1. Kantin

1.4K 185 220
                                    

(Jangan lupa follow,coment,and vote)

.
.
.

____________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________________________________


Sekarang baru pukul 06.30, tapi tidak disangka ada seorang gadis yang sudah tiba disekolah dengan menggunakan sweater pink, ia berjalan sendirian di koridor. Anindira Mysha Fauziyah namanya, murid pintar kebanggaan SMA Galaksi. Panggil saja Anin, Anin sangat polos, cantik, baik juga ramah, maka dari itu banyak kaum adam yang mengaguminya, tapi sayangnya dia kerap dibully oleh kakak kelasnya.

Setelah melewati koridor, Anin pun sampai dikelasnya, di dalam kelas hanya ada dia sendiri jadi dia memutuskan untuk membaca novel yang ia bawa dari rumah. Tak terasa kelaspun mulai ramai dengan siswa/i lain.

🍒

Di kelas XI Ipa 1, Anin tengah membaca buku dengan tenang untuk persiapan ulangan matematika dijam pelajaran pertama nanti. Hingga tiba-tiba.

"Hai Anin!" serunya.

"Eh lo Cris, knp si hobby banget ngagetin gue," katanya sambil menutup buku bacaanya.

Crista Wanda Verissa, gadis dengan poni didahi persis seperti dora adalah salah satu  bestie Anin. Bestie Anin yang tajir melintir, hartanya juga gaakan abis 7 turunan.

"Hehe gapapa suka aja," balasnya.

Anin hanya bisa menghela nafas, sudah biasa dengan tingkah sahabatnya yang absurt.

"Lain kali gaboleh gitu!" Nasehat anin yang sudah pasti hanya dibalas cengiran oleh sahabatnya itu.

Tak lama kelaspun ramai dengan siswa/i yang berdatangan dan memenuhi seisi ruangan kelas.

Di meja yang paling depan, tepatnya meja Anin dan Cris, terlihat sahabat yang sedang berkumpul dan tengah membicarakan suatu hal.

"Nin lo tau kakak kelas kita yang namanya Ken gak?" tanya Eva dengan antusiasnya berharap dijawab oleh sahabatnya itu. Tapi nihil. Yang ditanya malah asik dengan buku-buku pelajaranya.

"Eh curut kebiasaan, kalo ditanya malah cosplay jadi tuna rungu," gerutunya kesal karna pertanyaannya tak kunjung dijawab.

Wilda Evania juga salah satu sahabat baik Anin, gadis dengan rambut sepinggang itu sangat jarang sekali menggerai rambut panjangnya. Eva itu bestie anin yang paling absurt.

Anin yang merasa disindirpun menoleh. "Lo gak belajar?" tanyanya yang ngawur, beda jauh dengan apa yang tengah dibahas.

"Eh ... em ... anu, udah kok semalem," jawab Eva.

Cris hanga senyum-senyum karna tau apa yang dikatakan Eva pasti bohong, temannya yang satu itu malas sekali belajar.

"Hahaha, elo belajar Va?" tanyanya sambil memegangi perutnya yang sakit karna kebanyakan tertawa.

Eva yang merasa ketahuan berbohong pun berusaha mengelak, tapi malah membuat tawa Cris semakin kencang.

Vera yang sedari tadi diam dan mencari kenyamanan pun bersuara.

"Bisa diem gak!!" bentaknya. Yang dibentak langsung diam tak berkutik. Ya memang cuman Vera Rosemarie yang bisa membuat mereka diam dan berhenti mengoceh, kulkas berjalan itu juga ternyata sahabat mereka. Gadis tomoy dan dingin, makanya mereka sebut kulkas.

Tak lama bel pertanda kelas akan segera dimulai pun berbunyi, terlihat buk Alfi sedang berjalan menuju kelas. Seketika kelas menjadi hening karna akan ada ulangan harian.

Tiba-tiba saja Eva menoel-noel rambut Anin, yang memang ada di depan mejanya.

Aninpun menoleh kebelakang dan menaikkan satu alisnya seolah bertanya 'kenapa'. Eva yang mngerti maksud Anin langsung berbisik. "Nomer 17 apa nin?" tanya Eva.

"Ohh itu?" tanyanya. "Itumah gampang, jawaba-" belum selesai Anin berbicara buk alfi sudah berteriak.

"Waktunya sudah habis, ayo kumpulkan sekarang!" katanya galak.

🍒

Bel istirahat sudah berbunyi dari tadi, Anin dkk pun sudah duduk manis di kantin sambil menunggu pesananya datang, hanya Eva yang terus menggerutu karna kesal.

"Lo sih Nin, lama banget jawabnya, kan jadi habis waktunya, padahal gue cuman kurang 1 lagi, eh malah udah disuruh kumpul," cerocos Eva tanpa jeda.

Yang lainnya hanya sibuk tertawa karna ngakak dengan nasib Eva yang tidak beruntung. Hanya Vera yang tidak tertawa (ya kalian taulah diakan kulkas berjalan).

"Udah gapapa, besok-besok gue kasih taunya lebih cepet deh," katanya sambil mengelap sudut matanya yang mengeluarkan air mata karena terlalu banyak tertawa.

Tiba-tiba ada yang menggebrak meja Anin dkk, terlihat Kelly and the geng nya, sudah biasa bagi Kelly mencari masalah dengan mereka, lebih tepatnya kepada Anin.

"Lo pindah, kita mau duduk disini !!" usirnya.

"Gak bisa dong kak, kan kita duluan yang duduk disini," kata Cris membela teman-temannya.

"Lo mulai berani ya sama gue," tunjuknya kepada Cris.

"Emang kenapa? Emang ini sekolah punya lo, punya nenek moyang lo?! "

"Jadi adek kelas gausah belagu deh, elah."

"Kenapa? Dari pada lo ... jadi kakak kelas kok hobbynya ngerusuh!" Balas Cris tak mau kalah.

Saat Kelly hendak menampar Cris, Anin langsung berdiri dan mengajak teman-temanya untuk pindah.

"Udah gapapa, kita aja yang pindah," ujarnya malas memperpanjang masalah.

Mereka bahkan tidak sadar kalau sedari tadi ada yang sedang memperhatikan mereka. Bahkan tersenyum miring, merasa itu adalah hal yang menarik.

••••


Udah segitu dulu ya, mau tau kelanjutan ceritanya?

Spam next sebanyak-banyaknya ya :3

Salam sayang dari lina

💙

KENAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang