15

13.5K 280 0
                                    

Yuhuuuu Hi! yamete kudanil🐬💗

Call me Asa🐚

🚫DILARANG SALAH LAPAK🚫

SEBAGIAN CERITA AKAN DI PRIVAT JADI FOLLOW DULU BARU BISA BACA💗🐬

Ini cuma halu yang dituangkan menjadi sebuah cerita🧚🏻‍♀️

☁︎︎☁︎︎☁︎︎


8 bulan kehamilan Celin, Celin dan Alvin pun sudah menyiapkan segala kebutuhan bayi bayi mereka dari awal 8 bulan kehamilan Celin. Saat ini Celin tengah menunggu Alvin di parkiran sambil mengusap perutnya yang mulai tampak turun.

 Saat ini Celin tengah menunggu Alvin di parkiran sambil mengusap perutnya yang mulai tampak turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kenapa? Sakit perutnya?"
Tanya Alvin lalu ikut ikutan mengusap perut Celin.

"Gapapa vin aku pengen ngusap doang"
Ujar Celin menenangkan Alvin yang tampaknya sangat khawatir.

Alvin pun mengangguk lalu mulai membantu Celin untuk duduk didalam mobil, sekarang Celin bahkan susah untuk masuk kedalam mobil dan mengganti pakaiannya sendiri. Alvin sebagai suami yang baik pun selalu menjaga dan membantu setiap kali Celin membutuhkan atau pun tidak membutuhkan nya.

"Kata dokter lahirannya kapan? Ini udah 8 bulan lebih kan? Udah mau masuk 9 bulan?"

Celin mengangguk lalu menuntun tangan kiri Alvin untuk mengusap perutnya, dan tangan kanan Alvin yang tetap di stir mobil.

"Kata dokter masih 3 minggu lagi tapi itu bisa maju bisa mundur, vin elusin perut aku"

Alvin mengelus perut Celin pelan dan lembut, Celin terlalu menikmati sentuhan yang diberikan Alvin hingga ia tertidur.

"Cel? yah tidur, tapi ini kok perutnya udah turun banget ya? Bini gua udah kontraksi belum sih?"
Gumam Alvin sambil terus mengusap bagian perut bawah Celin, ia melirik sebentar perut Celin yang terlihat turun dari bulan bulan lalu.

Alvin mematikan mesin mobilnya saat sudah tiba dikediaman keluarga Mahagasmara, memang Celin dan Alvin sementara akan tinggal di rumah orang tua Alvin karna takut sewaktu waktu Celin akan melahirkan mengingat usia kandungan Celin yang akan memasuki sembilan bulan.

Alvin mengangkat pelan tubuh Celin keluar dari mobil lalu membawanya masuk kerumah, beruntung di rumah utama Mahagasmara sudah tersedia lift yang langsung menuju kelantai atas tepat di kamar Alvin, itu memudahkan untuk Alvin membawa Celin turun dan naik dari pada harus melewati tangga.

Celin terbangun saat Alvin baru akan membaringkan tubuhnya di ranjang, Celin meminta Alvin untuk menurunkannya di sisi ranjang agar ia bisa duduk.

Alvin menuruti keinginan Celin, setelah memastikan Celin duduk dengan tenang Alvin pun mencarikan Celin baju ganti lalu membantu istrinya tersebut berganti baju.

Setelah mengurusi segala keperluan Celin, Alvin pun bangkit untuk pergi mandi, Celin mencekal tangan Alvin yang hendak beranjang lalu menyebutkan sesuatu.

"Makasih ya sayang maaf ngerepotin kamu"

Alvin tersenyum lalu mengangguk, ia pun pamit untuk melaksanakan ritual mandinya. Celin masih duduk di pinggiran ranjang, sesekali ia mengusap perut saat merasakan bayi bayinya bergerak bahkan menendang.

Selang beberapa menit Celin merasa kontraksi palsu kembali menghantam perutnya, Celin menyentuh bagian bawah perutnya yang terasa kencang lalu mengusapnya perlahan.

"Ahhh shh"

Celin mencoba untuk berdiri dari duduknya dengan sangat pelan, ia berhasil berdiri lalu ia mulai menunduk dan bertumpu pada tepi ranjang.

"Akhhh Alvinhhh"
Celin merintih sembari memanggil nama Alvin, Celin juga mencengkram kuat sprei dan menggigit bibir guna meredam isakannya.

"Awhhh bundahhh"
Pekiknya saat bayi diperutnya bergerak tak nyaman. Bertepatan dengan Alvin yang keluar dari kamar mandi. Alvin buru buru menghampiri Celin yang tampak mengerang kesakitan.

"Cel kenapa!? Sakit perutnya?! Kamu kenapa hei!?" Tanya Alvin khawatir lalu mulai mengusap usap pinggul Celin dan juga mengusap punggung Celin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Cel kenapa!? Sakit perutnya?! Kamu kenapa hei!?"
Tanya Alvin khawatir lalu mulai mengusap usap pinggul Celin dan juga mengusap punggung Celin. Ia melihat pinggang Celin yang tegang lalu mulai mengusapnya lembut.

"Awhhh k-kontraksi palsu vinhh sama bayinya muter muter terusshh"
Adu Celin pada Alvin lalu mencengkram kembali sprei yang tadi ia cengkram.

"Aku panggilin bunda ya?"

"Vinhh muless, A-antar aku ke toilet hmphh"

Alvin mengangguk lalu menuntun Celin ke toilet, Alvin menunggu Celin di depan toilet dan membiarkan wanitanya itu masuk terlebih dahulu. Cukup lama Celin di toilet hingga membuat Alvin khawatir setengah mati.

Saat Alvin ingin mendobrak toilet ia urungkan saat melihat Celin yang keluar sambil berpegangan pada pintu toilet.

Alvin menuntun Celin berjalan pelan kearah ranjang lalu membantu Celin untuk duduk. Ia mengusap usap pinggang Celin dan sesekali mencium kening istrinya tersebut guna memberi semangat.

"Gimana? Bisa tadi BAB nya?"
Celin menggeleng lesu menjawab pertanyaan Alvin, Alvin mengangguk paham. Ia tahu bahwa istrinya ini sembelit karna sudah hamil tua.

"V-vin aku takut.."

Alvin bingung, apa yang ditakutkan oleh istrinya saat ini? Sehingga membuat istrinya langsung menunduk?

"Kenapa sayang? Apa yang buat kamu takut?"

"T-tadi waktu aku mau BAB aku ga ngeluarin apa apa..t-tapi waktu aku pipis, kayak keluar lendir gitu..a-aku takut"

Alvin sempat kaget lalu ia mengangguk maklum, ia mengusap perut Celin yang sudah turun tersebut dengan cara memutar agar direspon oleh bayinya.

"Itu tanda nya kamu udah dekat sama hari kelahiran kamu sayang, jangan takut ya? Aku bakal selalu jagain kamu sebisa aku"

Celin mengangguk lesu lalu memeluk Alvin manja, Alvin membalas pelukan Celin lalu menggendong wanitanya itu untuk dibawa ke tengah ranjang, Alvin bersandar pada kepala ranjang lalu menuntun Celin untuk tidur di dada bidang nya.

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK🔥

(28 Juli 2021)

Mahagasmara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang