Epilog

570 51 3
                                    

"Hadirin tamu undangan yang berbahagia, marilah kita sambut kedua mempelai dengan tepuk tangan!"

Semua hadirin berdiri menatap pintu gerbang yang terbuka seraya menyambut mempelai dengan tepuk tangan meriah, kedua mempelai pun masuk ke aula diikuti dua bocah di belakang.

Semua orang yang datang gemas pada Byulbi dan Leeo, dua bocah yang bertugas memegangi buket bunga dan kotak cincin, mereka terlihat lucu. Jas kecil yang melekat pas di badan Leeo, dan dress selutut berwarna cream terlihat cantik di badan Byulbi.

Ayen telihat menangis bahagia. "Syukurlah gaji aku naik,huhu!" ucapnya yang membuat beberapa tamu undangan tertawa geli.

Semenit kemudian Ayen dengan gercep menutup kedua mata Byulbi dan Leeo, bisa di tebak apa yang Hyunjin lakukan setelah mencium puncak kepala Lucy di depan semua orang.

Suara tepuk tangan meriah kembali terdengar. Lucy menitikkan air matanya bahagia, di sambut dengan pelukan hangat Hyunjin.

"Akhirnya hati ini terasa penuh, hati ini memang untukmu, Hyunjin," ucap Lucy.

Hyunjin mengangguk, mengelus kepala Lucy lembut. "Ya, kau memang di ditakdirkan untukku, Lucy, terima kasih telah menerimaku yang telah lalai menjaga kalian,"

Lucy melepas pelukannya, membenarkan helai rambut Hyunjin yang terjatuh di kening. "I love you my 내꺼."

"I love you more, 부인."

•••

3 tahun kemudian ...

"BYULBI CEPAT KITA AKAN TERLAMBATTT!" beo bocah berumur 8 tahun itu.

Byulbi yang baru saja menyeruput susunya lantas buru-buru ke kamar, mencari dua bayi menggemaskan yang baru saja lahir kedunia bulan lalu.

"Hey, noona pergi dulu ya! Nonna sayang Hyunjae dan Hyunjo." Ia mengecup kening mereka sayang.

Lantas Byulbi keluar dan menemukan Leeo sudah di mobil. "Cepatlah, kau ingin kita terlambat?" tanya Leeo dingin.

Hyunjin dengan sandwich yang tergigit di mulutnya lantas menambahkan. "Saudaramu yang satu ini sangatlah tepat waktu, dan sangat perhitungan, segeralah naik, bebe ku sayang," lembut Hyunjin. "Papa akan menemani mommy nanti sepulang kerja," ucapnya seraya mengingat istrinya tengah tidur kecapekan mengurus dua bayi kembar laki-laki mereka.

Ya, mereka kembali di anugerahkan bayi kembar. Keduanya sangat lucu dan aktif, bahkan terjaga di subuh hari. Beruntung Hyunjin membantu Lucy mengurus keduanya, tak segan pria itu menyeduh susu untuk keduanya dan mengganti popok mereka. Hyunjin memang sedikit berantakan akhir-akhir ini karena sering begadang.

Tapi ada bagusnya ia begadang, ia bisa sambil mengurus berkas pasien seraya menjaga bayi kembar kecilnya.

Byulbi tersenyum lalu naik ke mobil. "Bilang saja kau ingin cepat-cepat bertemu pacarmu!"

"Hah? Siapa pacarku?"

"Anak paman Taehyung, apa harus aku sebut namanya di depan papa?" tanya Byulbi seraya terkikik.

Lantas wajah Leeo memerah malu. Hyunjin yang melihat itu langsung tertawa kecil, "kalian sudah kelas 2 SD sudah punya pacar?" tanya Hyunjin.

Leeo gelagapan, "bukan seperti itu pa, Leeo hanya berteman dengannya, Byulbi hanya asal bicara!"

Hyunjin dan Byulbi lantas terkikik. "Baiklah, pangeran besar papa harus tangguh, kalau suka padanya, katakan saja. Seperti papa!"

Byulbi dengan polos berkata, "bukannya papa selalu berlatih cara menyatakan cinta ke mommy?"

Sontak Leeo tertawa keras diikuti kekehan Hyunjin dengan wajah memerah menahan malu. "Ya, sebelum itu papa sudah duluan menyatakan cinta papa loh!" ujarnya.

Leeo menggeleng tak percaya. "Sudah sampai pa, aku tidak ingin terlambat karena mendengar dongengan papa, see you pa!"

Hyunjin terbengong dengan Leeo yang savage. Byulbi mengecup pipi Hyunjin hingga membuatnya tersadar. "Bye papa, hati-hati di jalan ya!"

Ia mengecup puncak kepala putri kecilnya itu. "Cepatlah! Kita akan terlambat!" ujar Leeo.

"Leeo, sini. Papa cium,"

Leeo menggeleng. "Tidak mau! Lariii!" lantas ia berlari di ikuti Byulbi.

Pria itu tersenyum hangat melihat punggung anak-anaknya yang semakin menjauhinya. Ia senang kedua anaknya kini bahagia. Ralat, tidak hanya kedua anaknya tapi sekeluarga mereka bahagia.

"Ah, aku harus ke H-hospital sebelum terlambat."

Itulah kisah perjalanan Hyunjin dengan Lucy. Keduanya yang terpisah bertahun-tahun dapat kembali bersatu berkat takdir jodoh mereka. Hyunjin merasa menjadi pria yang paling beruntung dan bahagia di dunia bisa hidup bersama istri, dan keempat anaknya. Ia bersyukur kesalahannya yang dulu bisa di perbaiki.

Kesalahan tidak bisa di hapus, tapi kesalahan bisa di perbaiki agar menjadi lebih baik. Pikir Hyunjin, dan ia berhasil memperbaiki kesalahan itu.

-fin-

H

ai readers semuanya! Ahh akhirnya cerita ini tamat juga ya xixi.

Makasih banyak buat kalian yang selalu mensupport karya-karyaku. Love u guys! Tanpa kalian, aku gaakan bisa lanjutin cerita ini, semua ini berkat kalian yang selalu setia baca TDIM ^^

Sampai di sini kisah Hwang Hyunjin, seorang dokter berstatus duda yang kini berstatus dokter muda tampan mempesona berpawang!

Jangan lupa buat baca karya-karyaku yang lain nanti yaa!

See you readers!! (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

The Doctor Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang