudah penuh keringat karena demam, lebam Noya ku beri salep. Kuusap rambut Noya yang basah karena keringat. "A-asahi san..." rintih Noya, wajahnya begitu pucat aku merasa tidak tega melihat keadaan Noya. Kupeluk tubuhnya yang mungil dan kucium dahinya lembut.
"Ceritakan padaku Noya, apa yang terjadi?" bisikku di telinga Noya, ia masih belum sadar dan dia batuk batuk hebat, aku segera membangunkannya untuk meminum air.
"Noya bangun, minum air dulu"
"Uhuk...uhuk..." Noya terbangun dan kulihat darah mengalir melalui bibirnya, "He-hei " Kuambil tisu di meja dan membersihkan sisa darah yang keluar dari mulutnya. "Minum ini, pelan pelan" ku minumkan air hangat ke Noya, ia meneguknya hingga airnya pun ikut tercampur darah.
Setelah Noya meminum air hangat itu, ia terjatuh ke tubuhku dan lemas. "Aku perlu membawanya ke rumah sakit" kugendong Noya keluar dari rumah yang beraura menusuk itu kubungkus Noya dengan jaketku.
"Taksi" Aku memberhentikan taksi untung saja sore hari masih ada taksi, "Mau kemana pak?" tanya sopir taksi padaku. 'Hei aku ini masih murid SMA tau'batinku dengan kesal, Noya masih setengah sadar di gendonganku.
"Rumah sakit"
Sawamura Daichi
>Hei Asahi, apakah kau hari ini senggang? [Today, 18:36]
>Suga mengajakmu untuk makan bersama, kau bisa hadir? [Today, 18:36]
[Today, 18:54] Maafkan aku Daichi, hari ini Noya sedang tidak enak badan<
[Today, 18:54] Jadi aku sedang menemaninya<
[Today, 18:55] Tolong sampaikan kepada Suga, maaf aku tidak dapat hadir diacara kalian<
>Baiklah, semoga Nishinoya cepat sembuh [Today, 19:01]
[Today, 19:17] terima kasih<
Asahi POV off
Asahi menatap layar handphone dengan cemas menunggu dokter yang memeriksa Noya agar segera memberitahukan apa yang diderita kekasihnya itu, ia mengusap wajahnya kasar. Obat penenang, alkohol, dan puntung rokok bagaimana itu semua berada di rumah Noya, tidak mungkin jika kekasihnya mengkonsumsi hal seperti itu. Asahi membuang jauh jauh pikiran itu dan pergi ke vending machine di dekat ruang tunggu, ia membeli kopi dingin dan kembali ke tempat duduknya.
"Apakah anda keluarganya?" Tanya laki laki paruh baya yang disebut dokter itu, "Saya kekasihnya" Laki laki itu menganguk dan mempersilahkan Asahi memasuki ruangan. Dilihatnya Noya setengah tertidur di kursi sambil memeluk jaket Asahi, laki laki itu menghampiri Noya mengangkat dan menggendongnya, dipeluknya Noya dengan gemas.
"Ini obat yang saya resepkan, tolong jauhkan dia dari asap rokok yang berlebihan dan... tolong kasih salep yang banyak di bagian tubuhnya yang lebam. Dia harus banyak istirahat" Laki laki paruh baya itu memberikan selembar kertas yang berisi resep obat. Asahi menganguk, "Arigatou gozaimashu" ia membungkuk dan keluar dari ruang periksa, Asahi memandangi kekasihnya yang terlelap dengan tenang di gendongannya tubuhnya pun sudah tidak terlalu panas.
Asahi membawa Noya ke rumahnya karena di rumah kekasihnya tidak begitu aman dibaringkannya Noya di tempat tidurnya dan menyelimutinya, tidak lupa Asahi menciumi wajah mungil itu dan beranjak ke kamar mandi. Ia memandangi wajahnya di cermin, 'Aku sekarang menyukai wajahku karenanya aku mendapatkan kekasih terimut di dunia', ia mengganti kaos yang ia pakai tadi karena terkena noda darah dari Noya, kaos Noya pun Asahi ganti dengan piyama waktu dia berumur 12 tahun dan itu tetap terlihat kebesaran di tubuh Noya.
Asahi mematikan lampu dan ikut tidur di ranjang bersama Noya, ia memeluk Noya dan menduselkan wajahnya di bahu Noya. "Good Night my sweet libero, get well soon dear"
[21:19]
Haii guys ^^
Terima Kasih sudah mau mampir dan membaca fanfic AsaNoya ini jika ada kesalahan pengetikan (typo) dan alur yang tidak jelas, kalian boleh ngasih kritik dan sarannya love you all ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender [[AsaNoya]] (END)
FanfictionSemua karakter disini adalah milik Haruichi Furudate, saya hanya meminjamnya. Karena jarang banget ada yang bikin fanfic AsaNoya, jadi aku bikin aja. Maklumi jika ada typo atau kesalahan kata, karena saya amatiran. "Between Ace and perfect Libero" H...