Chapter 20

740 118 14
                                    

Taehyung mengusap kepala anaknya lembut. "Sana belajar, papa hanya datang sebentar," ucapnya.

Taekwon mengangguk patuh lalu melanjutkan pekerjaannya membuat plastisin.

Sementara Leeo terus saja memperhatikan Arin yang dengan serius membuat plastisin. "Kau ingin membuat plastisin bentuk apa?"

Arin tersenyum, "rahasia."

Seketika Leeo langsung mleyot melihat Arin yang begitu imut. "Kau jelek!" ejek Leeo yang membuat bibir Arin mengerucut. "Ehehe bercanda." Ucapnya seraya tersenyum.

Bu Jisoo pun membatin, "anak zaman sekarang sudah pacaran sejak dini."

"Ayin sedang membuat apa?" tanya Leeo, tatapan matanya tidak putus dari Arin.

"Hm, kue!"

"Ayin suka kue apa?"

"Blueberry,"

"Ayin mau berteman denganku?"

"Hm," Arin mengangguk.

"Ayin suka Leeo?"

"Em .. -"

Clup.

"TAEKWONNNNN!" bukan Arin yang berteriak, justru Leeo yang berteriak marah karena karya indah Arin di hancurkan tinjuan Taekwon.

"Cih, jelek sekali!"

"Sjdjajdjwjwjajafuhujdusjuejuejue!" marah Leeo karena tidak sempat mendengar jawaban Arin.

Mata Arin berkaca-kaca hingga membuat Leeo dan Taekwon panik. Taekwon gelagapan lalu langsung mendorong Leeo hingga jatuh, "Kau! Kau yang telah membuatnya jatuh!"

Leeo bangun lalu kembali mendorong Taekwon hingga terjatuh. Belum sempat Taekwon marah, tiba-tiba San datang bersama Byulbi, menarik Arin pergi hingga keduanya cengo.

San mengelus kepala Arin pelan, "apa kau baik-baik saja?" tanyanya dengan nada imut.

Byulbi memutar bola matanya malas. "Mau muntah,"

Arin mengangguk. "Em! Aku baik-baik saja!" ucapnya seraya menghapus air matanya kasar.

Byulbi menoel perut San, "Santet, San bantettt! Larii!"

"Ishh! Dasar Bider, bibir dower!" San mengejar Byulbi hingga keduanya tertawa keras.

Bu Jisoo yang melihat itu segera meminta perhatian anak-anak. "Semuanya, lihat ibu sebentar!"

"BAIK BUU!"

"Dikelas tidak boleh berlari, paham anak-anak?"

"PAHAM BUU!"

"Pintar!" jawab Bu Jisoo.

Merekapun mulai membuat karya masing-masing, walau jelek setidaknya mereka usaha. Baru saja bu Jisoo duduk, dia sudah mendengar suara tangisan dengan panik ia berjalan menghampiri meja Arin.

"Leeo? Kenapa menangis?"

Leeo menghapus air matanya, ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Arin. "Taekwon .. hiks merusak karya Ayin!" kesalnya.

Arin yang melihat itu langsung memeluk Leeo. "Cup cup cup, jangan nangis," bujuknya.

Bu Jisoo mleyot melihat keimutan keduanya, mungil dan saling berpelukan. Lucy tiba-tiba datang dari kejauhan dan memasuki kelas.

"Ada apa ini?" Lucy langsung mengambil alih Leeo, menggendong berusaha menenangkannya.

Pas sekali Taehyung datang, "ada apa?"

The Doctor Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang