Alkina..
Gadis cantik yang ia kira hidupnya akan berjalan dengan sempurna, tiba-tiba berubah menjadi gelap gulita.
Suatu hari disaat ia sedang merayakan ulangtahun nya bersama Gia, sang sahabat, berubah menjadi malam yang tragis.
Satu persatu orang...
Terdengar gelak tawa dari kedua gadis yang sedang asik menonton Tv di ruang tengah Villa tersebut.
Mereka berdua kini sedang bersantai disofa panjang ruangan itu, sambil menikmati makanan yang mereka beli diperjalanan menuju puncak membuat suasana menjadi tambah menyenangkan, belum lagi film yang diputar adalah film kesukaan mereka berdua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jam berapa sekarang Al?" Tanya Gia sambil terus menyuap makanan nya.
"Hmm..jam 11 nih kenapa?"
"Enggak..gapapa kok hehehe"
Gia mengulum senyum nya, ia tak sabar untuk memberi kejutan untuk sahabatnya itu, kini ia tinggal menunggu 1 jam lagi.
"Gia kamu kapan mau ngenalin aku sama pacar kamu?" Tanya Al sambil melirik Gia yang ada disebelah kanan nya.
"Mungkin lusa? Pas kita pulang dari sini"
"Al..kayaknya aku gajadi deh kuliah habis lulus ini" lanjut gadis itu.
Al menautkan alisnya karna bingung dengan ucapan Gia tadi.
"Loh kok gitu? Bukannya kita udah janji bakalan kuliah bareng-bareng"
"Aku mau langsung nikah aja Al sama mas ganteng aku hehehe"
"Lagian aku cape belajar terus Al, ditambah pelajaran kuliah makin susah kan?" Tambahnya sambil tersenyum polos
Al langsung menoyor jidat sahabatnya itu "halah!!! Emang kamu nya aja yang kebelet kawin Gia, gaada! gaada alasan buat kamu ga kuliah ya!!! Aku bakal musuhin kamu kalo kamu ingkar janji"
Al memasang wajah garang nya, kali ini ia harus sedikit tegas terhadap sahabat nya itu.
"T-tapi Al aku males belajar, belum lagi nanti bikin skripsi, baru mikirin itu aja otak aku udah lembek duluan nih" ucap Gia menunjuk-nunjuk kepalanya.
"Kan nanti bisa aku bantu, pokoknya aku gamau tau, sekali kuliah tetap kuliah!"
"Iya iyaaa Al ku sayang!! Aku bakal kuliah sama kamu, JANJIIIII"
Gia bergelayut dipundak Al dengan manja, gadis itu sangat senang karna Al begitu perduli terhadapnya.
"Nah gitu dong, lagian kamu kalo mau nikah bisa sambil kuliah kan?"
"Tapi kayanya ribetkan ya? Belum lagi nanti kami punya anak 15 belum lagi tugas kuliah"
Al sontak membulatkan matanya saat mendengar ucapan Gia barusan.
"Buset..Keterlaluan kamu Gia, mau punya anak 15 ? Mau ngalahin Gen Halilintar?"
Mereka berduapun tertawa bersama, memikirkan pembicaraan mereka tadi.
"Hahaha iya juga ya? Kebanyakan kalo 15 ya Al? Hahaha capek"
"Otak kamu tuh, bisa-bisanya mikir punya anak 15, jari kena pisau aja menjerit kek digigit buaya kamu, apalagi nahan sakit waktu melahirkan hahaa" tutur Al sambil terus tertawa.