22. Rasa sakit

254 38 34
                                    

(Jangan lupa vote, comment and follow)

Selamat pagi, siang, sore dan malam buat kalian.

Kalian baca part ini jam berapa?

Yuk langsung aja baca!

Tandai typo 📌

___________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________


Ting!!

Notifikasi dari ponselnya menghentikan langkah Anin. Ia kemudian merogoh ponselnya yang berada di saku bajunya.

Dahinya mengernyit bingung. Sebenarnya ada apa. Apakah ia melakukan kesalahan? Kenapa pria ini sangat aneh. Tadi pagi melupakannya, dan sekarang seolah-olah peduli.

Kak Kenzie 😭

|Udah pulang? Hati-hati, oke.

Setelah membaca pesan singkat tersebut. Anin langsung menyimpan kembali ponselnya, dan kembali berjalan.

Setelah kurang lebih 10 menit berjalan. Akhirnya Anin sampai di rumahnya.

"Assalamualaikum."

Mendengar suara dari luar pintu. Alena langsung membuka pintu. Mempersilahkan putri kecilnya untuk masuk.

Melihat bundanya, Anin langsung menyaliminya dan segera masuk kedalam kamarnya. Hari ini ia sangat lelah, dan sangat butuh istirahat.

"Sayang, jangan lupa mandi. Terus makan malem ya!" ujar Alena dari luar kamar Anin.

🍒

Pagi ini mendung, seakan mengerti suasana hati Anin. Ia sedang bingung dan bimbang. Apakah harus bertanya atau harus tetap diam.

Sampai di sekolah, Anin langsung bergegas masuk ke dalam kelasnya. Sunyi. Teman-temannya masih belum ada yang datang, wajar saja. Ini masih pukul 06.30 pagi. Di sekolah hanya ada tukang kebun dan pengurus sekolah yang lain.

Anin merogoh ponselnya. Mencari satu nama yang beberapa hari ini mengusik pikirannya.

Setelah dapat, bukannya langsung menghubungi orang tersebut. Anin malah mengetuk-ngetuk ponselnya, menimang-nimang apakah teleponnya nanti akan di respon atau malah di tolak atau bahkan tidak di pedulikan. Memikirkannya saja membuat hati Anin sakit.

Karena terlalu memikirkan sisi negatifnya, akhirnya Anin memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. Memilih mengambil novelnya dan mulai membaca.

Tak terasa. Ternyata kelas sudah mulai penuh. Suasananya juga sudah mulai gaduh, banyak yang berteriak-teriak dan juga ada yang langsung duduk sambil memainkan ponselnya.

KENAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang