Chapter 25

659 94 4
                                    

Yeji dan Lucy. Nama yang berbeda, jiwa yang berbeda, namun berada di dalam satu badan yang sama.

Lucy adalah pemilik asli badannya, sementara Yeji? Yeji adalah bentuk lain dari Lucy yang muncul ketika ia berada dalam bahaya. Dari kecil Lucy kerap di pukul dan hampir di jual oleh pemilik panti, sampai akhirnya ia menemukan kedua orang tuanya. Orang tuanya berusaha membawa Lucy ke psikolog, dan terapi agar kepribadiannya yang lain pergi. Namun, justru tanpa Yeji, Lucy bukan apa-apa.

Saat di angkat menjadi anak, ia membiarkan identitasnya berganti menjadi Lee Yeji, bukan Lee Lucy. Entah bagaimana caranya, orang tua angkatnya mengiyakan Lucy mengira anak itu trauma akan nama 'Lee Lucy.'

Lucy terlalu takut menjalani hari tanpa Yeji, dan meminta Yeji mengambil alih tubuhnya setiap saat, hingga jiwa Lucy hampir hilang. Namun, Yeji tau diri dan membiarkan Lucy muncul saat dirinya berada di momen bahagia.

Termasuk di hari pernikahan mereka. Yeji lah yang memutuskan untuk menikah dengan Hyunjin, sementara Lucy tak mau ikut campur soal hubungan mereka, termasuk perjodohan antara keduanya. Tapi Yeji mengalah dan membiarkan Lucy menikmati hari pernikahan mereka, padahal Lucy sama sekali tak menikmati itu semua.

Sampai akhirnya Hyunjin selalu mengabaikan Yeji, mereka bertengkar di saat Yeji hamil besar. Yeji memutuskan untuk pergi, hingga akhirnya ia mengalami kecelakaan.

Pihak rumah sakit merahasiakan keberadaan bayi mereka yang kembar, hingga Hyunjin mengambil satu dari mereka—Byulbi lalu meninggalkan Yeji, dan kedua orang tua Yeji mengambil satunya lagi—Leeo—tanpa sepengetahuan Hyunjin. Kedua orang tua Yeji mengetahui penderitaan Yeji selama 609 hari pernikahan mereka, bahkan mengetahui perceraian yang mereka rahasiakan itu. Kedua orang tua Yeji memutuskan memindahkan Yeji dan Leeo ke Amerika, mengganti identitas Yeji menjadi Lucy seperti semula.

"Kau tau? Saat terbangun, aku melihat langit-langit kamar rumah sakit yang putih, kepala dan tubuhku sakit. Aku kehilangan ingatan dan ku kira aku akan segera sembuh, namun nyatanya aku telah kehilangan sebagian dari diriku," Lucy menahan air matanya.

"Yeji pergi untuk selamanya. Aku membencimu Hyunjin, aku membencimu. Entah perasaan aneh apa yang timbul saat melihatmu, aku yakin Yeji meninggalkan perasaan ini untukmu,"

"Hingga akhirnya semua ingatan itu kembali, aku hanya bisa menangis di malam hari. Kau tidak tau betapa susahnya untuk tak bersikap egois, aku ingin mengabaikanmu dan menyerah, tapi satu yang aku perjuangan selama ini,"

"Perasaan Yeji untukmu." Tangis Lucy pecah saat Hyunjin berdiri dan membawa kepala wanita itu bersandar di dadanya.

"Kita sama-sama merasakan sakit yang luar biasa, semua ini karena aku. Aku minta maaf," ucap Hyunjin berusaha tegar. Jujur ia ingin menangis lebih lama, namun melihat wanitanya menangis pilu di hadapannya, membuat simpatik dalam hatinya keluar begitu saja.

"Kau bilang Yeji terjatuh di taman?"

"Ya,"

"Dia kecelakaan, pada saat itu ia terkejut dan stress, hingga bayinya terpaksa lahir prematur,"

Hyunjin mengelus puncak kepala Lucy lembut. "Maafkan aku, kau harus mengalami itu semua karena aku,"

"Bukan aku, tapi Yeji. Kini ia telah pergi dan meninggalkan perasaanya untukmu padaku,"

"Dan aku tidak suka,"

Hyunjin menatap Lucy dengan tatapan sendu, "kau tidak menyukaiku?"

"Sedikit, tapi semua ini takdir. Aku tidak bisa menyalahkan mu,"

"Maafkan aku, aku telah gegabah. Aku tak ingin melepasmu untuk yang kedua kalinya,"

Lucy melepas pelukan mereka. "Maaf aku terlihat seperti tarik ulur, tapi aku tak semudah dulu,"

"Aku terus memikirkan anak kita,"

Hyunjin tersenyum tipis mendengar 'anak kita' dari mulut Lucy. "Selama ini Byulbi tumbuh dengan baik, ia tak kekurangan kasih sayang sedikitpun,"

"Aku berpikir Leeo akan membutuhkan sosok ayah, tapi aku berhasil membesarkannya sendiri, menjadi ibu dan ayah bersamaan. Aku takut dia akan terbiasa denganmu dan saat kau meninggalkan ka-"

"Sshh ... Hentikan, aku tidak akan pernah meninggalkan kalian. Kini gantian aku yang berjuang,"

"Maaf aku mengabaikanmu,"

Lucy tersenyum pahit. "Menurutku kau hanya terobsesi dengan Yeji, bahkan kau lebih mempercayai Liran dan Jihyo,"

"Sekarang kau seperti ini di depanku, aku yakin perasaanmu untuk Yeji memudar, dan untukku tidak ada,"

Hyunjin menghela nafas kecil. "Maaf, mungkin aku terlalu gegabah. Percaya atau tidak, aku mulai mencintaimu,"

Deg.

Lucy menahan perasaannya yang meledak-ledak. Cinta Yeji untuk Hyunjin telalu banyak, hingga Lucy susah mengontrol itu semua.

"Yang pasti, mulai sekarang aku akan berjuang,"

"Beri aku waktu satu bulan lagi, biarkan aku memastikan perasaan asing ini,"

Lucy tersenyum remeh, "menunggumu? Siapa yang mau menunggu,"

Hyunjin ternganga. "Ah? Baiklah. Kau tak perlu menungguku, kali ini aku yang menunggumu,"

"Karena kau terus terbayang oleh Yeji. Aku adalah aku, aku tidak suka di cintai hanya karena kami berada di dalam tubuh yang sama,"

"Aku harap kau mengerti, Hyunjin."

Pria itu mengangguk. "Boleh aku memelukmu lagi?"

Lucy menggeleng. "Satu menit saja, please?"

Lucy menyerah dan merentangkan tangannya. Membiarkan tubuh hangat itu memeluk dirinya. "Kali ini aku akan memulai semuanya dari awal." Gumam Hyunjin.

•••

Hai!!
Apa kabar kalian? Semoga sehat dan bahagia terus yaaa!

Makasih banyak buat kalian yang udah mampir, dan ga bosen-bosennya aku ngingatin kalian buat jangan lupa klik tombol bintang dan komen sebanyak-banyaknya! (◕ᴗ◕✿)

See you guys!

The Doctor Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang