Chapter 19

730 124 8
                                    

Hari ini Leeo bersiap dengan pakaian dan penampilan berbeda hari ini. Ia menggandeng tangan Byulbi yang tengah cemberut. "Kau jangan peynah meyepaskan tanganku!" ucapnya garang.

Leeo meneguk salivanya kasar. "Ke-kenapa?"

"Kayau kau hiang nanti bagaimana?" garangnya dengan bibir maju 2cm.

Hyunjin terkekeh melihat Byulbi yang dari tadi mengomel seperti ibu-ibu. "Lucy, apa yang kau lakukan?" tanya Hyunjin saat Lucy hendak membuang tas Leeo ke tong sampah terdekat.

"Membuang tas tak berguna itu, jelek sekali," ketusnya.

Hyunjin hanya bisa menangis dalam hati. "Kalau kau membuangnya, bagaimana Leeo sekolah?"

"Aku tidak-"

"Susu!" titah Hyunjin, dengan cepat Lucy mengambil botol susu untuk Leeo dan susu kotak untuk Byulbi.

Lucy menerjapkan matanya merasa ada yang salah. "Kau menyuruhku?"

"Tentu saja. Kau yang menyiapkan semua keperluan Leeo, termasuk membuat susu,"

Inilah alasan Lucy pagi-pagi buta datang ke rumah Hyunjin, hanya untuk memandikan Leeo, memakaikannya pakaian, membuat susu, dan menyiapkan kaos kaki Leeo.

Hyunjin tidak tau selera anak itu, ia tak ingin Leeo pergi ke sekolah dengan hati tak senang. "Kau mengerti kan?"

"Iya-iya!" Lucy memonyongkan mulutnya mengejek Hyunjin.

Duda itu tak ambil pusing, ia langsung menggandeng tangan Leeo dan Byulbi. "Kalian siap ke sekolah? Papa sudah menyiapkan mobil, ayo!"

"Tu-tunggu om!" tahan Leeo saat Hyunjin hendak berjalan.

"Hm?"

"M-mau pipis." Bisiknya lalu berlari meninggalkan Hyunjin.

Lagi-lagi Hyunjin hanya bisa menangis dalam hati. Setelah memasukan Byulbi ke dalam mobil, Leeo akhirnya keluar dan di gendong oleh Hyunjin menuju mobil.

"Anak-anak pakai sabuk pengamannya!"

"Siap teryaksana!"

"Go!" teriak keduanya senang.

Selama perjalanan Byulbi tak henti-hentinya memegang tangan Leeo erat. "Bebe, apa yang beb-"

Hyunjin menghentikan pertanyaannya saat wajah Byulbi semakin masam, aura hitam keluar dari tubuhnya layaknya anime yang pernah Hyunjin tonton.

"Bebe akan menjaga Leeo dari serangan para jamet!" kesalnya.

Hyunjin terkekeh, "bebe tidak suka Leeo punya teman baru?" tanyanya yang membuat mimik wajah Byulbi berubah. Anak itu terdiam.

"Teman baru?"

Hyunjin mengangguk, "iya, kalau Byulbi terus menerus memasang wajah jelek seperti itu, teman-teman akan takut dan menjauhi Leeo dan Byulbi, bebe mau?"

Byulbi menggeleng-gelengkan kepalanya pelan. "Tidak," lirihnya.

Leeo tersenyum manis lalu menepuk pelan kepala Byulbi, "tenang saja. Aku akan menjaga diyi!" Byulbi tersenyum dan semakin menggengam erat tangan Leeo.

The Doctor Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang