Dentingan sendok terdengar dari ruang makan keluarga Al, kini mereka bertiga sedang sarapan bersama, Al sudah rapi mengenakan seragam putih abu-abunya, sedangkan sang Ayah juga sudah memakai setelan kantor.
"Ayah..bulan depan aku ulang tahun yang ke 18 loh"
"........"
Al masih menatap Ayahnya, ia menunggu respon dari Damas yang belum juga mengeluarkan sepatah kata pun.
"Ayah.."
Mata Damas beralih ke Al dengan malas.
"He'em..terus kamu mau nya apa?"
"Kita makan diluar bertiga yuk" ajak Al dengan semangat.
Ibunya hanya diam sambil mendengar celotehan Al, tak berniat untuk membuka suara.
"Seperti biasa, Ulangtahun kamu diundur kebulan yang sama seperti Gia, jadi kalian bisa merayakan nya bersama" tegas Ayahnya.
Al tidak terlalu kaget, sebab ini bukanlah hal baru, ia sudah berkali-kali mendapat jawaban yang sama setiap ia membahas ulangtahun nya kepada sang ayah, dan Al kembali memaklumi.
"Baik ayah"
Suasana kembali hening, mereka sarapan dengan diam, hingga sarapan selesai, tidak ada pembicaraan lagi yang terdengar.
Al menunggu taxi online pesanannya di depan pagar rumahnya, memang seperti itu rutinitas Al setiap pagi, ia menunggu sambil menghentak-hentakkan kakinya pelan.
Tak lama terdengar bunyi derungan mobil yang menyala, Al memalingkan wajah, ternyata ayahnya sudah siap pergi kekantor.
Mobil Damas berlalu begitu saja, tanpa menghiraukan putrinya yang berdiri didepan pagar.
Al tersenyum sedih sambil terus melihat mobil sang ayah yang terus berjalan.
"Seandainya Ayah mau berangkat barengan.." batinnya.
Al kembali menunduk, ia jarang diantar oleh Damas saat berangkat kesekolah, padahal tempat tujuan kedua orang itu satu arah, akan tetapi ayahnya terus memberi alasan bahwa dengan mengantar Al, akan membuatnya terlambat kekantor, semenjak mendengar itu, Al tidak pernah lagi meminta Ayahnya untuk mengantarnya, Al cukup tahu diri, ia tidak ingin merepotkan Damas.
Tak lama, taxi online pesanannya datang untuk menjemputnya, Al pun masuk kedalam taxi tersebut.
💫
Suara bel istirahat berbunyi, murid-murid yang ada di kelas Al pun merapikan buku yang ada diatas meja masing-masing karna pembelajaran sudah selesai.
"Anak-anak, ibu minta tugas yang ibu kasih hari ini harus selesai besok pagi dan kumpulkan melalui ketua kelas kalian"
"Baik bu" jawab murid bersamaan.
"Alkina, tugasnya diletakkan diatas meja ibu besok pagi ya!"
"Baik ibu, akan saya kerjakan" jawab Al sambil tersenyum.
Al ditunjuk oleh teman-teman nya untuk menjadi ketua kelas, karna Al murid yang paling pintar dikelas itu, gadis itu juga termasuk murid yang cakap, jika ada perlombaan tingkat sekolah seperti lomba pidato bermacam bahasa maka Al akan jadi perwakilan kelasnya.
Dan setiap 17 agustus maka sekolah mereka akan mengadakan perlombaan antar kelas, seperti estafet, balap karung, tarik tambang,dan banyak lagi, maka Al dengan lihai memandu teman-teman nya untuk berkerja sama agar kelas mereka bisa menang.
Baru Al ingin berdiri untuk keluar kelas, tiba-tiba ibu Rina masuk, beliau adalah wali kelasnya yang juga merupakan guru bahasa indonesia.
"Anak-anak ibu minta waktu kalian sebentar"
![](https://img.wattpad.com/cover/274131681-288-k54091.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alkina Alisha (On Going)
Teen FictionAlkina.. Gadis cantik yang ia kira hidupnya akan berjalan dengan sempurna, tiba-tiba berubah menjadi gelap gulita. Suatu hari disaat ia sedang merayakan ulangtahun nya bersama Gia, sang sahabat, berubah menjadi malam yang tragis. Satu persatu orang...