part 9

31 11 6
                                    

Seandainya kalian diposisi aku. Apa kalian, bisa Merasakan sakit yang tak pernah kunjung sembuh.

Irena
°°°°°°°°°°°°°

Happy Reading 📖
°
°
°

Irena sangat bersyukur karena Tuhan, menjawab doanya. Jika saja seseorang yang menolongnya terlambat sedikit saja, datang menolongnya sudah dipastikan Irena akan dibawa pergi oleh preman- mesum itu.

Seseorang yang menolong Irena, barusan menatap lekat manik mata Irena yang tersisa bening air matanya, dan raut ketakutan.

"Are you oke?"

Irena membalas tatapan mata yang menolongnya barusan.

"Makasih, udah nolongin aku. Kalo saja kamu enggak datang nolongin aku, mungkin aku udah dibawa pergi sama mereka." ucap Irena sangat berterimakasih.

"Tugas gua sekarang jagain lo, gua akan selalu ada disaat lo tidak baik-baik saja." terang Mako meletakkan jarinya di kelopak mata Irena dan menghapus jejak air mata Irena yang masih tersisa.

Irena begitu tertegun mendengar penuturan Mako, ia seseorang yang menolongnya adalah Mako Astarelndra. Seseorang yang selalu ada disaat dia tidak baik-baik saja.

"Apa alasan? Kamu. Buat jagain aku, kita baru kenal tapi kamu seakan udah kenal lama sama aku." tanya Irena ingin tahu alasan Mako mau menjaganya.

Mako yang ditanyakan seperti itu, tak perlu berfikir untuk menjawab pertanyaan Irena. Karena tujuanya baik untuk menjaganya.

"Enggak ada alasan buat gua jagain lo. Gua cuman punya niatan baik untuk mengurangi kesedihan lo! Gua tau hidup lo penuh luka, ijinin gua buat obat luka yang selalu lo terima!" jawabnya penuh keyakinan dan penegasan diakhir ucapannya.

Irena enggak tau harus berkata apa lagi, bagaimana bisa Mako yang baru dihidupnya mengentahui jika hidupnya selalu dipenuhi luka. Dan sekarang menawarkan jadi obat dari luka yang ia, terima.

"Gua antar pulang!" putus Mako yang melihat Irena terdiam entah apa yang dipikirkan gadis itu.

Irena yang tersadar dari diamnya menatap manik mata Mako.

"Aku bisa pulang sendiri." tolak Irena tak enak merepotkan Mako lagi.

"Gua gak butuh penolakan dari lo! Buruan ikut, gua antar pulang." finalnya mengemgam tangan Irena menuju motor sport nya yang berada dipinggir jalan.

Mako langsung saja mengambil helm lalu  memasangkan helm nya dikepala Irena.

Setelah, itu Mako menghidupkan motor sport nya dan menyuruh Irena agar segera naik.

"Buruan!"

Mendengar perintah Mako, Irena naik keatas motor sport Mako.

"Pengangan, gua ngebut bawanya."

"Gak mau."

"Ck! Bandel banget sih lo, nanti kalo lo jatuh gua yang repot!" kesal nya lalu membawa kedua tangan Irena melingkar diperutnya.

IRENA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang