19. Ungkapan

257 43 46
                                    

(Jangan lupa follow, comment and vote)

Tandai typo 📌

___________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________________________

Pemandangan pertama yang di lihat saat menatap langit adalah awan. Rasanya ingin seperi awan, indah namun sulit di gapai.

Anin berjalan perlahan di trotoar. Berjalan sendirian menuju sekolahnya. Tadi ia berangkat menggunakan angkutan umum dan berhenti di halte dekat sini. Kemudian berjalan sedikit agar sampai di sekolah.

Bersenandung kecil untuk mengurangi rasa bosannya. Tidak tahu apa lagu yang sedang di nyanyikan, mungkin hanya potongan lirik yang melintas dalam ingatannya.

"ANINNN." Gadis yang di panggil pun langsung menoleh ke samping, mencari sumber suara yang memanggilnya barusan.
"Anin, lo gak denger apa ya gue panggil?" tanya Eva ketus. Ia begitu bukan karena benci, hanya saja sedikit kesal.

Anin hanya menanggapi dengan gelengen kecil. Setelahnya langsung berjalan kembali menuju kelasnya.

Eva sedikit meringis dengan respon Anin, gadis itu sekarang menjadi begitu dingin.

Dari tempatnya, Anin dapat melihat. Ada banyak siswa yang mengerumuni mading sekolahnya. Pasti ada hal yang sangat fenomenal, sehingga menarik perhatian para murid sekolah.

"Nin ayok kesana, gue kepo deh." Ajak Eva kepada Anin.

"Lo aja, gue langsung ke kelas."

"Yaudah, gue ikut," ucapnya pasrah.

Mereka berjalan berdampingan. Anin merasa di perhatikan, sebenarnya ada apa? Apakah ada yang aneh pada dirinya?

"Nin, kenapa pada ngeliatin lo?" bisik Eva pada Anin.

"Duh ... Ada apa sih?" batinnya.

Anin menggeleng sebagai jawaban. Karena memang dia juga tidak tahu ada apa. Mencoba mengabaikan, Anin mulai berjalan kembali.

Sesampainya di dalam kelas. Anin langsung menjadi sorotan lagi dan lagi. Membuat ia bingung, tetapi malas untuk mencari tahu.

Anin langsung duduk di bangkunya, di sana sudah ada Cris, teman sebangkunya.

"Nin lo gak papa?" tanya Cris.

"Enggak," jawabnya singkat.

Cris terus memperhatikan Anin, entah mengapa. Rasanya ada yang aneh dengan sahabatnya ini, setelah kejadian dimana Anin menghilang dalam dua hari. Ia langsung berubah menjadi gadis yang pendiam dan menjawab jika memang benar-benar penting.

KENAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang