Kebahagiaan Irena
Untuk saat ini hanya
Bintang saja•••IRENA•••
Happy reading
Biasanya hari libur seperti ini adalah hari yang sangat di nanti Irena. hari di mana iya meluangkan tenaga nya full untuk bekerja agar ada pemasukan untuk biyaya sekolahnya dan kebutuhan lain nya.
Irena masi bersyukur bisa tinggal dirumah ini, walaupun tidak
di biyayai kehidupan nya oleh kedua orang tua nya tapi itu tidak diambil pusing oleh Irena."Waktunya kerja, yok semangat Irena pasti kamu kuat " semangat Irena dengan senyuman manis nya.
Sekarang Irena telah siap dan keluar kamar, saat Irena berjalan ke, ruang tamu Irena dapat melihat tawa kebahagiaan yang di pancarkan mama, papa dan bahkan kedua kakak nya.
"Irena rindu ngumpul bareng kalian" batin Irena
"Mama, papa, kak. Irena pamit keluar yah." ijin Irena lembut dengan seyum manis nya. Mereka yang melihat keberadaan Irena hanya mengabaikan Irena.
Karena belum ada sahutan dari kedua orang tuanya dan kakaknya Irena pun pamit lalu pergi.
"Asallamuwaalaikum" pamit Irena lalu pergi.
Saat mau di ambang pintu keluar suara Farel menghentikan langkahnya.
"Saya lebih senang kamu enggak usah pulang sepertin nya, itu lebih bagus."ucap Farel dengan kata tajam nya.
lagi-lagi Irena mendengar kata-kata tajam papa nya sendiri. air mata Irena pun mengalir begitu saja sungguh sesak yang di, rasakan Irena.
🍁🍁🍁🍁
Irena yang tak mampu menahan sesak di dada nya berlari sejauh mungkin.
"Akhhhh...... Tuhan kapan Irena bahagia lagi." teriak Irena di sela tangisnya
"Gak usah cengeng." ujar seseorang yang sudah ada di hadapan Irena.
"Bin..tang.."panggil Irena sesegukan.
"Iya, ini gua." menghapus air mata Irena.
"Kamu kok bisa ada di sini?"tanya Irena yang masi bingung mengapa tiba-tiba Bintang ada di hadapan nya.
"Gua tadi gak sengaja lihat cewek cengeng teriak-teriak kayak orang stres di sini." lontar Bintang.
"Jadi yang Bintang maksud orang stres Iren gitu" ucap Irena dengan polos nya.
"Cup" Bintang yang sangking gemas nya melihat ke kasih nya langsung mencium kening Irena. Irena yang dapat perlakuan manis seperti itu malah terdiam kaku.
"mau jalan bareng?" tanya Bintang yang langsung dapat anggukan dari gadis nya.
"Yaudah yuk jalan sekarang" mengemgam tangan Irena menuju motor sport nya. dengan senyuman yang jarang iya keluarkan saat bersama Irena.
"Nih helm nya pake dulu." memberikan helm nya ke tangan mungil Irena.
"Makasih Bintang." lalu memakaikan helm nya
KAMU SEDANG MEMBACA
IRENA (ON GOING)
Teen FictionSejak kejadian sembilan tahun yang lalu. Gadis malang yang bernama Irena harus menelan luka di umurnya yang masih kecil hingga beranjak dewasa. Dibenci oleh kedua orang tuanya, diacuhkan oleh kedua kakak nya, jadi bahan bullying teman sekolahnya, da...