4. Dilabrak?

706 114 28
                                    

(Jangan lupa follow, comment and vote)

Tess tess!?

Apakabar friend?
Kabar baik dong ya.

Oke langsung aja

Tandai typo📍

_________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________


Setelah kepergian Kenzie dan teman-temannya, kantin mulai ramai bisik-bisik pujian sampai hinaan yang ditujukan untuk Anin, tetapi dia hanya acuh dan segera pergi dari kantin. Anin dan ketiga temannya langsung masuk ke dalam kelas.

Saat baru saja hendak mendudukan bokongnya, Anin dikagetkan oleh teriakan melengking dari kakak kelasnya.

"ANINNNN!" teriaknya.

Anin langsung menoleh pada sumbersuara.

"I--yaa kak, a--ada apa, ya," jawabnya gagap karna takut.

"Ada hubungan apa lo sama my bubu kenzie?!"

"Anin ga ada hubungan apa-apa kok sama kak Kenzie," jawabnya jujur.

"Lo kenal sama dia! Lo suka sama dia!?" tanya Kelly penuh emosi.

Anin hanya diam, bahkan dia tak kuasa lagi menahan air matanya yang sudah menumpuk dipelupuk matanya, hatinya sakit. Kenapa kakak kelasnya ini tidak pernah berhenti menindasnya.

"Udah lah, bilang aja lo iri kan sama Anin!?" bentak Cris pada Kelly and geng karna kesal melihat sabahatnya menangis.

"Jaga omongan lo ya, buat apa gue iri sama Anin, jelas cantikkan gue dibanding dia."

"Terus buat apa lo ngelabrak Anin, takut tersangi kan lo," kali ini bukan Cris yang bersuara, tapi Vera.

Kelly diam, dia sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dari dulu juga begitu, jika Vera sudah buka suara pasti membuatnya mati kutu karna tidak bisa menjawab.

"Awas ya lo Nin, urusan kita belum selesai."

Karna kesal dipermalukan, akhirnya Kelly and geng nya keluar dari kelas Anin.

"Ih ga malu apa ya, udah kalah aja masih sempet-sempetnya ngancen Anin," cibir Eva.

"Halah, kalo orangnya udah pergi aja lo baru berani ngomongin tu mak lampir," kata Cris balik mencibir Eva.

"Hehe lo kan tau gue gak seberani lo lo pada, jadi gue diem aja."

Kali ini Cris tidak menanggapi lagi. Dia tersadar kalau Anin masih menangis.

"Udah lah Nin, gausah nangis lagi, lo gak usah takut, ada kita-kita yang ngelindungin lo," ucap Cris berusaha menenangkan Anin.

"Ehh iya Nin, kan ada kita," balas Eva ikut menenangkan.

KENAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang