XLIV

3K 119 9
                                    

Naila masih menikmati makeup yang sedang dipoles oleh make-up artist kepercayaannya, beberapa jam lagi dirinya akan menghadiri pesta anniversary pernikahan orang tua Romeo. Ia mengirimkan pesan pada suaminya yang hingga jam segini suaminya itu belum juga menampakan batang hidungnya.

Di lain tempat David sedang membaca setiap lembar laporan yang baru saja Norman berikan padanya, getar notifikasi dari handphonenya lebih tidak menarik dari pada dokumen berisikan informasi tentang seseorang yang sedang mengusiknya. "Menurut mu apa aku bisa memaksanya pergi?" David membuka suara dan bertanya pada Norman, lalu melempar asal dokumen itu dan menyadarkan tubuhnya pada kursi kerjanya. Norman menggeleng lemah sebagai jawaban, David paham dan tidak keberatan atas jawaban Norman. Dirinya sendiri pun paham kenapa perempuan itu tidak dapat ia kuasai dan ia kontrol seperti dulu.

"Kecuali kita pakai cara ku Tuan." Norman angkat suara setelah gelengan kepala yang tadi ia berikan.

Akal sehat David yang masih bekerja menolak keras ide yang barusan Norman berikan, jika dulu rencananya untuk mengembalikan perempuan itu gagal lantaran perempuan itu terlalu banyak memiliki akal untuk kembali ke Indonesia, ia tidak mungkin membiarkan Norman menyelesaikan dengan caranya, David kenal betul apa yang akan Norman lakukan.

"Tidak Norman, itu keputusan gegabah." Tolak David. Namun Norman yang sudah kepalang gemas dan benci dengan perempuan itu melobi kembali David agar keinginannya dapat diterima.

"Tidak cukup gegabah sampai dia dapat mengontrol Tuan seperti dulu." Kalimat barusan menyentil perasaan David, jujur saja dulu dirinya teramat percaya hingga larut dan terbunuh oleh permainan Delilah, seandainya David tidak naif tentang cinta sepertinya dirinya tidak akan menjadi sosoknya seperti sekarang.

"Kita lanjutkan ini nanti, menurutku masih ada cara lain untuk menyingkirkan Delilah." Putus David final, namun mendengar jawaban dari David jujur saja Norman merasa ingin memaksa Tuan nya itu.

"Kau siapkan mobil Norman,  kita pulang Naila sudah menungguku di rumah kali ini kau ikut denganku ke pesta Restawijaya." Perintah David setelah mengecek pesan yang diberikan oleh Naila dan memilih membatalkan kalimat yang akan Norman berikan padanya, Norman mengangguk mengerti dirinya dengan sigap mengambil tas kerja David dan membukakan pintu ruangan David.

Ambar membukakan pintu saat suara mobil David sudah memasuki garasi rumah. David hanya mengangguk sekilas dan langsung meluncur ke kamarnya mencari keberadaan istrinya. Namun saat membuka pintu ia tidak menemukan keberadaan Naila, setelah mencari di kamar mandi kamar pun tanda tanda keberadaan Naila tidak ditemukan. Putus asa mencari Naila di kamar mereka David memilih untuk turun ke lantai satu dan bertanya pada Ambar, namun sebelum melangkah untuk bertanya pada Ambar di dapur suara cekikikan tawa yang terdengar dari kamar tamu menghentikan niatnya.

David membuka pintu kamar tamu dan suara kikikan tawa tadipun lenyap dan ruangan berubah menjadi sunyi, seisi kamar menatap ke arah pintu. "Kamu aku cari ternyata di sini." Kata David santai mengabaikan tatapan mata dari make up artist, asistennya dan juga hairstylist yang sedang menangani Naila.

"Hahaha kamu lucu Mas, sudah sana mandi aku sudah siapkan pakaian kamu." Kata Naila mengusir David yang menggangu kegiatannya, dengan pasrah David memilih mengikuti perintah Naila untuk mandi dan bersiap.

Naila yang sudah siap dengan riasan dan gaun yang Minggu kemarin mereka pesan menunggu David di ruang TV, suara langkah kaki yang berpijak pada anak tangga mengalikan fokusnya pada layar ponsel. Suaminya berdiri tegap sedang mengancingkan tuxedo hitam yang melekat sempurna di tubuhnya, dan ia mengakui kalau suaminya sangat tampan.

"Sudah siap?" Tanya David ketika langkah kakinya sudah berada pada anak tangga terakhir. "Ayo sayang!" Ajak David, saat Naila berdiri dari sofa rasanya ingin sekali ia membatalkan rencana mereka untuk pergi ke pesta dan memilih untuk mengurung Naila di dalam kamar. Istrinya yang memang sudah cantik terlihat semakin menawan dengan balutan gaun  dan make-up yang pas dengan porsinya.

My Devil Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang