Chapter 15.

836 140 28
                                    

••🐣••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••🐣••

Mata Lucy berbinar melihat roti isi yang di bawa Hyunjin. "Wahhh! Terlihat enak, tapi aku diet, tahan .. " gumamnya di akhir kalimat.

Hyunjin menghela nafas. Perlu kalian ketahui, ia hampir tidak bisa mengendalikan emosinya sesaat sebelum Lucy datang. Untung saja gadis itu datang melerai keduanya sebelum berkelahi.

Pria itu meletakan paper bag di atas meja rias Lucy kasar. "Untukmu. Terserah di makan atau tidak, bukan urusanku." Ucapnya dingin lalu berjalan pergi.

Lucy menyerit, "apa pria bisa PMS?" gumamnya. Baru hendak menyusul Hyunjin, Felix sudah duluan memanggil Lucy.

"Lucy, pemotretan 2 menit lagi, ku harap kau tetap di sini,"

Lucy memutar bola matanya malas. "Masih lama, aku pergi sebentar!"

"Tap-" terlambat. Lucy sudah pergi menyusul Hyunjin. Felix menatap punggung Lucy tajam. "Dasar dokter caper!"

Lucy berlari menggunakan high heels, sedikit lagi ia akan menggapai lengan Hyunjin tapi tiba-tiba ia terjatuh hingga membuat pria itu membalikkan badan. Semua staff langsung panik dan berlarian menuju Lucy.

"Berhenti!" titah Lucy. "Aku bisa sendiri,"

Hyunjin menatap Lucy iba, high heelsnya patah. "Shhh," ringisnya.

Baru saja hendak berdiri, ia menemukan punggung lebar berada di depannya. "apa yang ... "

"Naik,"

"Aku berat loh,"

"Ck! Naik saja!" Lucy menurut apa kata Hyunjin. Para staff hanya bisa membeku melihatnya.

Lucy tersenyum saat Hyunjin dengan romantis nya menawarkan punggung langka miliknya. "kekekeke~ ini rasanya di gendong orang tampan!" batin Lucy senang.

Hyunjin menurunkan Lucy di kursi meja rias tadi. Ia langsung mendapatkan kotak P3K di atas meja rias dan mengobati kaki Lucy. Beruntung para staff menyediakan banyak ice pack, jadi ia lebih mudah mengobati kaki Lucy.

"Kakimu terkilir, lain kali hati-hati. Bisa berbahaya kalau sampai lebam," ucapnya seraya mengompres kaki Lucy dengan ice pack.

Tiba-tiba Felix datang dan merebut ice pack dari tangan Hyunjin secara kasar. "Kau!"

Lucy menggerutu, "kan pasti ingin berkelahi lagi, dasar gila."

Hyunjin dengan pelan meletakan kaki Lucy lalu berdiri menatap Felix. "Apa mau mu?"

Felix tersenyum miring, "kau membuat kaki model ku terkilir, apa aku harus diam saja?"

"Aku sama sekali tidak tau kalau Lucy mengejar ku,"

The Doctor Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang