Wakey~ wakey~
C'mon it's time to wake up~
Don't wanna be late today ..Good morning, sunshine~
Lucy membanting handphone mahal miliknya setelah mendengar alarm yang Felix set di handphonenya. Ia berjanji akan mengapusnya mulai sekarang!
Ia segera bangkit dari tidurnya lalu menuju kamar mandi, saat mencuci muka tiba-tiba ia teringat dengan kalungnya. Lucy mengumpat, bagaimana bisa ia meninggalkan kalungnya di rumah sakit?
Sebenarnya harga kalung itu tidak seberapa, tapi sangat berharga. Entah mengapa Lucy merasakan kehangatan saat kalung itu berada di lehernya, seakan menjaganya."Ryu, kalungku masih di rumah sakit. Ambil," titahnya saat panggilan tersambung.
"Bodo amat. Aku lagi boker. Habis boker aku harus atur kontrak gara-gara kau bikin kekacauan!"
"Tap-"
Tut .. tut .. tut ..
Lucy kembali melempar handphonenya, kali ini di kasur. Ia ingin me time hari ini, namun kembali gagal. Akhir-akhir ini ia sibuk dan berakhir tidur malam. Bahkan di saat me time dia sering kebablasan rebahan, padahal semua video olahraga, make up, dan skin care routine sudah ia simpan, tapi ia terlalu mager untuk mengerjakan semuanya.
Kalau bukan karena kalung. Ia enggan menginjakkan kakinya ke rumah sakit. Ia masih sakit hati dengan kejadian kemarin, entah mengapa dirinya sulit melupakan Hyunjin.
Saat sudah bersiap, ia mengemudikan mobil pribadinya ke rumah sakit. Tak perlu lama ia sudah berhasil memasuki H-Hospital. Ia menjadi pusat perhatian karena penampilannya yang stylish, jangan lupakan kacamata hitam yang selalu berteger di batang hidungnya.
Lucy menggeram, "kenapa lorong di rumah sakit ini banyak?!" kesalnya, ketukan heelsnya bertabrakan dengan lantai hingga berbunyi keras.
"Kenapa harus ketinggalan di sini sih!" gerutunya kesal.
Saat melewati sebuah ruangan, Lucy samar-samar mendengar percakapan kedua perawat.
"Kenapa kau tidak mendekati Hyunjin?" tanya perawat ber-name tag Kim Jihyo tersebut.
Liran menggeleng, "aku mau. Tapi Byulbi mungkin tidak suka,"
Jihyo menghela nafas. "Banyak kesempatan untukmu, kalau kau tidak gercep nanti malah di ambil orang lain, kau mau?"
"T-tidak, tapi aku tidak bisa Hyo, perasaan Byulbi gimana? Atau mungkin Hyunjin udah punya istri?"
"Persetan sama perasaan anaknya, yang penting bapaknya suka, kan?" jawab Jihyo.
Liran semakin bingung, hubungannya dengan Hyunjin sudah 2 tahun tapi tidak ada perubahan sama sekali. "Yakali Hyunjin suami orang. Dia kan duda, itu kesempatan agar kau bisa medekati Hyunjin!"
Mata Lucy membulat setelah mendengar Hyunjin adalah duda. Otaknya tidak bisa berfikir jernih, entah mengapa hatinya malah menyuruhnya ke ruangan Hyunjin, meminta penjelasan. Tanpa pikir panjang ia langsung berjalan mencari ruangan Hyunjin.
Lucy menatap ruangan yang di bertuliskan Dr. HJ's room. Ia hendak membuka pintu, namun tangannya tertahan saat mendengar pecakapan kedua anak-ayah itu.
"Pa, Byulbi mau mama, besok hari ibu. Papa udah janji," isak Byulbi
Terlihat wajah lelah Hyunjin yang berusaha tersenyum untuk Byulbi. "Bebe, jangan nangis ya. Besok pergi sama nenek, gimana?"
"GAMAU!" teriaknya murka dan melempar mainan yang berserakan di sekitarnya. "Nanti Byulbi di ejek anak pungut!"
Hyunjin menggendong Byulbi, memeluk anak itu erat. Tanpa di sadari, luka Hyunjin yang sudah mengering kini kembali terbuka, membuat celah baru.
"Besok pergi sama papa ya?"
Byulbi menggeleng. "Maunya mama!"
Hyunjin tersenyum, menepuk punggung mungil Byulbi berusaha menenangkannya. "Sama tante Liran?"
Byulbi menggeleng. "Kata temen-temen, kalau nggak ada ibu nggak boleh datang. Belalti kita anak pungut," ucapnya dengan nada sedih.
"Bebe anak papa, siapa yang berani bilang begitu?"
"Anaknya om Seungmin, Seungplus,"
Sebenarnya namanya Seungpyo, namun di ganti oleh Byulbi karena ia tidak suka dengan anak itu.
"Nanti papa marahin ya, jangan nangis lagi, besok papa yang akan pergi sama Byulbi." Finalnya.
Entah mengapa hati Lucy tak tega saat melihat Byulbi menangis. Ia bahkan merutuki dan mengumpati ibu yang telah melahirkan Byulbi dan tega meninggalkannya.
Otak Lucy tidak bisa berfikir jernih karena emosi. Dengan nekat ia membuka pintu ruangan Hyunjin, dan dengan percaya dirinya ia mengatakan,
"Biar aku yang datang ke sekolah sama Byulbi."
Cerita yang sebenarnya baru saja di mulai.
˙.●🍑●.˙
KAMU SEDANG MEMBACA
The Doctor Is Mine
FanfictionSelama 5 tahun Hyunjin mengalami masa sulit. Tidak hanya berkerja sebagai dokter, Hyunjin juga harus berperan sebagai ayah dan ibu untuk membesarkan putri kecil kesayangannya. Ia tidak punya waktu untuk bersantai dan melakukan hal-hal yang tidak pen...