Bab 9

780 98 14
                                    

Have fun!!!^^

Jika ada penyamaan alur cerita secara tidak sengaja. Maka saya tidak akan melanjutkan cerita ini dan menghapusnya, jangan lupa vote ya!





"Kenapa kamu tak jual saja anak itu, dan hanya kita berdua yang dapat menikmati harta suamimu"

"Tapi dia anakku bodoh"

Slap...

Suara tamparan itu membuat Noya ketakutan melihat ibu nya sendiri ditampar oleh orang yang tidak dikenalnya.

"Seorang jalang sepertimu tidak usah sok sokan melawan perkataanku"

"Ibu..." Noya menghampiri ibunya yang tergeletak di lantai, tapi naasnya Noya ditendang perutnya hingga terbatuk batuk. "YU!!" Ibu Noya berdiri dan memukul laki laki yang menendang anaknya, Noya merasa kepalanya ikut pusing karena terkena lemparan kaca di kepalanya, wanita itu dibanting di meja kaca yang besar dan membuatnya pingsan.

"I-IBU!!!" Noya memaksa tubuhnya untuk berdiri menghampiri ibunya, tapi tangan mungil itu menyuruhnya mengambil botol alkohol bekas yang berada di dekatnya. Dengan langkah tertatih tatih Noya menghampiri laki laki yang membuat ibunya pingsan, ia pukulkan botol itu ke kepalanya hingga pingsan.

Noya mengguncang guncang tubuh ibunya yang tak merespon, 'dia hanya pingsan bukan mati' kepala Noya tidak kuat menahan pusingnya dan akhirnya jatuh pingsan didekat ibunya.

Time skip Karasuno VS Kamomedai

Setelah pertarungan sengit antara Karasuno dengan Nekoma, mereka dapat maju ke babak selanjutnya dan melawan Kamomedai. Tetapi, sepertinya kamisama tidak mendengar doa dari tim Karasuno. 

Ditengah tengah pertandingan, Hinata tiba tiba demam dan  cederanya Tsukishima membuat Karasuno kalah di perempat final. Mereka tidak akan melupakan momen tersebut.

"Aku akan menunggumu Nishinoya, cepatlah lulus" 

Hari ini adalah kelulusan murid kelas tiga dan perpisahan pertama kalinya bagi Noya, "Asahi san jangan selingkuh ya hueeee..." Noya memeluk Asahi begitu erat seperti anak koala dan ibunya.

"Iya sayang, aku cuma keliling luar negeri buat nyari ilmu kok. Yang penting kamu fokus sama sekolahmu dan nanti kita akan menikah" Jelas Asahi menggusak rambut Noya dan sesekali menciumi wajah gemoy nya.

"Janji dulu sama aku"

"Janjii, Azumane Asahi ga bakal ninggalin kekasihnya sendirian sampai mati pun" 

"I Love you huaaaa"

Hari ini Noya bertekad mengunjungi rumahnya yang sudah lama tidak ia masuki, Asahi meninggalkan rumahnya untuk Noya dan pergi keluar negeri untuk sementara waktu.

"Tadaima... ibu, kau dimana?"

Kali ini rumah Noya lebih berantakan dan tak teratur, seperti baju kotor dan bersih bercampur menjadi satu, dapur penuh dengan puntung rokok, ruang tamu banyak bekas bekas botol alkohol berserakan hingga ujung ruangan. Ia tak menemukan ibunya, hanya satu ruangan yang belum Noya cek. Kamarnya.

"Kriett..."

Knop pintu perlahan dibuka Noya, kamarnya sepi sunyi dan sepertinya tidak ada yang menempati kamarnya. "Ibu?" Noya berjalan menuju kamar mandi yang terbuka pintunya.

Mata Noya terbelalak dan jantungnya berdegup begitu kencang, "IBU!!" di hampirinya tubuh ibunya yang berlumuran darah, Noya segera menelepon ambulan dan menggendong ibunya ke kasur.

NB: Btw tubuh ibunya 174 cm, jadi ya Noya keberatan pas gendong ibunya.

Seperti dugaan Noya, ibunya belum lama melakukan hal bunuh diri. Baru beberapa detik saat ia datang, sepertinya sudah direncanakan sejak awal dan itu membuat Noya frustasi akan hal Ini, ibunya ingin bunuh diri, ia merasa bersalah karena meninggalkan ibunya sendirian.

Surrender [[AsaNoya]] (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang