[FOLLOW DULU YA SEBELUM MEMBACA!!! ]⚠
Gimana jadinya gadis polos dipertemukan dengan cowok badboy sekaligus ketua geng motor yang berbaya?
_____
Baca dong ya :3
_______
Start: 22 Agustus 2021
End: _
#1 In REMAJABAPER [22 Oktober 2021]
#2 In ANINDIR...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_________________________________________
Sudah seminggu sejak insiden kecelakaan Kenzie terjadi, tapi pria tampan yang berstatus kekasih dari Anin tersebut belum juga membuka kedua matanya.
Anin juga tidak pernah absen untuk mengunjungi ruang rawat kekasihnya itu. Ia akan datang sepulang sekolah dan menjaga Kenzie sampai malam. Jika malam tiba, temen-teman Kenzie lah yang akan menjaganya. Sedangkan Melvin, selaku ayahnya akan menjaga Kenzie di pagi hari, karena Anin, Rafka, Dev, Nathaniel, Gavin dan Dito sekolah.
Sekarang ruangan Kenzie penuh dengan teman-temannya serta ada Anin. Ayahnya juga belum pulang. Sudah semalaman Melvin menjaga Kenzie, putra semata wayangnya.
Anin menghadap ranjang, ditatapnya pria tampan yang masih tertidur itu, matanya tertutup rapat, luka yang ada di wajahnya juga sudah mulai mengering.
"KAMU KAPAN SADAR, INI AKU. AYOK BANGUN, KITA BAKAL MAKAN BAKSO LAGI, BAKSO KAKI LIMA YANG KAMU SUKA." Teriakan Anin langsung membuat seisi ruangan menatapnya sedih, suaranya bergetar. Wajahnya juga penuh dengan air mata.
"Bang-un ...."
Dev mendekat, merasa simpati dengan keadaan Anin yang kacau, bahkan sangat kacau. Ia menepuk pundak Anin sekali kemudian mengelusnya, mencoba menyalurkan kekuatan. "Lo harus kuat, jangan gini, oke."
"Lo sayang kan sama Kenzie, jadi lo harus bisa ngontrol emosi lo," lanjutnya pelan, suaranya bagai bisikan di telinganya.
"Terus gue harus gimana, kak? Gue udah berdoa setiap hari buat kesembuhan dia, g-ue udah dateng se-tiap ha-ri buu-at jaga dia. Tapi dia ga ba-gun juga. Gue bingung kak," keluhnya, suaranya juga terbata-bata, bibirnya bergetar menahan tangis yang semakin menjadi, hatinya sakit, sangat sakit.
"Yang sabar ya nak, Om juga ngerasain sedihnya, rasa takut kehilangan juga sangat mendominasi, tapi Om selalu nyoba buat berpikir positif," tutur Melvin.
Anin menunduk, tidak sanggup menatap orang-orang di dalam ruangan ini. Anin merasa paling lemah dan sangat merepotkan, hanya bisa menangis dan menangis, tidak berguna.
Tiba-tiba Anin terjatuh. Membuat semua langsung mendekatinya.
