07

14.3K 400 2
                                    

Yuhuuuu Hi! yamete kudanil🐬💗

Call me Asa🐚

🚫DILARANG SALAH LAPAK🚫

SEBAGIAN CERITA AKAN DI PRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA💗🐬

Ini cuma halu yang dituangkan menjadi sebuah cerita🧚🏻‍♀️

☁︎︎☁︎︎☁︎︎

Ini hari ke 3 Celin di rawat dirumah sakit.

Alvin mengusap usap perut Celin penuh sayang, matanya sembab karna semalaman menangisi Celin, wanitanya itu masih betah menutup mata tanpa ingin membukanya.

"Sayang kapan bangun Hm? Ga kasian sama dedek bayi? Bangun ya sayang aku minta maaf"

Alvin menciumi kening Celin yang terasa dingin, tubuh Celin sudah beberapa hari ini dingin namun kata dokter itu hal yang wajar karna ia masih dalam masa kritis.

Alvin menatap sendu Celin yang terlihat pucat pasi, ia mengucapkan kata maaf berkali kali pada wanitanya itu berharap Celin akan bangun.

Celin menggerakkan jemarinya perlahan, suara ringisan kecil keluar dari bibir mungil Celin, Alvin menatap serius wanitanya yang mulai bereaksi melewati masa kritisnya.

"A-Alvin?"
Lirih Celin sambil mengusap pelan tangan Alvin yang menggenggam tangannya. Alvin tersenyum haru, disaat seperti ini Celin masih bisa untuk tersenyum tipis padanya.

"Maaf..hiks maafin apin Cel..apin minta maaf..jangan tidur lagi..hiks"
Bahu Alvin bergetar karna menangis, Celin tersenyum lalu mengusap usap tangan Alvin pelan.

"A-aku ga m-marah..m-aafin aku yang u-udah buat k-kamu marah.."

"Engga Cel! Harusnya aku yang minta maaf..maafin aku..."

"A-Alvin.. aku p-pamit"

Perlahan monitor yang memperlihatkan garis detak jantung Celin menjadi garis lurus disertai bunyi biippp yang panjang.

"CELINNNN"

꧁꧂


















"ALVIN DONGO LO KENAPA ANJING!"
Sentak Kenzo sehingga membuat Alvin mengerjapkan matanya, Alvin melihat sekeliling, ini ruang rawat Celin.

"Mimpi buruk Lo?"

Alvin mengangguk lalu buru buru melihat kearah brangkar Celin, ia melihat Celin yang masih menutup mata dengan nara yang berada di disamping brangkar.

"Ternyata hanya mimpi"
Gumamnya pelan.

"Celin ga hilang kali, dia baik baik aja cuma tadi sempat batuk batuk"

Alvin mengangguk paham lalu memijat pelipisnya, ia sangat menghawatirkan Celin hingga terbawa mimpi.

"Vin tadi dokter kesini bilang kalau kondisi Celin udah mulai stabil, cuma tinggal tunggu dia sadar aja"

Jelas Kenzo sambil menepuk bahu sahabatnya yang tampak bergetar.
Ya Alvin menangis, ingatan dimana ia membawa Celin kebut Kebutan terlintas di memorinya.

"A-Alvin.."

Atensi ketiga orang tersebut beralih pada wanita yang terbaring diatas brangkar rumah sakit, Celin menggerakkan jemari jemarinya pelan sambil membuka perlahan matanya.

Nafas Celin terengah engah dengan tangan yang berusaha mengusap perutnya sendiri. Alvin bangkit lalu berjalan mendekati brangkar Celin.

"Cel.."

Celin menatap takut Alvin lalu beralih menatap perutnya yang tertutup selimut rumah sakit.

"Mereka gapapa Cel.."

Celin menghembuskan nafas lega lalu perlahan memejamkan matanya, merasa ada yang aneh dengan dirinya ia pun menarik ujung baju Nara yang kebetulan dekat dengannya.

"Kenapa sayang? Kamu mau apa?"
Tanya Nara lembut sambil mengusap kepala Celin.

"P-panggilin d-dokter.. hahhh"
Celin berkata lirih dengan nafas yang terengah engah.

"Kenapa? Ada yang sakit? Mana yang sakit?"

"N-nafas aku s-esak kak.."

Mendengar itu Alvin buru buru menekan nurse bell hingga beberapa orang perawat datang bersama satu dokter, Alvin,kenzo dan juga Nara diarahkan untuk menunggu diluar ruangan.

"Ken Celin Ken.. kenzoo"
Rengek Alvin sambil menunjuk nunjuk ruang rawat Celin. Kenzo paham, jika Alvin dalam mode bucin ia pasti akan bertingkah seperti anak kecil yang takut ditinggal oleh orang tuanya.

"Gapapa Vin, Celin kuat dia pasti baik baik aja"
Ujar kenzo sambil menepuk nepuk punggung Alvin, Usia Alvin dan kenzo memang berselisih 2 tahun, kenzo lebih tua 2 tahun dari Alvin sementara Nara lebih tua 1 tahun dari Alvin.

Dokter keluar dan langsung menghampiri Alvin yang nampak akan menangis, sebenarnya dokter ini tau betapa bucin nya Alvin pada Celin dari cara Alvin yang selalu menjaga Celin, tapi Alvin sendiri lah penyebab Celin masuk rumah sakit.

"Pak Alvin, istri anda baik baik saja tidak ada yang perlu di khawatirkan, istri anda sesak nafas kekurangan pasokan udara saat baru melewati masa kritisnya, itu hal wajar jadi anda tidak perlu cemas"
Ujar sang dokter sambil menepuk nepuk bahu Alvin memberi semangat.


꧁꧂







"Maaf..a-aku hilang kendali waktu marahin kamu.. maaf aku nyakitin kamu sama anak anak kita.."
Cicit Alvin sambil menunduk takut, ia sangat takut jika istrinya ini akan mesabotase dirinya. Bahkan ia masih ingat jelas bagaimana tamparan panas sang istri yang membuat pipinya memerah 2 hari.

"Hm"


Alvin mengutuk dirinya, bagus! istrinya dirawat kandungan istrinya lemah dan sekarang istrinya bersikap dingin padanya. Lengkap sudah penderitaan seorang Alvin Mahagasmara.


"Kamu marah? Mau tampar aku lagi gak?"


"Keluar Alvin Mahagasmara"


Alvin membisu saat Celin menyebut nama lengkap nya, ia yakin setelah ini akan terjadi perang dunia ke enam antara dirinya dan sang istri.


Alvin keluar dari ruang rawat Celin dengan langkah gontai, namun saat melihat 2 sosok yang paling ia takuti mendekatinya ia pun menunduk.


"ALVIN MAHAGASMARA!"


"Mati gua.."
Batin Alvin saat mendengar sang bunda yang meneriaki namanya dengan menbahana.


Bunda Alvin datang dan langsung menjewer telinga putra semata wayang nya itu, sementara ayah Alvin hanya diam menonton pertunjukan di hadapannya.


"PINTAR KAMU YA! KEBUT KEBUTAN BAWA ISTRI YANG LAGI HAMIL! BENTAK BENTAK ISTRI! BUAT ISTRI MASUK RUMAH SAKIT! GIMANA CUCU BUNDA! MELAYANG GA NYAWANYA!? AWAS AJA KALAU MELAYANG! KEJANTANAN KAMU BUNDA POTONG!"

Setelah puas menyembur anak semata wayang nya, Anne pun menerobos masuk keruang rawat Celin. Brian memandang ngeri istrinya yang masuk sambil mendobrak pintu ruang rawat Celin, Brian mendekati Alvin yang diam membisu.

"Ingat, aset berharga kamu taruhannya"
Bisik Brian lalu menepuk bahu sang putra dan pergi mengikuti istrinya yang sudah masuk keruang rawat sang menantu.

"Yuhuu bunda sayang ayah datang"

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK🔥

(22 Juli 2021)

Mahagasmara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang