TR : 1

25 11 0
                                    

             Selamat Datang Di Cerita Aku Para Readers!!

                                Sebelum Membaca Di Mohon
                                Untuk VOTE Terlebih Dahulu!!

                  Silahkan komen pada segala typo yang ada!

___________________

1. Jail.

Seorang gadis cantik dengan rambut panjang yang digerai, tampak tengah berdiri menyiram berbagai tanaman bunga di halaman depan mansion mewah milik keluarga besar nya, lebih tepatnya milik adik dari Sang Mami gadis tersebut, alias Tante nya.

(Mulmed mansion ada di atas 👆)

Sebut saja Cesylin Annera Alberian. Biasa dipanggil Nera.

Gadis itu memang penggemar jenis bunga. Beberapa yang ada di halaman tersebut, merupakan koleksi dirinya sendiri dan sebagian hasil menanam dari Tante nya.

Rupanya karna keasikan dengan kegiatanya sambil bersenandung ria, Ia tak menyadari bahwa ada seseorang yang berjalan mengendap-endap di belakang tubuhnya.

Hingga...

"Doorrr!!", teriak seseorang tersebut.

"Eehh, buaya manjat pohon!", latah Sang gadis. Refleks, karna terkejoet maka, selang yang sedari tadi Ia pegang untuk menyirami akhirnya jatuh.


Bwhhahaha

Sang pembuat onar malah tertawa ngakak. Duh! mana ngakak nya nyeremin lagi, dah macam kuntilanak bengek. Tawa yang tidak ada anggun-angun nya sama sekali!

Karna ingin tau siapa biang rusuh yang mengganggu kegiatannya tersebut, lantas Nera menoleh ke samping.

Ternyata oh ternyata,

Pelakunya merupakan adiknya sendiri yang suka jail bin gak ada akhlak.

Menyadari Ia lah yang mengagetkan nya hingga latah, Nera mendengus kesal. Lantas, buru-buru Ia mematikan kran air yang menyambung pada selang tadi. Takut banjir!

Gimana gak kesal coba di saat asyik dengan aktivitas nya eh, tiba-tiba datang titisan anak pungut tak di undang.

"Diem kaleng bekas!! Tawa kamu gak enak di denger!", gertak Nera yang amat merasa kesal sekaligus gemas pada adik satu-satunya.

Pffftttt

Sang adik berusaha menahan tawa nya. Namun, masih saja belum bisa. Akhirnya, Ia tertawa lagi walau tak sekencang yang tadi.

"Lhah, lagian Kakak aneh-aneh aja sih masa iya, ada buaya manjat pohon, emangnya dia  monyet apa?!", ledek Si adik laknat.

Nera hanya memutar bola mata nya, malas meladeni ocehan tak bermutu dari Jessi.

Ya, adik Nera kerap di sapa Jessi. Jessika Claudya Alberian tepat nya.

Umur nya dengan Sang adik hanya terpaut 3 tahun. Adik nya yang masih berumur 15 tahun, sekarang sudah lulus masa putih biru nya dan akan melanjutkan ke jenjang SMA.
Sedangkan, Ia sendiri baru 18 tahun beberapa hari yang lalu. Nera akan melanjutkan pendidikan nya, masuk ke fakultas kedokteran.

Akhirnya, setelah tawa Jessi reda, Ia menanyakan sesuatu pada Sang kakak.

"Kak, Kak Elin kan punya banyak temen cowok nih di SMA, nah kenalin dong ke aku," pinta Jessi tak tau diri.

Sudah usil minta-minta pula. Dasar anak orang!

Panggilan Elin itu di tujukan kepada Nera. Karena itu memang panggilan kecil nya. Dan yang menyebutnya 'Elin' atau 'Lin' hanya keluarga nya saja.

TERJEBAK RASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang