XV

13.2K 383 22
                                    

David sudah siap dengan pakaian santainya, celana pendek selutut dan juga kaos polo berwarna hitam. Ia sedang merapihkan rambutnya, namun kegiatannya terhenti saat melihat pergerakan di atas ranjang. Naila mengeram sambil memegangi kepalanya, lalu ia bersandar pada kepala ranjang. Tidak ada yang membuka suara di antara mereka, tidak ada ucapan selamat pagi, apalagi ciuman di pagi hari. David mengambil handphone nya yang ada di meja nakas samping ranjang, menatap Naila sekilas.

"Lain kali tidak usah merepotkanku. " Katanya sambil berlalu keluar dari kamar, meninggalkan Naila yang masih terkejut dengan perkataan David.

Naila baru saja bangun tidur, kenapa sudah menerima makian dan sikap dingin dari David. Hatinya terasa sakit lagi, nyeri yang menimbulkan luka.

David mengendarai mobilnya sendiri, ia mempunyai janji dengan kedua sahabatnya Alex dan Andre di cafe milik Andre. Ia memakirkan mobilnya di depan cafe, ia turun dengan memakai kaca mata hitam yang membuatnya terlihat semakin tampan, namun dibalik ketampanannya tersimpan kekejaman di dalamnya.

Suara bel yang berdenting, ia membuka pintu membuat pengunjung cafe melirik ke arahnya, David mencari dua sahabatnya ia mengedarkan pandangannya ke seluruh cafe tidak memperdulikan tatapan lapar melihat pria tampan dan juga kaya. Ia hanya melihat Alex yang sedang menyesap kopi sebelah tangannya memegang handphone dan tatapan matanya tertuju pada layarnya.

"Bro. " Sapanya ia mengambil tempat di kursi kosong yang tersedia.

" Eh bro, baru datang lo. " Katanya, ia mematikan handphone nya dan meletakkannya di atas meja.

" Andre mana? "

" Di dalam, sebentar katanya. " Jawab Alex lalu David melepas kaca matanya dan meletakkan asal di atas meja.

" Bro. " Seseorang menepuk pundak nya yang membuatnya teralih fokus padanya.

" Udah pesan? " Andre baru datang dari ruangannya lalu duduk di antara kedua sahabatnya.

" Belum."

"Gue punya menu baru, tunggu sebentar. " Katanya, lalu ia berjalan ke arah barista.

" Dik menu baru yah satu. "

" Siap pak bos. "

Andre mengeluarkan handphone nya dari saku saat panggilan masuk meminta segera untuk di angkat. Telpon salah satu dari rekan bisnisnya, setelah ia mematikan panggilan, ia memasukan handphone nya kedalam saku. Namun suara seseorang mengalihkan fokus nya, seorang wanita yang sedang memesan stroberi dengan krim dan juga sepotong cheese cake. Ia merasakan getaran dan detak jantung nya yang berdetak tidak beraturan.

"Astaga aku kenapa. " Katanya memegang dadanya.

Andre kembali dengan segelas kopi panas yang mengepul, ia meletakkannya di atas meja memberikannya pada David.

" Lo kenapa Ndre? " Tanya Alex bingung melihat perubahan yang terjadi pada Andre.

" Apanya yang kenapa gue baik-baik aja. "

" Dav liat temen lo, kaya orang lagi kasmaran. " David melirik sebentar ke Andre yang terlihat salah tingkah, lalu kembali menatap layar ponselnya.

" Seenggaknya kita tau kalo dia normal Lex. " Katanya dengan santainya.

" Sialan lo. " Jawab Andre dengan wajah masam yang dilanjutkan dengan gelak tawa mereka bertiga.

Naila turun dari kamarnya setelah mandi ia lebih segar dari sebelumnya rasa sakit di kepalanya juga sudah berkurang. Sebenarnya apa yang terjadi semalam padanya, yang terakhir ia ingat kepalanya terasa sakit dan semua gelap.

My Devil Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang